Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mr.doelAvatar border
TS
mr.doel
Ini kronologi TNI satu kompi serang polisi di Karawang

Selamat datang di thread sederhana milik

Ane Berharap

emoticon-Blue Guy Cendol (L)Dan emoticon-Rate 5 Star

Maaf Gan Kalo emoticon-Blue Repost



Kasus penyerangan anggota TNI berawal dari keributan antara Praka Edi dengan Bripka Wely. Penyebab keributan karena Praka Edi tidak terima ketika ditegur oleh Bripka Wely dengan muka sinis.

Keduanya akhirnya terlibat baku hantam. Praka Edi dipukul. Melihat perkelahian itu, anggota Brimob lainnya langsung melerai. Sebelumnya ditulis kasus ini berawal dari pelanggaran lalu lintas.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (19/11), kasus cekcok itu terjadi pada pukul 09.30 WIB di halaman parkir kantor DPRD Karawang. Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda yang dihadiri oleh, Wakapolres Karawang, Kabag Ops Polres Karawang, Danki Brimob Iptu Ramadona, Danki 305 Kapten Bagus, Provos 305, Kapten Sirait Danramil Karawang Kota, Kasi Propam Polres, KBO Intel Polres dan Edi serta Wely.

Pada pukul 12.15 WIB, musyawarah selesai dari kedua belah pihak setelah saling minta maaf. Namun, pukul 12.30 WIB kurang lebih 1 kompi anggota 305 Telukjambe (100 orang) dengan seragam dinas loreng dan helm warna hijau dan sebagian berbaju preman datang dan masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur sambil menenteng pisau sangkur, golok dan pentungan kayu atau bambu. Mereka langsung menyerang dan menganiaya anggota Dalmas yang sedang melakukan pengamanan aksi buruh sambil teriak-teriak.

Akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Dalmas mengalami luka. Setelah selesai melakukan penyerangan kurang lebih 20 menit, gerombolan anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev sampai di Bundaran Mega Mal.

Mereka lalu merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi depan Mega Mal Karawang. Selain itu, mereka juga melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pikap.

Di tengah hiruk-pikuk dalam negeri soal penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono , anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) malah berulah.

Bukannya ikut memikirkan kontra-intelijen untuk melawan Australia, TNI malah membuat keributan dengan menyerang Pos Polisi di Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/11) kemarin.

Akibatnya, enam anggota polisi luka-luka, mulai dari luka tusuk hingga patah tulang.
"Tiba-tiba mobil saya dipalang sama anggota TNI mereka buka pintu nyeret saya. Terus sambil teriak mereka itu lalu saya dihajar habis-habisan," kata Briptu Deni, salah satu korban, kepada wartawan di RS Cito Karawang, Selasa (19/11).

Akibat pengeroyokan tersebut, Deni tak sadarkan diri. Sampai akhirnya dia mendapati dirinya terbaring di rumah sakit. "Mengalami luka dan bibir bengkak, babak belur, hidung berdarah dan mobil dihancurin." tutup dia

Di lokasi kejadian, Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnandi mengaku telah mengetahui anggotanya yang menghajar polisi di Karawang. Menurutnya, pelaku penyerangan berjumlah 10-15 orang.

"Mereka semua sudah mengakui perbuatannya. Hanya spontanitas dan solidaritas saja tidak ada komando," ujar Dedi.

Dedi menambahkan untuk saat ini anggotanya masih sedang diperiksa. Dia berjanji anggota TNI yang terlibat akan mendapat sanksi tegas.

"Sanksi tentu ada. Nanti lihat dulu hasil pemeriksaan," katanya.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (19/11), penyerangan berawal dari kasus cekcok yang terjadi antara anggota TNI dan Polri di halaman parkir kantor DPRD Karawang. Persoalan itu kemudian diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda yang dihadiri oleh Wakapolres Karawang, Kabag Ops Polres Karawang, Danki Brimob Iptu Ramadona, Danki 305 Kapten Bagus, Provos 305, Kapten Sirait Danramil Karawang Kota, Kasi Propam Polres, KBO Intel Polres dan Edi serta Wely.

Pada pukul 12.15 WIB, musyawarah selesai dari kedua belah pihak setelah saling minta maaf. Namun, pukul 12.30 WIB kurang lebih 1 kompi anggota 305 Telukjambe dengan seragam dinas loreng dan helm warna hijau dan sebagian berbaju preman datang dan masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu Timur sambil menenteng pisau sangkur, golok dan pentungan kayu atau bambu. Mereka langsung menyerang dan menganiaya anggota Dalmas yang sedang melakukan pengamanan aksi buruh sambil teriak-teriak.

Akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Dalmas mengalami luka. Setelah selesai melakukan penyerangan kurang lebih 20 menit, gerombolan anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev sampai di Bundaran Mega Mal.

Mereka lalu merusak Pos Lantas dan mobil milik anggota polisi depan Mega Mal Karawang. Selain itu, mereka juga melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pikap.

Andai saja kegalakan tentara itu digunakan untuk melindungi negara spionase asing, dan bukan untuk menghantam sesama warga negara sendiri, tentu TNI akan diapresiasi.

Foto-foto pasca bentokan

Spoiler for "Kondisi korban Polisi":


Spoiler for "Kondisi Pos Polisi":


Spoiler for "Korban Polisi":


Spoiler for "Kondisi Pos Polisi":


NB : Di tread ini bukannya ane mau memihak salah satu aparat negara.Tapi untuk di jadiin bahan renungan bagi parat agar bertindak sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing.Jangan jadi preman beseragam di negri sendiri

Sumber. Merdeka.com
Diubah oleh mr.doel 20-11-2013 04:52
0
9.4K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan