- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Presiden SBY Tarik Bantuan Beras Untuk Filipina.


TS
Hendrakert
Presiden SBY Tarik Bantuan Beras Untuk Filipina.
Quote:
22 Nov 2013 - 02:39
JAKARTA, BIJAK – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan menarik bantuan beras sebesar 1.000 ton untuk korban Topan Haiyan di Filipina melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, dirinya tidak mengetauhui alasan presiden menarik bantuan itu. “Presiden setuju 1000 ton, tapi kemudian dibatalkan, saya tidak tahu kenapa itu,” kata mantan Wakil Presiden Indonesia ini di Gudang 007, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara seperti dilansir Sindonews(22/11).
JK menjelaskan bahwa PMI semula akan mengirimkan bantuan beras seberat 1.500 ton dengan rincian 1000 ton milik pemerintah dan 500 ton sisanya dari PMI yang akan digunakan untuk membantu korban bencana Filipina. Namun tiba-tiba saja tanpa alasan yang jelas SBY menarik 1.000 ton beras tersebut, dengan dalih sudah mengirimkan 300 ton sebelumnya.
“Pemerintah sudah mengirim dan pemerintah juga sudah bantu 300 ton. Cuma semua itu sisa dulu,” papar JK.
JK pun menegaskan, bahwa PMI selama ini independen, namun tidak menutup kemungkinan untuk menerima sumbangan lain baik dari pihak swasta maupun pemerintah.(SN/GN).
Sumber
JAKARTA, BIJAK – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan menarik bantuan beras sebesar 1.000 ton untuk korban Topan Haiyan di Filipina melalui Palang Merah Indonesia (PMI).
Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, dirinya tidak mengetauhui alasan presiden menarik bantuan itu. “Presiden setuju 1000 ton, tapi kemudian dibatalkan, saya tidak tahu kenapa itu,” kata mantan Wakil Presiden Indonesia ini di Gudang 007, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara seperti dilansir Sindonews(22/11).
JK menjelaskan bahwa PMI semula akan mengirimkan bantuan beras seberat 1.500 ton dengan rincian 1000 ton milik pemerintah dan 500 ton sisanya dari PMI yang akan digunakan untuk membantu korban bencana Filipina. Namun tiba-tiba saja tanpa alasan yang jelas SBY menarik 1.000 ton beras tersebut, dengan dalih sudah mengirimkan 300 ton sebelumnya.
“Pemerintah sudah mengirim dan pemerintah juga sudah bantu 300 ton. Cuma semua itu sisa dulu,” papar JK.
JK pun menegaskan, bahwa PMI selama ini independen, namun tidak menutup kemungkinan untuk menerima sumbangan lain baik dari pihak swasta maupun pemerintah.(SN/GN).
Sumber
Jangan jangan ini gara gara Pak JK ngomong century di KPK kemaren yak? bikin malu nih, pemerintah kita keliatan plin plan.....
Spoiler for Info tambahan dari agan lain:
Quote:
Quote:
Original Posted By gmmvgx►Ada rumor kalo bantuan luar negeri berupa makanan dan obat2an diganti stempel namanya dengan pemerintah filipina jadi kliatan bantuan itu murni dari pemerintah filipina, tentu saja untuk kepentingan politik incumben disana.
Kamis, 21/11/2013 21:33 WIB
Laporan dari Filipina
Duh! Isu Miring Warnai Distribusi
Bantuan untuk Filipina
Hasan Al Habshy - detikNews
Tacloban - Isu miring menyebar di tengah-tengah
penanganan pengungsi topan Haiyan di Filipina.
Media lokal di Cebu, Filipina menyebut, bantuan
pihak asing, termasuk dari Indonesia dikemas ulang
dan ditempel dengan label sebuah departemen
pemerintahan di Cebu Filipina.
Meski isu miring tersebut menyebar, pendistribusian
bantuan kepada para korban tetap berlangsung dan
tidak terganggu. Berbagai pesawat militer negara
asing, termasuk milik TNI AU terus hilir mudik
menyalurkan bantuan kepada para korban
Kamis (21/11/2013) ini, media cetak lokal kota Cebu
Filipina, CEBU DAILY NEWS, memasang headline di
halaman pertamanya dengan judul 'Berhenti
Mengemas Ulang Barang Bantuan'.
Di dalam berita itu disebutkan, ada praktik
pengemasan ulang yang dilakukan oleh The
Departement Of Social Welfare And Development
(DSWD) atau Departemen Kesejahteraan Sosial
setempat.
Bahkan, seperti dikutip dari media ini, salah seorang
sukarelawan di departemen mengakui pengemasan
ulang donasi negara-negara asing termasuk dari
indonesia dikemas ulang dan diberi lebel The
Departement Of Social Welfare And Development
(DSWD) dan National Food Authority (NFA). Kesanya
agar bantuan tersebut berasal dari departemen
mereka.
Inilah yang menjadi dugaan salah satu penyebab
keterlambatan pendistribusian bantuan kepada
korban badai topan Haiyan yang berada di beberapa
wilayah seperti Roxas, Guiyan serta Tacloban. Di
dalam berita ditulis deputi Ombudsman untuk
wilayah VIsayas Pegayas Apostol mendesak agar
DSWD menghentikan pengepakan ulang tersebut.
Staf humas badan nasional penanggulangan
bencana BNPB yang bertugas mengawal bantuan di
Filipina, mengaku belum mengetahui pasti apakah
bantuan Indonesia termasuk dalam barang yang
dikemas ulang. Namun BNPB memastikan hal
tersebut tidak akan berpengaruh teradap
pendistribusian bantuan bantuan Next »
[url]http://m.detik..com/news/read/2013/11/21/213315/2420163/10/[/url]
Taroh di page one gan TS
Kamis, 21/11/2013 21:33 WIB
Laporan dari Filipina
Duh! Isu Miring Warnai Distribusi
Bantuan untuk Filipina
Hasan Al Habshy - detikNews
Tacloban - Isu miring menyebar di tengah-tengah
penanganan pengungsi topan Haiyan di Filipina.
Media lokal di Cebu, Filipina menyebut, bantuan
pihak asing, termasuk dari Indonesia dikemas ulang
dan ditempel dengan label sebuah departemen
pemerintahan di Cebu Filipina.
Meski isu miring tersebut menyebar, pendistribusian
bantuan kepada para korban tetap berlangsung dan
tidak terganggu. Berbagai pesawat militer negara
asing, termasuk milik TNI AU terus hilir mudik
menyalurkan bantuan kepada para korban
Kamis (21/11/2013) ini, media cetak lokal kota Cebu
Filipina, CEBU DAILY NEWS, memasang headline di
halaman pertamanya dengan judul 'Berhenti
Mengemas Ulang Barang Bantuan'.
Di dalam berita itu disebutkan, ada praktik
pengemasan ulang yang dilakukan oleh The
Departement Of Social Welfare And Development
(DSWD) atau Departemen Kesejahteraan Sosial
setempat.
Bahkan, seperti dikutip dari media ini, salah seorang
sukarelawan di departemen mengakui pengemasan
ulang donasi negara-negara asing termasuk dari
indonesia dikemas ulang dan diberi lebel The
Departement Of Social Welfare And Development
(DSWD) dan National Food Authority (NFA). Kesanya
agar bantuan tersebut berasal dari departemen
mereka.
Inilah yang menjadi dugaan salah satu penyebab
keterlambatan pendistribusian bantuan kepada
korban badai topan Haiyan yang berada di beberapa
wilayah seperti Roxas, Guiyan serta Tacloban. Di
dalam berita ditulis deputi Ombudsman untuk
wilayah VIsayas Pegayas Apostol mendesak agar
DSWD menghentikan pengepakan ulang tersebut.
Staf humas badan nasional penanggulangan
bencana BNPB yang bertugas mengawal bantuan di
Filipina, mengaku belum mengetahui pasti apakah
bantuan Indonesia termasuk dalam barang yang
dikemas ulang. Namun BNPB memastikan hal
tersebut tidak akan berpengaruh teradap
pendistribusian bantuan bantuan Next »
[url]http://m.detik..com/news/read/2013/11/21/213315/2420163/10/[/url]
Taroh di page one gan TS
Diubah oleh Hendrakert 22-11-2013 13:48
0
7.6K
Kutip
79
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan