- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kembalinya Sang Raden, Naskah Ketujuh Dalam Kasus SKK Migas


TS
ratuadil.
Kembalinya Sang Raden, Naskah Ketujuh Dalam Kasus SKK Migas
Begitu bias. Jauh dari akar. Tak ingat lagi apa alasan sebenarnya di balik semua yang terjadi. Seperti yang terjadi pada kasus Bank Century dan banyak lainnya. Air mengalir sampai jauh, hingga tak tahu dimana hulunya.
Layaknya sungai Nil. Semula, dunia menyangka hulu sungai Nil adalah Khartoum, ibukota negara Sudan, titik temu sungai Nil Putih dengan sungai Nil Biru. Ekspedisi kedua menyimpulkan, sungai Nil Putih berhulu di Danau Victoria, perbatasan Uganda, Kenya dan Tanzania. Sementara sungai Nil Biru berhulu di Danau Tana, Eithiopia.
Rupanya, misteri tak berhenti sampai situ. Ekspedisi ketiga dilakukan. Kesimpulannya, Danau Victoria (hulu sungai Nil Putih) berasal dari mata air di Rwanda, sedangkan Danau Tana (hulu sungai Nil Biru) menerima pasokan air dari mata air di Kongo.
Membutuhkan 3 ekspedisi selama hampir 50 tahun untuk menemukan dimana hulu sungai Nil.
Seharusnya, tak membutuhkan durasi yang sama untuk menemukan dimana hulu kasus suap SKK Migas. Meski bias telah terjadi, entah disengaja atau karena kebanyakan terlalu mantap mengenakan kacamata kuda dalam melihat setiap masalah yang ada, sehingga luput dari esensi yang seharusnya disorot.
Pada 13 Agustus 2013, tepatnya pukul 22.30 WIB, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini ditangkap oleh KPK. Diduga, Rudi yang sering diinisialkan sebagai RR ini menerima suap US$ 700 ribu dari sebuah perusahaan migas asing berkepala lokal yang berbendera Kernell Oil.
Tertangkapnya RR, Kepala SKK Migas sebagai pengganti lembaga BP Migas yang baru saja dibubarkan ini cukup mengagetkan. Wajar, karena citra SKK Migas dapat terganggu. Apalagi SKK Migas bertujuan ‘memperbarui’ kontrak-kontrak migas senilai lebih dari Rp 400 triliun. Adanya masalah suap RR dapat mengganggu agenda pembaruan kontrak tersebut.
Meminjam istilah akun kontroversial @jilbab_hitam, kasus suap RR dapat mengganggu agenda pemindahan kontrak migas yang berkenaan dengan agenda politik 2014. Artikel @jilbab_hitam mengenai ini dapat dibaca disini :
http://politik.kompasiana.com/2013/1...as-611714.html
RR ditangkap, lalu spekulasi bermunculan soal siapa yang bermain dalam kasus ini. Tindakan personal kah ataukah ada kepentingan yang lebih besar. Rupanya, masyarakat pada umumnya lebih menyukai apabila suatu masalah memiliki latar belakang kepentingan yang lebih besar. Maka muncul lah spekulasi-spekulasi di bawah ini :
Konvensi Partai Biru
Selang 1 hari, wacana konvensi partai Demokrat alias partai Biru menjadi jawaban yang dibahas banyak orang, mulai dari Pers hingga Social Media. Nama pengusaha batubara papan atas berbendera PT Indika Energy Wisnu Wardhana pun disebut-sebut berada di balik penyuapan RR. Kernell Oil disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan Wisnu Wardhana yang juga ‘dekat’ dengan Partai Biru.
Maka, spekulasi pertama membahas soal suap Wisnu Wardhana melalui Kernell Oil terhadap RR, yang sebagian besar dananya akan disetorkan untuk mendanai Konvensi Partai Biru.
Tak berlangsung lama, isu ini kemudian bergeser dari Partai Biru dan Istana ke level Menteri.
Jero Wacik dan Migas Asing
Nama Menteri ESDM Jero Wacik lalu disebut-sebut sebagai dalang di balik aksi suap Kernell Oil kepada RR. Masih dikaitkan dengan Konvensi Partai Biru namun perlahan bergeser pada kepentingan pribadi Jero Wacik untuk mendapatkan ‘jajan tambahan’ dari tender-tender migas.
Isu ini juga tak berlangsung lama. Dari level Menteri, kemudian isu terpolarisasi kepada personal RR.
Perselingkuhan RR
Wacana seputar perselingkuhan RR dengan Susana Kurniasih sebagaimana dipaparkan ABC Research yang tertuang dalam artikel @jilbab_hitam di atas, sempat menjadi sorotan. Menurut laporan tersebut, ada upaya dari suatu pihak untuk menjadikan wacana seputar kasus suap RR sebagai kejahatan oknum. Dan untuk mempercepat pengalihan isu tersebut, diluncurkan lah gosip perselingkuhan RR dengan asistennya SK di kaskus.co.id dan forum.detik..com.
Menurut artikel tersebut, lembaga KataData bekerjasama dengan blogger kawakan Andreas Harsono merancang suatu pengaitan antara 3 pemberitaan Tribunnews dengan sebuah foto SK dalam blog Andreas Harsono untuk menyebarkan isu bahwa oknum ‘S’ yang disebut dalam pemberitaan Tribunnews sebagai SK yang fotonya diambil dari blog Andreas Harsono.
Namun isu ini juga langsung redam, menyusul hilangnya semua postingan isu selingkuh dari Kaskus dan Forum Detik. Kemungkinan besar, SK telah meminta penghapusan ini kepada 2 forum digital tersebut.
Bank Mandiri Gate
Senyapnya isu perselingkuhan RR, lalu bergeser ke arah lembaga, yaitu Bank Mandiri. Dimulai oleh grup KataData dan TEMPO, wacana suap RR menyorot bank BUMN terbesar ini ke dalam pusaran. TEMPO dan KataData menuding, aktivitas transaksi dari Kernell Oil yang berhilir kepada RR, dilakukan melalui Bank Mandiri dan oleh karenanya Bank Mandiri dianggap terlibat dalam kepentingan suap RR.
RR juga kebetulan baru saja diangkat sebagai Komisaris Bank Mandiri oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, sehingga dianggap memperkuat bukti bahwa Bank Mandiri terlibat dalam kepentingan suap RR.
Padahal, rentang pelaporan ke PPATK atas sebuah transaksi anomali adalah selama 14 hari, sehingga sebelum habis masa 14 hari tersebut, Bank Mandiri tidak dapat dikaitkan dalam kasus suap RR. Sayangnya, TEMPO dan KataData langsung menuding demikian, tak mengindahkan periode 14 hari tersebut.
Menurut akun kontroversial yang sama @jilbab_hitam, serangan kepada Bank Mandiri oleh TEMPO berkaitan dengan ditolaknya proposal pengawalan pencitraan dari KataData. Konon, KataData yang memiliki klien SKK Migas, diminta menggeser isu suap RR kepada Bank Mandiri dan RR personal (melalui isu perselingkuhan RR dan SK).
Sayangnya, investigasi @jilbab_hitam telah dihapus oleh Kompasiana. Namun masih dibaca pada forum Kaskus pada link ini :
http://www.kaskus.co.id/post/5280b43...cb17e35900000a
Semula, banyak yang mengira bahwa adanya serangan kepada Bank Mandiri akan dilanjutkan untuk menyerang Dahlan Iskan, mengingat Menteri BUMN ini yang mengangkat RR sebagai Komisaris Bank Mandiri. Rupanya, itu tidak terjadi. Atau belum?
Tangan Kanan Boy Thohir
Usai mengarah kepada Bank Mandiri, isu kembali bergeser pada pengusaha batubara Adaro Boy Thohir. Lagi-lagi, TEMPO menuding bahwa ada keterlibatan Boy Thohir pada kasus suap RR dengan indikasi adanya pembayaran pertemuan sebesar $ 2.200 yang dilakukan oleh Febry Prasetyadi Soeparta. Nama yang disebut terakhir memang dikenal sebagai ‘tangan kanan’ Boy Thohir.
Atas alasan itu, TEMPO menduga, ada keterkaitan antara Boy Thohir dengan suap RR. Analisa ini sebetulnya kurang kuat, karena ‘Kenal bukan berarti terlibat’, sebagaimana bantahan Andreas Harsono dan Metta Dharmasaputra terhadap tudingan @jilbab_hitam bahwa keduanya merancang isu perselingkuhan RR dengan SK. Argumen yang sama, ‘Kenal bukan berarti terlibat’.
Jilbab Hitam
Munculnya akun Jilbab Hitam juga dinilai sebagai sebuah upaya pengalihan isu. Akun kontroversial yang melansir adanya upaya ‘pemerasan’ dari KataData dan TEMPO kepada Bank Mandiri, serta investigasi Jilbab Hitam terhadap aksi Andreas Harsono dan 2 wartawan Tribunnews dalam meramu isu perselingkuhan RR dan SK di Kaskus dan Forum Detik sempat menjadi sorotan.
Bahkan TEMPO pun ramai-ramai membantah segala tudingan ini baik melalui jalur Pers hingga Social Media. Ada apa gerangan dari bos hingga anak buah begitu sibuk membantah tudingan dari sebuah akun baru yang menghembuskan isu tak sedap?
Sebab, harus diakui bahwa kemunculan Jilbab Hitam menjelang sidang RR yang direncanakan pada November 2013, seolah merusak kuda-kuda yang telah dipasang oleh masing-masing kubu yang sudah naik panggung. Baik itu Partai Biru, Jero Wacik, RR, Bank Mandiri hingga Boy Thohir. Di tengah persiapan masing-masing kubu menghadapi kemungkinan serangan susulan menjelang sidang RR, kemunculan Jilbab Hitam mengubah skenario.
Terlepas dari itu, spekulasi menyimpulkan bahwa KataData dan TEMPO yang berada di kubu SKK Migas tetap mengambil keuntungan dari penyerangan ini, yaitu menjadikan isu tak sedap Jilbab Hitam menjadi sorotan, sehingga kasus suap SKK Migas kembali terbiaskan. Jauh dari SKK Migas dan luput dari pandangan publik.
Sebanyak 6 naskah telah dipanggungkan sebagaimana dijabarkan di atas. Namun tak satu pun menjawab pokok permasalahan sebenarnya, yaitu siapa yang bermain, siapa yang diuntungkan dengan pentasnya 6 naskah tersebut?
Ada naskah yang belum dipanggungkan. Bagian dari drama yang sesungguhnya. Bukan pembiasan-pembiasan yang telah muncul melalui 6 pentas tersebut.
Semua lupa melihat akar permasalahannya.
Bahwa, suap RR membuktikan bahwa SKK Migas tidak bersih. Bahwa SKK Migas berpotensi mengedepankan gerbong pengusaha dari kubunya untuk dimenangkan dalam tender-tender blok migas. Bahwa SKK Migas harus mengawal pencitraannya dari noda suap RR melalui 2 cara :
1. Personalisasi isu menjadi kejahatan oknum
2. Pembiasan kepada institusi, lembaga atau oknum lainnya
Semua luput melihat, kenapa suap RR bisa terjadi? Adakah kemungkinan itu adalah jebakan dari masa lalu? Jika ya, dimana kuncinya? Adakah sosok yang belum disebut dalam rangkaian 6 panggung yang sudah dipentaskan?
Ada satu karakter yang sudah disebut ciri-cirinya dalam berkas Deviardi. Namun namanya belum disebutkan dan konon akan disebutkan belakangan.

Nama belum disebut. Namun sumber KPK mengatakan, sudah diindikasi siapa sosok dengan ciri-ciri tersebut di atas. Beliau adalah...
Johanes Chandra Ekajaya.
Dalam pengakuannya ketika diperiksa, Wakil Kepala SKK Migas Widjonarko memerintahkan seseorang untuk menyerahkan uang kepada Deviardi. Pria misterius ini yang hingga saat ini belum disebut namanya, entah kenapa. Mungkin karena kekuatan yang begitu besar ada di belakangnya.
Namun KPK konon telah merujuk pada 1 nama seperti disebut di atas. Pengusaha bernama Johanes ini memiliki bisnis yang tergolong besar di sektor KPS (Kontraktor Production Sharing), diantaranya :
- 2 Unit Floating Storage (FSU) di KPS CNOOC
- Subsea Pipeline senilai US$ 200 Juta di CNOOC
- Kontrak Penyewaan 10 Kapal di CNOOC
- Kontrak Penyewaan 10 Kapal di Petrochina
Johanes Chandra Ekajaya merupakan sosok pengusaha yang dekat dengan Raden Prijono, mantan Kepala BP Migas. Johanes juga diketahui mengenal Rudi Rubiandini melalui Iwan Ratman. Disinyalir, dana US$ 600 ribu yang diterima Deviardi (dalam pengakuannya) yang kemudian diberikan kepada Rudi Rubiandini, berasal dari Johanes.
Wakil Kepala SKK Migas, Widjonarko juga diketahui dekat dengan Raden Prijono dan sering disebut sebagai operatornya Prijono di SKK Migas. Widodo Rathanaichong dari pihak Kernell Oil pun memiliki konektivitas dengan Raden Prijono.
Semua data di atas tentu membutuhkan investigasi lanjutan dari banyak pihak. Namun, apabila benar sosok pria misterius yang memberikan uang tersebut adalah Johanes maka sesungguhnya data ini akan melengkapi dugaan yang sudah muncul selama ini, yaitu adanya permainan dari penguasa lama BP Migas.
Kembalinya Sang Raden. Mungkin demikian boleh disebut naskah ketujuh yang akan dipentaskan. Bubarnya BP Migas secara ‘paksa’ tentu menjadi sebuah alasan yang kuat bagi sang Raden Prijono untuk melakukan pembalasan kepada SKK Migas, dan mengambil kembali kekuasaannya.
RR, saya kira hanyalah korban dalam sebuah permainan yang lebih besar.
Ada perebutan para raksasa di balik semua yang terjadi, di satu sisi ada Raden Prijono bersama gerbong pengusaha migas di belakangnya, yang tentunya berpotensi kehilangan sebagian blok migas yang kini dipegangnya, sementara di sisi lain ada gerbong pengusaha migas yang siap mengambil blok-blok migas yang akan ditender oleh SKK Migas.
Naskah ketujuh, Kembalinya Sang Raden.. Mungkin dapat menjadi titik terang dalam melihat apa yang terjadi sebenarnya dalam kasus suap SKK Migas yang mengorbankan RR.
Mari kita simak kelanjutan kisahnya.
Layaknya sungai Nil. Semula, dunia menyangka hulu sungai Nil adalah Khartoum, ibukota negara Sudan, titik temu sungai Nil Putih dengan sungai Nil Biru. Ekspedisi kedua menyimpulkan, sungai Nil Putih berhulu di Danau Victoria, perbatasan Uganda, Kenya dan Tanzania. Sementara sungai Nil Biru berhulu di Danau Tana, Eithiopia.
Rupanya, misteri tak berhenti sampai situ. Ekspedisi ketiga dilakukan. Kesimpulannya, Danau Victoria (hulu sungai Nil Putih) berasal dari mata air di Rwanda, sedangkan Danau Tana (hulu sungai Nil Biru) menerima pasokan air dari mata air di Kongo.
Membutuhkan 3 ekspedisi selama hampir 50 tahun untuk menemukan dimana hulu sungai Nil.
Seharusnya, tak membutuhkan durasi yang sama untuk menemukan dimana hulu kasus suap SKK Migas. Meski bias telah terjadi, entah disengaja atau karena kebanyakan terlalu mantap mengenakan kacamata kuda dalam melihat setiap masalah yang ada, sehingga luput dari esensi yang seharusnya disorot.
Pada 13 Agustus 2013, tepatnya pukul 22.30 WIB, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini ditangkap oleh KPK. Diduga, Rudi yang sering diinisialkan sebagai RR ini menerima suap US$ 700 ribu dari sebuah perusahaan migas asing berkepala lokal yang berbendera Kernell Oil.
Tertangkapnya RR, Kepala SKK Migas sebagai pengganti lembaga BP Migas yang baru saja dibubarkan ini cukup mengagetkan. Wajar, karena citra SKK Migas dapat terganggu. Apalagi SKK Migas bertujuan ‘memperbarui’ kontrak-kontrak migas senilai lebih dari Rp 400 triliun. Adanya masalah suap RR dapat mengganggu agenda pembaruan kontrak tersebut.
Meminjam istilah akun kontroversial @jilbab_hitam, kasus suap RR dapat mengganggu agenda pemindahan kontrak migas yang berkenaan dengan agenda politik 2014. Artikel @jilbab_hitam mengenai ini dapat dibaca disini :
http://politik.kompasiana.com/2013/1...as-611714.html
RR ditangkap, lalu spekulasi bermunculan soal siapa yang bermain dalam kasus ini. Tindakan personal kah ataukah ada kepentingan yang lebih besar. Rupanya, masyarakat pada umumnya lebih menyukai apabila suatu masalah memiliki latar belakang kepentingan yang lebih besar. Maka muncul lah spekulasi-spekulasi di bawah ini :
Konvensi Partai Biru
Selang 1 hari, wacana konvensi partai Demokrat alias partai Biru menjadi jawaban yang dibahas banyak orang, mulai dari Pers hingga Social Media. Nama pengusaha batubara papan atas berbendera PT Indika Energy Wisnu Wardhana pun disebut-sebut berada di balik penyuapan RR. Kernell Oil disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan Wisnu Wardhana yang juga ‘dekat’ dengan Partai Biru.
Maka, spekulasi pertama membahas soal suap Wisnu Wardhana melalui Kernell Oil terhadap RR, yang sebagian besar dananya akan disetorkan untuk mendanai Konvensi Partai Biru.
Tak berlangsung lama, isu ini kemudian bergeser dari Partai Biru dan Istana ke level Menteri.
Jero Wacik dan Migas Asing
Nama Menteri ESDM Jero Wacik lalu disebut-sebut sebagai dalang di balik aksi suap Kernell Oil kepada RR. Masih dikaitkan dengan Konvensi Partai Biru namun perlahan bergeser pada kepentingan pribadi Jero Wacik untuk mendapatkan ‘jajan tambahan’ dari tender-tender migas.
Isu ini juga tak berlangsung lama. Dari level Menteri, kemudian isu terpolarisasi kepada personal RR.
Perselingkuhan RR
Wacana seputar perselingkuhan RR dengan Susana Kurniasih sebagaimana dipaparkan ABC Research yang tertuang dalam artikel @jilbab_hitam di atas, sempat menjadi sorotan. Menurut laporan tersebut, ada upaya dari suatu pihak untuk menjadikan wacana seputar kasus suap RR sebagai kejahatan oknum. Dan untuk mempercepat pengalihan isu tersebut, diluncurkan lah gosip perselingkuhan RR dengan asistennya SK di kaskus.co.id dan forum.detik..com.
Menurut artikel tersebut, lembaga KataData bekerjasama dengan blogger kawakan Andreas Harsono merancang suatu pengaitan antara 3 pemberitaan Tribunnews dengan sebuah foto SK dalam blog Andreas Harsono untuk menyebarkan isu bahwa oknum ‘S’ yang disebut dalam pemberitaan Tribunnews sebagai SK yang fotonya diambil dari blog Andreas Harsono.
Namun isu ini juga langsung redam, menyusul hilangnya semua postingan isu selingkuh dari Kaskus dan Forum Detik. Kemungkinan besar, SK telah meminta penghapusan ini kepada 2 forum digital tersebut.
Bank Mandiri Gate
Senyapnya isu perselingkuhan RR, lalu bergeser ke arah lembaga, yaitu Bank Mandiri. Dimulai oleh grup KataData dan TEMPO, wacana suap RR menyorot bank BUMN terbesar ini ke dalam pusaran. TEMPO dan KataData menuding, aktivitas transaksi dari Kernell Oil yang berhilir kepada RR, dilakukan melalui Bank Mandiri dan oleh karenanya Bank Mandiri dianggap terlibat dalam kepentingan suap RR.
RR juga kebetulan baru saja diangkat sebagai Komisaris Bank Mandiri oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, sehingga dianggap memperkuat bukti bahwa Bank Mandiri terlibat dalam kepentingan suap RR.
Padahal, rentang pelaporan ke PPATK atas sebuah transaksi anomali adalah selama 14 hari, sehingga sebelum habis masa 14 hari tersebut, Bank Mandiri tidak dapat dikaitkan dalam kasus suap RR. Sayangnya, TEMPO dan KataData langsung menuding demikian, tak mengindahkan periode 14 hari tersebut.
Menurut akun kontroversial yang sama @jilbab_hitam, serangan kepada Bank Mandiri oleh TEMPO berkaitan dengan ditolaknya proposal pengawalan pencitraan dari KataData. Konon, KataData yang memiliki klien SKK Migas, diminta menggeser isu suap RR kepada Bank Mandiri dan RR personal (melalui isu perselingkuhan RR dan SK).
Sayangnya, investigasi @jilbab_hitam telah dihapus oleh Kompasiana. Namun masih dibaca pada forum Kaskus pada link ini :
http://www.kaskus.co.id/post/5280b43...cb17e35900000a
Semula, banyak yang mengira bahwa adanya serangan kepada Bank Mandiri akan dilanjutkan untuk menyerang Dahlan Iskan, mengingat Menteri BUMN ini yang mengangkat RR sebagai Komisaris Bank Mandiri. Rupanya, itu tidak terjadi. Atau belum?
Tangan Kanan Boy Thohir
Usai mengarah kepada Bank Mandiri, isu kembali bergeser pada pengusaha batubara Adaro Boy Thohir. Lagi-lagi, TEMPO menuding bahwa ada keterlibatan Boy Thohir pada kasus suap RR dengan indikasi adanya pembayaran pertemuan sebesar $ 2.200 yang dilakukan oleh Febry Prasetyadi Soeparta. Nama yang disebut terakhir memang dikenal sebagai ‘tangan kanan’ Boy Thohir.
Atas alasan itu, TEMPO menduga, ada keterkaitan antara Boy Thohir dengan suap RR. Analisa ini sebetulnya kurang kuat, karena ‘Kenal bukan berarti terlibat’, sebagaimana bantahan Andreas Harsono dan Metta Dharmasaputra terhadap tudingan @jilbab_hitam bahwa keduanya merancang isu perselingkuhan RR dengan SK. Argumen yang sama, ‘Kenal bukan berarti terlibat’.
Jilbab Hitam
Munculnya akun Jilbab Hitam juga dinilai sebagai sebuah upaya pengalihan isu. Akun kontroversial yang melansir adanya upaya ‘pemerasan’ dari KataData dan TEMPO kepada Bank Mandiri, serta investigasi Jilbab Hitam terhadap aksi Andreas Harsono dan 2 wartawan Tribunnews dalam meramu isu perselingkuhan RR dan SK di Kaskus dan Forum Detik sempat menjadi sorotan.
Bahkan TEMPO pun ramai-ramai membantah segala tudingan ini baik melalui jalur Pers hingga Social Media. Ada apa gerangan dari bos hingga anak buah begitu sibuk membantah tudingan dari sebuah akun baru yang menghembuskan isu tak sedap?
Sebab, harus diakui bahwa kemunculan Jilbab Hitam menjelang sidang RR yang direncanakan pada November 2013, seolah merusak kuda-kuda yang telah dipasang oleh masing-masing kubu yang sudah naik panggung. Baik itu Partai Biru, Jero Wacik, RR, Bank Mandiri hingga Boy Thohir. Di tengah persiapan masing-masing kubu menghadapi kemungkinan serangan susulan menjelang sidang RR, kemunculan Jilbab Hitam mengubah skenario.
Terlepas dari itu, spekulasi menyimpulkan bahwa KataData dan TEMPO yang berada di kubu SKK Migas tetap mengambil keuntungan dari penyerangan ini, yaitu menjadikan isu tak sedap Jilbab Hitam menjadi sorotan, sehingga kasus suap SKK Migas kembali terbiaskan. Jauh dari SKK Migas dan luput dari pandangan publik.
Sebanyak 6 naskah telah dipanggungkan sebagaimana dijabarkan di atas. Namun tak satu pun menjawab pokok permasalahan sebenarnya, yaitu siapa yang bermain, siapa yang diuntungkan dengan pentasnya 6 naskah tersebut?
Ada naskah yang belum dipanggungkan. Bagian dari drama yang sesungguhnya. Bukan pembiasan-pembiasan yang telah muncul melalui 6 pentas tersebut.
Semua lupa melihat akar permasalahannya.
Bahwa, suap RR membuktikan bahwa SKK Migas tidak bersih. Bahwa SKK Migas berpotensi mengedepankan gerbong pengusaha dari kubunya untuk dimenangkan dalam tender-tender blok migas. Bahwa SKK Migas harus mengawal pencitraannya dari noda suap RR melalui 2 cara :
1. Personalisasi isu menjadi kejahatan oknum
2. Pembiasan kepada institusi, lembaga atau oknum lainnya
Semua luput melihat, kenapa suap RR bisa terjadi? Adakah kemungkinan itu adalah jebakan dari masa lalu? Jika ya, dimana kuncinya? Adakah sosok yang belum disebut dalam rangkaian 6 panggung yang sudah dipentaskan?
Ada satu karakter yang sudah disebut ciri-cirinya dalam berkas Deviardi. Namun namanya belum disebutkan dan konon akan disebutkan belakangan.

Nama belum disebut. Namun sumber KPK mengatakan, sudah diindikasi siapa sosok dengan ciri-ciri tersebut di atas. Beliau adalah...
Johanes Chandra Ekajaya.
Dalam pengakuannya ketika diperiksa, Wakil Kepala SKK Migas Widjonarko memerintahkan seseorang untuk menyerahkan uang kepada Deviardi. Pria misterius ini yang hingga saat ini belum disebut namanya, entah kenapa. Mungkin karena kekuatan yang begitu besar ada di belakangnya.
Namun KPK konon telah merujuk pada 1 nama seperti disebut di atas. Pengusaha bernama Johanes ini memiliki bisnis yang tergolong besar di sektor KPS (Kontraktor Production Sharing), diantaranya :
- 2 Unit Floating Storage (FSU) di KPS CNOOC
- Subsea Pipeline senilai US$ 200 Juta di CNOOC
- Kontrak Penyewaan 10 Kapal di CNOOC
- Kontrak Penyewaan 10 Kapal di Petrochina
Johanes Chandra Ekajaya merupakan sosok pengusaha yang dekat dengan Raden Prijono, mantan Kepala BP Migas. Johanes juga diketahui mengenal Rudi Rubiandini melalui Iwan Ratman. Disinyalir, dana US$ 600 ribu yang diterima Deviardi (dalam pengakuannya) yang kemudian diberikan kepada Rudi Rubiandini, berasal dari Johanes.
Wakil Kepala SKK Migas, Widjonarko juga diketahui dekat dengan Raden Prijono dan sering disebut sebagai operatornya Prijono di SKK Migas. Widodo Rathanaichong dari pihak Kernell Oil pun memiliki konektivitas dengan Raden Prijono.
Semua data di atas tentu membutuhkan investigasi lanjutan dari banyak pihak. Namun, apabila benar sosok pria misterius yang memberikan uang tersebut adalah Johanes maka sesungguhnya data ini akan melengkapi dugaan yang sudah muncul selama ini, yaitu adanya permainan dari penguasa lama BP Migas.
Kembalinya Sang Raden. Mungkin demikian boleh disebut naskah ketujuh yang akan dipentaskan. Bubarnya BP Migas secara ‘paksa’ tentu menjadi sebuah alasan yang kuat bagi sang Raden Prijono untuk melakukan pembalasan kepada SKK Migas, dan mengambil kembali kekuasaannya.
RR, saya kira hanyalah korban dalam sebuah permainan yang lebih besar.
Ada perebutan para raksasa di balik semua yang terjadi, di satu sisi ada Raden Prijono bersama gerbong pengusaha migas di belakangnya, yang tentunya berpotensi kehilangan sebagian blok migas yang kini dipegangnya, sementara di sisi lain ada gerbong pengusaha migas yang siap mengambil blok-blok migas yang akan ditender oleh SKK Migas.
Naskah ketujuh, Kembalinya Sang Raden.. Mungkin dapat menjadi titik terang dalam melihat apa yang terjadi sebenarnya dalam kasus suap SKK Migas yang mengorbankan RR.
Mari kita simak kelanjutan kisahnya.
Diubah oleh ratuadil. 23-11-2013 15:56
0
2.9K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan