Gan , Ane copaz dari kompasiana berita tentang iklan Gita yang tersebar dimana-mana.
Spoiler for Nih Artikelnya:
Belakangan ini mata kita termanjakan dengan iklan pencitraan salah satu peserta konvensi Demokrat yang bisa kita lihat di hampir semua media baik cetak maupun online, foto Gita Wirjawan plus situs yang bisa disambangi, iklan yang ingin mengangkat citra Gita Wirjawan sebagai sosok yang peduli dengan masa depan bangsa, dengan jargon unggulan tentang motivasi semangat sebagai bangsa yang lebih berani dan cerdas.
Mungkin memang sudah selayaknya jika ada orang menjadi kandidat terhadap suatu jabatan publik akan memasang iklan dengan tujuan untuk mengangkat citra dirinya dimata publik, baik dengan iklan konvensional atau iklan dinamis, maka akan menjadi pemandangan lasim jika kita melihat wajah kandidat itu tersebar dimana-mana, baik dalam bentuk poster, gambar tempel maupun laman interaktif yang dimuat di halaman pertama dibanyak portal berita.
Tapi apa yang terjadi jika durasi tayangan sudah mendekati ambang ketidak nyamanan kita sebagai pengguna media aktif, jika kita harus menekan tanda skip dulu sebagai bentuk ketidakpedulian kita dengan maksud kandidat memasang iklan tersebut, bagaimana kita sudah pada posisi muak dengan tayangan iklan kandidat terdebut.
Ritme pola iklan yang bikin kita jengkel, arogansi penayangan iklan sebagai indentitas pihak yang bayar adalah bukti lapangan yang tak terhindarkan,pengarahan link terhadap tayangan abal-abal layaknya jebakan adalah resiko kita sebagai penikmat berita tak bermodal alias gratisan, pengalihan link yang diinginkan adalah bentuk rekayasa pemaksaan yang sudah sangat mengganggu.
Kita bukan anti terhadap niat baik yang ingin disampaikan oleh Gita Wirjawan terhadap keinginan besarnya ingin mengubah bangsa ini menjadi lebih baik, kita akan memberi kesempatan yang sebesar-besarnya terhadap Gita Wirjawan agar bisa mempengaruhi kita untuk memilih dia sebagai kandidat pilihan rakyat.
Tapi jangan bikin kita tidak nyaman juga, tentang bagaimana cara iklan itu menarik perhatian kita dengan membypass keinginan kita untuk membuka link yang sudah dipersiapkan untuk diarahkan ke web Gita Wirjawan , jika ingin merebut simpati publik alangkah baiknya tidak dimula dengan rekayasa, bukankah Gita mengungkap niat baiknya untuk mengubah bangsa ini, kenapa harus dimulai dengan kelicikan.
Jika jujur dikatakan iklan Pencitraan kampanye Gita Wirjawan saat ini lebih menjengkelkan dari iklan ARB sekalipun, kita tidak berharap rekayasa berlebihan, kita berharap ketulusan, jika niat Gita Wirjawan tulus ingin merubah bangsa ini jadi lebih baik apakah berbanding lurus dengan pola iklan kampanye yang distrategikan gita Wirjawan saat ini??
Sebenernya sah -sah aja sih orang iklan di dunia maya, tetapi jika iklannya gak bermutu dan seringkali mendompleng ketenaran orang lain seperti Jokowi, kemenangan tim Bulu Tangkis di ajang internasional dan sering juga tentang masa kecil beliau, lama2 jadi jenuhh gan.
Iklannya ada dimana2 terutama di Facebook, Kompasiana, bahkan di Kaskus pun ada gan. Kadang-kadang kalau ada fasilitas Tolak Iklan Spam di Facebook niscaya ane klik deh biar iklannya gak muncul terus.