Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

atheizAvatar border
TS
atheiz
Pelajar Pembajak Bus Diusulkan Jadi Duta Anti Kekerasan
Pelajar Pembajak Bus Diusulkan Jadi Duta Anti Kekerasan


JAKARTA - Pernyataan Wakil Gubernur Basuki T Purnama (Ahok) yang menyebutkan pelajar pembajak bus dan pelajar yang kerap tawuran merupakan calon bajingan menuai banyak protes.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menganggap, tidak setuju dengan pernyataan Ahok ini. Memang dia setuju ini merupakan pernyataan kegeraman melihat aksi para pelajar tersebut, namun sebagai pejabat publik itu bukan solusi.

"Pernyataan Ahok dengan pernyataan 'bajingan', pun sebenarnya enggak boleh untuk pemimpin publik. Ada kata yang lain. Walaupun saya paham, maksudnya itu untuk kegeraman, geram terhadap perilaku anak seperti itu," kata Arist di kantornya, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Dia bahkan telah meminta sejumlah pelajar tadi untuk meng-counter pernyataan Ahok. Dia menginginkan anak-anak ini dijadikan Duta Anti Kekerasan, supaya memberikan kesan yang lebih baik.

"Saya sudah terima laporan dari anak-anak ini, saya sudah kirimkan sekolah untuk tetap menerima anak itu sekolah (tidak dipecat) dan dijadikan anak tersebut menjadi Duta Anti Kekerasan. Itu untuk meng-counter ucapan Ahok, bahwa anak ini bukan bajingan, tapi bisa dibina dan didik jadi anak duta anti kekerasan," tutur Arist.

Apalagi, lanjutnya, dengan pemecatan para siswa yang dianggap bermasalah ini. Menurutnya, dengan pemecatan malah bukan menyelesaikan perkara.

"Penyebabnya yang harus dicari. Penyebabnya kan siapa yang berpengaruh. Itu yang penting. Kalau menghukum gampang, tapi menyelesaikan masalah tidak?" Sambil menambahkan, "Harusnya kita mencari jawabannya, kenapa mereka melakukan itu?" urainya.

Menurut Arist, setiap anak memiliki energi positif. Itu-lah yang tidak tersalurkan dan menjadi negatif. Dalam catatannya, pada kasus pembajakan bus yang terjadi belakangan ini, para pelajar tersebut bukan tergolong anak yang kurang mampu menguasai pelajaran.

"Energi positif itu yang tidak tersalurkan, anak-anak ini tidak bodoh-bodoh, angkanya bagus-bagus kok. Itu ada yang tidak disalurkan, harusnya disalurkan secara positif," ucapnya.

Banyak cara untuk menyalurkan energi positif itu, ketimbang memberikan pernyataan yang emosional sebagai pejabat publik. "Bisa saja dengan hobi mereka yang diintensifkan di sekolah, ini kan karena mereka di rumah tidak ada akses untuk menyalurkan energinya," tukasnya.



sumber

wah? no komeng deh emoticon-Ngakak (S)


Quote:


Quote:

Diubah oleh atheiz 20-11-2013 22:42
0
4.6K
91
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan