Liputan6.com, Jakarta :
Membuat luka bakar serius di diri sendiri bukan merupakan ide yang menyenangkan.
Tapi, ide untuk membakar diri sendiri ini dirasa sangat menyenangkan oleh beberapa remaja di Inggris.

Para dokter di Detroit pun telah bersuara menolak aksi gila para remaja tersebut.

Bahkan, para dokter juga telah menyuarakan keprihatinannya atas aksi berbahaya yang melibatkan remaja di sana yang nekat membakar dirinya sendiri dengan cara menempelkan garam langsung di kulit dan menekannya menggunakan es.

Permainan ekstrem ini disebut para remaja tersebut 'salt and ice challenge'.Padahal, dari permainan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot dan tulang.

Menambahkan garam dan es yang dapat mengurangi titik beku rendah sampai - 17C, dapat menyebabkan cedera serius.

Banyak remaja yang telah membawa dirinya sendiri ke rumah sakit dengan laporan mengalami luka bakar tingkat pertama setelah mengambil bagian dalam permainan gila tersebut.

"Saya telah menangani tiga sampai empat kasus luka bakar yang ditimbulkan akibat permainan 'salt and ice challenge' dalam enam bulan terakhir ini. Dan saya telah memperingati kepada remaja tersebut bahwa luka bakar tersebut harus segera diobati sebelum terjadi infeksi serius," kata salah satu dokter dari Botsford Hospital di Detroit, Dr Ryan Shear, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (29/12/2012)

Pada bulan Juni lalu, seorang anak di Pittsburg melakukan aksi ini dengan cara membakar punggungnya untuk membuat salib.

Karena ulahnya, anak tersebut mengalami luka berat dan melepuh, dan harus rutin melakukan terapi.

Akibatnya, dia harus rutin mengoleskan krim yang dikhususkan untuk luka-lukanya sebanyak empat kali sehari. Dan, dia pun harus meninggalkan hobi berenangnya karena ia tidak boleh bertelanjang dada dan terkena sinar matahari langsung.

Tantangan yang tengah populer di YouTube itu memperlihatkan sejumlah remaja yang mencoba bertahan lebih lama menahan rasa sakit. Dan memperlihatkan siapa yang paling lama bertahan.

Aksi gila ini pun telah dikecam banyak orang karena dianggap sangat berbahaya dan tidak patut untuk ditiru. (ADT/IGW)