- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hujan, Puluhan Titik Rel Kereta Api Rawan Banjir & Longsor


TS
japek
Hujan, Puluhan Titik Rel Kereta Api Rawan Banjir & Longsor
Quote:
Lintasan rel kereta api di wilayah Jawa Timur harus dipantau ekstra ketat selama musim hujan. Dari semua lintasan, ada puluhan titik lintasan rel yang terbilang rawan banjir dan longsor.
Titik-titik rawan itu tersebar di berbagai daerah yang berada di Daerah Operasional (Daop) VIII Surabaya, Daop IX Jember, Daop VII Madiun dan wilayah Bojonegoro, Daop IV Semarang.
Humas PT Kereta Api (KA) Indonesia, Daop VIII Surabaya, Sri Winarto mengatakan, lintasan kereta yang rawan banjir di wilayah operasionalnya terbilang sedikit dibandingkan Daop lainnya. “Yang menjadi langganan banjir ada di kawasan dekat stasiun Kandangan, Tandes. Daerah ini ketika hujan lebat sering menggenangi rel kereta api, genangan airnya pun cukup tinggi,” ujarnya, Selasa (19/11).
Selain itu, kawasan Porong Sidoarjo pun terbilang rawan banjir. Tidak hanya banjir dari luapan sungai, banjir akibat luapan lumpur Sidoarjo pun perlu diwaspadai. Sementara wilayah rawan longsor, hanya terdapat di dua titik di Malang selatan, yakni Kawasan Wlingi dan Sumber Pucung.
Menghadapi ancaman banjir dan longsor itu, Winarto mengaku akan menyiagakan petugas khusus untuk memantau kawasan-kawasan rawan itu selama 24 jam. Petugas itu disiagakan di setiap stasiun-stasiun terdekat dengan titik-titik rawan bencana agar penanganannya lebih cepat.
Pengawasan juga tidak hanya di kawasan rawan saja, menurut Winarto. Seluruh lintasan rel kereta di Daop VIII juga dipantau ekstra karena mungkin saja terjadi banjir dan longsor yang tidak diduga-duga. “Pengawasan lintasan kita tingkatkan, agar jangan sampai mengganggu dan membahayakan perjalananan kereta,” tuturnya.
Menurut Winarto, ancaman banjir dan longsor itu bila tidak disikapi dengan cepat akan menyebabkan perjalanan kereta terhenti hingga berjam-jam. Jika perjalanan kereta dipaksakan justru akan berisiko anjlok atau keluar rel dan membahayakan penumpang. “Imbasnya pun cukup fatal, jadwal perjalanan kereta api lainnya pun akan ikut terganggu,” terangnya.
Selain titik-titik rawan di Daop VIII itu, titik-titik rawan banjir dan longsor pun cukup banyak di wilayah Daop IX Jember, tercatat dari data PT KA Indonesia, ada sekitar 11 titik yang perlu diwaspadai di musim hujan ini seperti di Pasuruan, Jember dan Banyuwangi.
Titik rawan banjir di Pasuruan misalnya terletak di kecamatan Rejoso, sementara titik rawan banjir di Jember terdapat di Kelurahan Mangli, Desa Arjasa, dan Desa Kalisat. Sedangkan titik rawan banjir di Banyuwangi terdapat di dekat Stasiun Rogojampi, Karangasem Banyuwangi dan Argopuro.
Untuk titik rawan longsornya di Daop ini menyebar di beberapa lokasi, seperti Kecamatan Silo Jember, Garahan Jember, perbukitan Gunung Gumitir Banyuwangi dan Kecamatan Kalibaru Banyuwangi.
Wilayah lintasan kereta di Daop VII Madiun pun terbilang belum aman dari ancaman bencana banjir dan longsor. Tercatat ada sekitar 6 lokasi yang rawan, yakni Babadan Madiun, kawasan Caruban hingga Saradan Madiun, Wilangan hingga Bagor Nganjuk, kawasan Walikukun hingga Kedunggalar Ngawi, Purwoasri hingga Minggiran Kediri dan Desa Jatisari, Kecamatan Widodaren, Ngawi.
Dua titik lintasan rawan banjir lagi terletak di wilayah Bojonegoro, lintasan yang masuk Daop IV Semarang itu terdapat titik rawan banjir di Desa Cengungklung, Kecamatan Kalitidu dan Tobo, Purwosari Bojonegoro. jib
Titik-titik rawan itu tersebar di berbagai daerah yang berada di Daerah Operasional (Daop) VIII Surabaya, Daop IX Jember, Daop VII Madiun dan wilayah Bojonegoro, Daop IV Semarang.
Humas PT Kereta Api (KA) Indonesia, Daop VIII Surabaya, Sri Winarto mengatakan, lintasan kereta yang rawan banjir di wilayah operasionalnya terbilang sedikit dibandingkan Daop lainnya. “Yang menjadi langganan banjir ada di kawasan dekat stasiun Kandangan, Tandes. Daerah ini ketika hujan lebat sering menggenangi rel kereta api, genangan airnya pun cukup tinggi,” ujarnya, Selasa (19/11).
Selain itu, kawasan Porong Sidoarjo pun terbilang rawan banjir. Tidak hanya banjir dari luapan sungai, banjir akibat luapan lumpur Sidoarjo pun perlu diwaspadai. Sementara wilayah rawan longsor, hanya terdapat di dua titik di Malang selatan, yakni Kawasan Wlingi dan Sumber Pucung.
Menghadapi ancaman banjir dan longsor itu, Winarto mengaku akan menyiagakan petugas khusus untuk memantau kawasan-kawasan rawan itu selama 24 jam. Petugas itu disiagakan di setiap stasiun-stasiun terdekat dengan titik-titik rawan bencana agar penanganannya lebih cepat.
Pengawasan juga tidak hanya di kawasan rawan saja, menurut Winarto. Seluruh lintasan rel kereta di Daop VIII juga dipantau ekstra karena mungkin saja terjadi banjir dan longsor yang tidak diduga-duga. “Pengawasan lintasan kita tingkatkan, agar jangan sampai mengganggu dan membahayakan perjalananan kereta,” tuturnya.
Menurut Winarto, ancaman banjir dan longsor itu bila tidak disikapi dengan cepat akan menyebabkan perjalanan kereta terhenti hingga berjam-jam. Jika perjalanan kereta dipaksakan justru akan berisiko anjlok atau keluar rel dan membahayakan penumpang. “Imbasnya pun cukup fatal, jadwal perjalanan kereta api lainnya pun akan ikut terganggu,” terangnya.
Selain titik-titik rawan di Daop VIII itu, titik-titik rawan banjir dan longsor pun cukup banyak di wilayah Daop IX Jember, tercatat dari data PT KA Indonesia, ada sekitar 11 titik yang perlu diwaspadai di musim hujan ini seperti di Pasuruan, Jember dan Banyuwangi.
Titik rawan banjir di Pasuruan misalnya terletak di kecamatan Rejoso, sementara titik rawan banjir di Jember terdapat di Kelurahan Mangli, Desa Arjasa, dan Desa Kalisat. Sedangkan titik rawan banjir di Banyuwangi terdapat di dekat Stasiun Rogojampi, Karangasem Banyuwangi dan Argopuro.
Untuk titik rawan longsornya di Daop ini menyebar di beberapa lokasi, seperti Kecamatan Silo Jember, Garahan Jember, perbukitan Gunung Gumitir Banyuwangi dan Kecamatan Kalibaru Banyuwangi.
Wilayah lintasan kereta di Daop VII Madiun pun terbilang belum aman dari ancaman bencana banjir dan longsor. Tercatat ada sekitar 6 lokasi yang rawan, yakni Babadan Madiun, kawasan Caruban hingga Saradan Madiun, Wilangan hingga Bagor Nganjuk, kawasan Walikukun hingga Kedunggalar Ngawi, Purwoasri hingga Minggiran Kediri dan Desa Jatisari, Kecamatan Widodaren, Ngawi.
Dua titik lintasan rawan banjir lagi terletak di wilayah Bojonegoro, lintasan yang masuk Daop IV Semarang itu terdapat titik rawan banjir di Desa Cengungklung, Kecamatan Kalitidu dan Tobo, Purwosari Bojonegoro. jib
Sumber
Penilik jalur dapat dipastikan kerja ekstra kalau sudah musim hujan....
Semoga gak sampai terjadi sesuatu yang gawat di musim hujan ini.....
0
970
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan