Kaskus

News

rizqisahAvatar border
TS
rizqisah
Jauh Dari Sejahtera, 35 Tahun Rasimah Menjual Ampo
kabartuban.com – Kesejahteraan hidup masih menjadi impian banyak kalangan di Bumi Ronggolawe ini. Salah satunya adalah Rasimah (57), seorang perempuan desa yang sejak 35 tahun lalu setia menggeluti pekerjaannya sebagai pembuat Ampo (semacam makanan tradisional yang terbuat dari tanah liat).

Menjalani aktifitas sebagai seorang ibu rumah tangga, Rasimah sembari melakoni pekerjaannya untuk menyambung hidup dengan membuat makanan dari tanah atau dikenal dengan sebutan Ampo. Warga dusun Trawulan, Perunggahan Kulon, Kecamatan Semanding ini tidak punya pilihan lain untuk tetap bertahan hidup, selain menggantungkan kebutuhan hidupnya dari pekerjaan yang sangat sederhana tersebut.

Kepada kabartuban.com Rasimah mengaku bahwa dirinya menjual makanan Ampo ini ke Pasar Baru Tuban seharga 4 ribu rupiah perkilo. Tentu saja, hasil dari penjualan Rasimah bisa dibilang sangat minim jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup yang tiap hari makin tinggi.

Meskipun hidup dalam kondisi yang cukup memprihatinkan, ibu dari lima anak ini terlihat cukup tegar dan sangat ramah kepada semua tamu yang ingin melihat proses pembuatan Ampo tersebut.

Saat wartawan media ini berkunjung ke rumahnya, Rabu (24/4/2013), Rasimah menuturkan bahwa usaha produksi Ampo ini merupakan warisan dari orang tuanya, dan menurutnya usaha tersebut harus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Sadeyan Ampo niki nerusaken pendamelane ibuk riyin mas, sakniki ingkang damel Ampo geh namung kulo kaleh adik. Lintune empun boten tlaten ketingale (Berjualan Ampo ini meneruskan pekerjaan ibu dulu mas, sekarang yang membuat Ampo ya hanya saya dengan adik. Yang lain kelihatannya sudah tidak telaten),” ungkapnya dengan bahasa jawa yang khas.

Dalam proses pembuatan Ampo, Rasimah mengambil tanah liat pilihan yang ada di sawah milik tuan tanah di desanya. Setelah itu, tanah tersebut dibawa pulang untuk diproses dengan bentuk kotak. Selanjutnya tanah pilihan tersebut dipanaskan secukupnya, dan mulai dikerik menggunakan alat kerik dari bambu.

Proses selanjutnya adalah pemanggangan, tanah yang sudah terbentuk kecil-kecil tadi dipanggang di atas tungku yang terbuat dari tanah selama 15 menit, dan Ampo yang sudah matang tersebut siap dijual ke para pembeli yang ada di Pasar.

Menurut penuturan Rasimah, biasanya pembeli makanan dari tanah atau Ampo ini merupakan ibu-ibu yang sudah tua. Ada juga ibu hamil yang ngidam Ampo tersebut.

“ingkang sering tumbas geh ibuk-ibuk hamil lan tiang sepuh ingkang dadosaken Ampo damel camilan sak bendinten (yang sering beli ya ibu – ibu hamil dan orang tua yang menjadikan Ampo sebagai camilan setiap hari),” paparnya.

Walaupun hidup dengan kondisi yang sangat jauh dari kesejahteraan, Rasimah yang juga merawat ibunya yang sudah lanjut usia. Ditanya terkait bantuan dari pemerintah, Rasimah mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Tuban. “Dereng wonten bantuan mas, mugi-mugi Pemerintah saged ningali kondisi masyarakat kurang mampu kados kulo (belum ada bantuan mas, semoga Pemerintah bisa melihat kondisi masyarakat kurang mampu seperti saya ini,” pungkasnya. (hend/im)

Sumber : kabartuban.com
0
2K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan