Pemerintah melirik dua negara alternatif sebagai negara pemasok sapi. Alasannya, harganya lebih miring dibandingkan sapi impor Australia.

"Brasil dan India. Tetapi, ada aturan yang harus diubah lebih dahulu," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan, kepada VIVAnews di pabrik Frisian Flag, Ciracas, Jakarta, Jumat, 22 November 2013.

Pernyataan senada dilontarkan oleh Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, yang melirik dua negara tersebut sebagai negara alternatif pemasok sapi ke Indonesia. Gita mengatakan harga sapi asal Brasil dan India jauh lebih menarik daripada harga sapi asal Negeri Kanguru itu.

"Tapi, sebagai informasi, daging sapi dari India jauh lebih murah. Setengah harga dari Australia. Brasil juga jauh lebih murah. Jadi, tidak ada alasan untuk kami bisa membeli dari tempat lain yang mungkin hubungannya sudah bisa lebih baik," kata dia di Hotel Borobudur pada Kamis malam, 21 November 2013.

Seperti yang diketahui Indonesia menganut sistem impor sapi country based, yaitu mengimpor sapi dari negara yang bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) dan negara tersebut adalah Australia dan Selandia Baru. Sebenarnya, ada pilihan lainnya, yaitu zone based. Zone based ini adalah importasi sapi dari suatu wilayah negara yang bebas dari PMK.

Kini, pemerintah tengah merevisi UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Peraturan ini yang akan digodog oleh DPR. (eh)