CrashCourseAvatar border
TS
CrashCourse
Selamat Tinggal KPR Murah
Sumber: [URL=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/11/5921/selamat-tinggal-kpr-murah-?utm_source=forum-kaskus-
post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-
November2013&utm_content=news]Selamat Tinggal KPR Murah[/URL]
Selasa (12/11) lalu, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% menjadi 7,5%. Padahal hingga pertengahan 2013, BI rate berada di titik terendah sepanjang sejarah, yakni 5,75%.

BI rate naik menjadi 6% pada 13 Juni, kemudian secara gradual naik menjadi 6,5% (11 Juli), 7% (29 Agustus), 7,25% (12 September), dan kini menjadi 7,5%. Dengan demikian dalam lima bulan terakhir, kenaikan BI rate sudah mencapai 1,75%.

Secara teori, jika suku bunga naik 1%, maka pasar properti akan turun sekitar 5%. Artinya dalam lima bulan terakhir pasar properti turun hampir 9%.

Sementara itu, umumnya suku bunga KPR memiliki margin sekitar 3% dari suku bunga acuan BI rate. Dengan BI rate yang mencapai 7,50%, suku bunga KPR yang bakal diterapkan pihak perbankan berada di kisaran 10,5%. Ini berarti konsumen harus mengucapkan selamat tinggal pada bunga KPR murah (single digit).

Sejumlah Indikator Lain
Pasar properti di paruh kedua tahun ini juga ditandai dengan sejumlah kejadian. Setelah sebelumnya harga BBM subsidi naik lebih dari 40%, awal Juli dan Oktober lalu tarif dasar listrik (TDL) pun naik secara bertahap. Kedua hal ini mendongkrak pada harga material bangunan, yang tentu saja membuat harga properti meningkat.

Di sisi lain, pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika, membuat sejumlah pengembang ‘menyesuaikan’ harga produk propertinya. Tetapi ironisnya, saat Rupiah kembali menguat, harga tak lagi ‘disesuaikan’ oleh pengembang.

Peraturan baru terkait loan to value (LTV) bagi tipe rumah 70 ke atas dan pembatasan pengambilan KPR kedua dan seterusnya, pun membawa dampak cukup signifikan terhadap laju bisnis properti di Tanah Air.

Menengok sejumlah indikator tersebut, konsumen dengan bujet terbatas tentu akan berfikir ulang untuk membeli saat ini. Tetapi bagi yang berkantong tebal, tak ada alasan untuk menunda pembelian, karena harga properti di Indonesia—berbeda dengan di mancanegara—tidak pernah mengalami penurunan.


Baca Juga:
Telan Investasi
Keuntungan Agung Podomoro
RUMAH JFK DIJUAL
0
7.8K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan