- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Koalisi Ideologis Partai Islam Sulit Terwujud
![satoe.djiwa](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/05/04/avatar2909665_5.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
satoe.djiwa
Koalisi Ideologis Partai Islam Sulit Terwujud
Quote:
Merdeka.com - Lembaga Survei Nasional (LSN) melihat wacana koalisi partai Islam masih sulit direalisasikan. Pasalnya ada perbedaan aliran di antara partai-partai islam lainnya.
"Sulit yah kalau partai Islam bersatu, soalnya kan ada perbedaan-perbedaan aliran Islam itu sendiri," ujar Direktur Eksekutif LSN Umar S. Bakry di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat Minggu (24/13).
Dia menjelaskan, perbedaan aliran yang terjadi adalah antara parpol yang memiliki basis massa Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
"PAN lebih ke Muhammadyah sedangkan PKB lebih ke NU," ujar Umar.
Menurutnya apabila ingin berkoalisi, adapun pertimbangannya yaitu lebih mementingkan kepentingan yang lebih bersifat pragmatis.
"Partai Islam itu kan cenderung lebih memilih kepentingan pragmatis mereka, jadi kalau secara ideologis itu sulit berkoalisi," kata Umar.
Dari hasil survei LSN yang dilakukan pada 20-30 Oktober 2013 di 34 provinsi, tampak 45,6 persen responden menyetujui koalisi partai Islam, sementara 23,7 persen tidak menyetujui dan sisanya 30,7 persen menyatakan tidak tahu.
Survei ini mengambil sampel sebanyak 1.240 responden dengan teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling), margin of error +/- 2.8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Quote:
Original Posted By PAN : Koalisi Parpol Islam bisa unggul di Pilpres 2014
Sindonews.com - Wacana untuk berkoalisi Partai Islam, rupanya ditanggapi serius oleh tokoh Muhammadiyah Amien Rais.
Menurutnya, jika koalisi Partai Islam terjadi, maka akan potensi merebut kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 akan mudah diraih.
"Parpol Islam maupun yang berbasis Islam lebih unggul 30 persen, ketimbang parpol berbasis nasionalis, seperti Golkar, PDI Perjuangan, Partai Demokrat maupun Partai Gerindra," Mantan Ketua Umum Ormas Muhammadiyah ini, pada Tanwir (Rapat Kerja Nasional) II Pemuda Muhamadiyah, di Hotel Arya Duta Pekanbaru Riau, Sabtu (23/11/2013).
Sekarang ini, berpulang kepada Parpol Islam tersebut. Apa mau duduk bersama, dan membangun satu komitmen? "Banyak tokoh yang hebat, bersih dan peduli yang bisa diusung bersama dalam satu koalisi Islam untuk memenangkan itu. Seperti, PAN, PKS, PKB, PPP maupun PBB, lalu Ormas Islam baik NU dan Muhammadiyah, mau duduk bersama membicarakan ini. Kalau tercapai, maka Pilpres 2014 yang diajukan koalisi Islam ini, Insya Allah menang di Pilpres 2014," katanya yakin.
Sementara itu, Tanwir II Pemuda Muhammadiyah berlangsung sejak 22 November kemarin dan akan berakhir Minggu (24 November).
Sindonews.com - Wacana untuk berkoalisi Partai Islam, rupanya ditanggapi serius oleh tokoh Muhammadiyah Amien Rais.
Menurutnya, jika koalisi Partai Islam terjadi, maka akan potensi merebut kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 akan mudah diraih.
"Parpol Islam maupun yang berbasis Islam lebih unggul 30 persen, ketimbang parpol berbasis nasionalis, seperti Golkar, PDI Perjuangan, Partai Demokrat maupun Partai Gerindra," Mantan Ketua Umum Ormas Muhammadiyah ini, pada Tanwir (Rapat Kerja Nasional) II Pemuda Muhamadiyah, di Hotel Arya Duta Pekanbaru Riau, Sabtu (23/11/2013).
Sekarang ini, berpulang kepada Parpol Islam tersebut. Apa mau duduk bersama, dan membangun satu komitmen? "Banyak tokoh yang hebat, bersih dan peduli yang bisa diusung bersama dalam satu koalisi Islam untuk memenangkan itu. Seperti, PAN, PKS, PKB, PPP maupun PBB, lalu Ormas Islam baik NU dan Muhammadiyah, mau duduk bersama membicarakan ini. Kalau tercapai, maka Pilpres 2014 yang diajukan koalisi Islam ini, Insya Allah menang di Pilpres 2014," katanya yakin.
Sementara itu, Tanwir II Pemuda Muhammadiyah berlangsung sejak 22 November kemarin dan akan berakhir Minggu (24 November).
Quote:
Original Posted By PPP Sambut Baik Koalisi Partai Islam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik wacana koalisi partai Islam, yang belakangan ini mulai diperbincangkan elit politik nasional.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan, pihaknya sangat terbuka terhadap wacana koalisi tersebut.
Menurut Ali, koalisi partai Islam cukup penting dan diyakini mampu memberi kontribusi bagi pembangunan bangsa. Terlebih kata Ali, banyaknya persoalan yang dihadapi bangsa ini, mengharuskan partai politik untuk bersatu menyelesaikannya.
"Persoalan bangsa yang begitu besar tidak mungkin diselesaikan oleh satu partai saja, meskipun partai itu disebut sebagai partai besar," kata Ali usai melepas peserta Gerak Jalan Kerukunan Umat Beragama, di Lapangan Gasibu, Bandung, Sabtu (16/11/2013).
Menurut Ali, koalisi partai Islam itu suatu kemungkinan yang biasa terjadi dalam dunia politik. Meski peluang terbentuknya koalisi itu cukup terbuka, sama seperti terbentuknya koalisi poros tengah pada Pilpres 1999, ia menilai iklim politik tanah air saat ini berbeda dengan tahun 1999.
Pada saat itu kata Ali, poros tengah terbentuk karena parpol, khususnya yang berazaskan Islam belum memiliki calon Presidennya sendiri. Namun saat ini kata Ali, hampir seluruh parpol berazaskan Islam sudah memiliki kandidat Presiden sendiri.
"Kondisi politik saat ini berbeda dengan tahun 1999. Jadi saya melihat itu sebagai suatu kemungkinan saja, karena di dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin," kata Ali.
Oleh karena itu kata Ali, pihaknya tidak akan menutup diri untuk berkoalisi dengan partai nasionalis.
"PPP memandang bahwa kerjasama antar partai itu penting. Oleh karenanya PPP sangat terbuka untuk membangun koalisi dengan partai manapun," kata Ali
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik wacana koalisi partai Islam, yang belakangan ini mulai diperbincangkan elit politik nasional.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan, pihaknya sangat terbuka terhadap wacana koalisi tersebut.
Menurut Ali, koalisi partai Islam cukup penting dan diyakini mampu memberi kontribusi bagi pembangunan bangsa. Terlebih kata Ali, banyaknya persoalan yang dihadapi bangsa ini, mengharuskan partai politik untuk bersatu menyelesaikannya.
"Persoalan bangsa yang begitu besar tidak mungkin diselesaikan oleh satu partai saja, meskipun partai itu disebut sebagai partai besar," kata Ali usai melepas peserta Gerak Jalan Kerukunan Umat Beragama, di Lapangan Gasibu, Bandung, Sabtu (16/11/2013).
Menurut Ali, koalisi partai Islam itu suatu kemungkinan yang biasa terjadi dalam dunia politik. Meski peluang terbentuknya koalisi itu cukup terbuka, sama seperti terbentuknya koalisi poros tengah pada Pilpres 1999, ia menilai iklim politik tanah air saat ini berbeda dengan tahun 1999.
Pada saat itu kata Ali, poros tengah terbentuk karena parpol, khususnya yang berazaskan Islam belum memiliki calon Presidennya sendiri. Namun saat ini kata Ali, hampir seluruh parpol berazaskan Islam sudah memiliki kandidat Presiden sendiri.
"Kondisi politik saat ini berbeda dengan tahun 1999. Jadi saya melihat itu sebagai suatu kemungkinan saja, karena di dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin," kata Ali.
Oleh karena itu kata Ali, pihaknya tidak akan menutup diri untuk berkoalisi dengan partai nasionalis.
"PPP memandang bahwa kerjasama antar partai itu penting. Oleh karenanya PPP sangat terbuka untuk membangun koalisi dengan partai manapun," kata Ali
Quote:
Original Posted By Pernah Dikhianati, PKB Tak Tertarik Koalisi Parpol Islam
Tribunnews.com, Jakarta — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak tertarik dengan rencana koalisi partai Islam yang kini digulirkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal ini karena PKB memiliki pengalaman pahit berkoalisi dengan Poros Tengah, koalisi parpol Islam pada pemerintahan Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Kami punya pengalaman Poros Tengah, dan itu cukup menyakitkan. Kalau wacana silakan saja, tapi PKB tak akan terjebak pada wacana koalisi parpol Islam ini," ujar Wakil Bendahara Umum PKB Bambang Susanto saat dihubungi Selasa (12/11/2013).
Pada masa Gus Dur, koalisi Poros Tengah yang dikomandoi Amien Rais mengusung Gus Dur sebagai presiden hingga terpilih dalam sidang Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR). Namun, Poros Tengah jugalah yang kemudian menjatuhkan Gus Dur dari kursinya sebagai presiden dan digantikan oleh Wakil Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri.
Bambang berpendapat koalisi parpol Islam masih terlalu dini digulirkan. Pasalnya, semua partai masih berkonsentrasi menghadapi pemilihan legislatif. Selain itu, koalisi ini dianggap sulit terwujud lantaran masing-masing partai Islam telah memiliki calonnya masing-masing.
"Apalagi PPP sudah punya Suryadharma Ali yang menyatakan maju capres. Kami tidak mau itu," kata Bambang.
Menurut Bambang, alasan PPP yang menggunakan kedekatan historis untuk mengajak partai-partai lain tidaklah cukup kuat. Partai-partai Islam, menurut Bambang, sudah memiliki platformnya masing-masing.
"PKB tidak sama platformnya dengan PPP. PKB sangat terbuka, tidak berasaskan Islam. Jadi, atas dasar apa mau digabungkan? Lagi pula, koalisi parpol Islam juga bukan jualan yang laku di tengah masyarakat," kata Bambang.
Sebelumnya, PPP menyatakan akan merangkul partai-partai Islam, seperti PKB, PKS, PAN, dan PBB untuk bergabung membuat kekuatan baru. PPP yakin koalisi partai Islam bisa menandingi kekuatan PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Meski sudah menyatakan akan membuat koalisi partai Islam, PPP juga belum mau terburu-buru mengusung capres maupun cawapres.
Tribunnews.com, Jakarta — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak tertarik dengan rencana koalisi partai Islam yang kini digulirkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal ini karena PKB memiliki pengalaman pahit berkoalisi dengan Poros Tengah, koalisi parpol Islam pada pemerintahan Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Kami punya pengalaman Poros Tengah, dan itu cukup menyakitkan. Kalau wacana silakan saja, tapi PKB tak akan terjebak pada wacana koalisi parpol Islam ini," ujar Wakil Bendahara Umum PKB Bambang Susanto saat dihubungi Selasa (12/11/2013).
Pada masa Gus Dur, koalisi Poros Tengah yang dikomandoi Amien Rais mengusung Gus Dur sebagai presiden hingga terpilih dalam sidang Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR). Namun, Poros Tengah jugalah yang kemudian menjatuhkan Gus Dur dari kursinya sebagai presiden dan digantikan oleh Wakil Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri.
Bambang berpendapat koalisi parpol Islam masih terlalu dini digulirkan. Pasalnya, semua partai masih berkonsentrasi menghadapi pemilihan legislatif. Selain itu, koalisi ini dianggap sulit terwujud lantaran masing-masing partai Islam telah memiliki calonnya masing-masing.
"Apalagi PPP sudah punya Suryadharma Ali yang menyatakan maju capres. Kami tidak mau itu," kata Bambang.
Menurut Bambang, alasan PPP yang menggunakan kedekatan historis untuk mengajak partai-partai lain tidaklah cukup kuat. Partai-partai Islam, menurut Bambang, sudah memiliki platformnya masing-masing.
"PKB tidak sama platformnya dengan PPP. PKB sangat terbuka, tidak berasaskan Islam. Jadi, atas dasar apa mau digabungkan? Lagi pula, koalisi parpol Islam juga bukan jualan yang laku di tengah masyarakat," kata Bambang.
Sebelumnya, PPP menyatakan akan merangkul partai-partai Islam, seperti PKB, PKS, PAN, dan PBB untuk bergabung membuat kekuatan baru. PPP yakin koalisi partai Islam bisa menandingi kekuatan PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Meski sudah menyatakan akan membuat koalisi partai Islam, PPP juga belum mau terburu-buru mengusung capres maupun cawapres.
Quote:
Original Posted By PKS: Rakyat Tak Butuh Koalisi Parpol Islam
Liputan6.com, Jakarta : Ide koalisi parpol Islam untuk mengusung calon presiden (Capres) sendiri yang diwacanakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) ditanggapi dingin Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS justru mewacanakan agar setiap partai politik di Indonesia termasuk parpol Islam meningkatkan kualitas berpolitiknya dengan memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat.
"Justru yang diimpikan rakyat Indonesia bukan wacana berkoalisi tapi partai-partai termasuk partai Islam itu meningkatkan kebersamaan untuk meningkatkan kualitas berpolitik," kata Ketua DPP PKS Hidayat Nur Wahid saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/11/2013).
"Supaya rakyat masih percaya dengan parpol sehingga rakyat juga dapat menyukseskan pemilu legislatif 2014," tambahnya.
Ketua Fraksi PKS DPR RI ini menjelaskan, jika sampai kemudian parpol sibuk mengurus capres dan cawapresnya sementara kualitas politik masyarakat tidak meningkat dan amanah rakyat tidak dilaksanakan, rakyat akan semakin apatis terhadap keberadaan partai politik di Indonesia.
"Kalau sudah apatis dikhawatirkan mereka tidak percaya lagi dengan politik komunikasi dan akhirnya mereka mengambil jalan anarkis dan menjadi teroris. Itu yang harus dikoreksi dan dihindari," ungkapnya.
Karena itu, Hidayat menganjurkan, agar koalisi itu tidak hanya partai Islam tapi seluruh partai harus bersama-sama meningkatkan kualitas demokrasi sehingga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. "Hingga akhirnya kita bisa menghindari aksi-aksi anarkis dan munculnya teroris," tuturnya.
"Soal pilpres itu nantilah kita bicarakan setelah pileg. Sebab yang namanya capres itu sangat tergantung kepada perolehan Presidential Threshold. Sekarang kalau misalnya sudah teriak-teriak tentang capres dan cawapres tapi tiba-tiba malah tidak mencapai Presidential Threshold malah kasihan capresnya yang sudah diarak-arak dari kemarin," ucap Hidayat.
Liputan6.com, Jakarta : Ide koalisi parpol Islam untuk mengusung calon presiden (Capres) sendiri yang diwacanakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) ditanggapi dingin Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS justru mewacanakan agar setiap partai politik di Indonesia termasuk parpol Islam meningkatkan kualitas berpolitiknya dengan memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat.
"Justru yang diimpikan rakyat Indonesia bukan wacana berkoalisi tapi partai-partai termasuk partai Islam itu meningkatkan kebersamaan untuk meningkatkan kualitas berpolitik," kata Ketua DPP PKS Hidayat Nur Wahid saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/11/2013).
"Supaya rakyat masih percaya dengan parpol sehingga rakyat juga dapat menyukseskan pemilu legislatif 2014," tambahnya.
Ketua Fraksi PKS DPR RI ini menjelaskan, jika sampai kemudian parpol sibuk mengurus capres dan cawapresnya sementara kualitas politik masyarakat tidak meningkat dan amanah rakyat tidak dilaksanakan, rakyat akan semakin apatis terhadap keberadaan partai politik di Indonesia.
"Kalau sudah apatis dikhawatirkan mereka tidak percaya lagi dengan politik komunikasi dan akhirnya mereka mengambil jalan anarkis dan menjadi teroris. Itu yang harus dikoreksi dan dihindari," ungkapnya.
Karena itu, Hidayat menganjurkan, agar koalisi itu tidak hanya partai Islam tapi seluruh partai harus bersama-sama meningkatkan kualitas demokrasi sehingga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. "Hingga akhirnya kita bisa menghindari aksi-aksi anarkis dan munculnya teroris," tuturnya.
"Soal pilpres itu nantilah kita bicarakan setelah pileg. Sebab yang namanya capres itu sangat tergantung kepada perolehan Presidential Threshold. Sekarang kalau misalnya sudah teriak-teriak tentang capres dan cawapres tapi tiba-tiba malah tidak mencapai Presidential Threshold malah kasihan capresnya yang sudah diarak-arak dari kemarin," ucap Hidayat.
sumber
sumber
sumber
sumber
komen:
masing2 partai diatas udah punya kandidat capres sendiri2,
walaupun dari berbagai survei, capres2 tsb elektabilitasnya rendah.
jadi agak mustahil koalisi terbentuk sebelum pileg.
kalopun ada koalisi, mungkin akan terbentuk setelah pileg.
partai2 lain sebetulnya juga patut was2 kalo koalisi ini terbentuk,
apalagi pdi-p, secara mereka masih trauma poros tengah 1999.
0
1.7K
Kutip
20
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan