

TS
sammy2013
(ASKING?) PANTASKAH SARWO EDI WIBOWO menjadi PAHLAWAN??
menurut agan2 pantaskah bapak sarwo edi wibowo menjadi pahlawan??
ada PRO dan KONTRA tentunya
apalagi akhir2 ini muncul PETISI penolakan utk diangkat jadi Pahlawan Nasional
apa pendapat agan2?? terima kasih
=====================
Pada tanggal 17 Oktrober 1965, Kolonel Sarwo Edhi Wibowo memindahkan pasukan RPKAD-nya (Pasukan “Baret Merah”) ke daerah yang merupakan benteng PKI di Jawa Tengah, yaitu di sekitar daerah segitiga: Boyolali - Klaten Solo. Kata Hughes, tugasnya adalah “untuk membasmi jantung Partai Komunis di sana dengan cara apa saja yang diperlukan”. Setibanya di sana, Sarwo Edhi merasa kekurangan pasukan. “Kita memutuskan untuk mendorong rakyat sipil anti-komunis agar membantu pekerjaan kita”, katanya kepada Hughes. “Di Solo kita kumpulkan pemuda-pemuda, golongan Nasionalis maupun Islam. Kita latih mereka barang dua-tiga hari, kemudian kita kirim mereka untuk membunuhi orang-orang komunis”. dikutip dari buku MAFIA BERKELEY DAN PEMBUNUHAN MASSAL DI INDONESIA Penulis: David Ransom Pada sumber kutipan lain mengatakan : Paper singkat Peter Dale Scott, Profesor dari Universitas California, Barkeley ini membahas bagaimana keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam upaya penggulingan Soekarno [Bung Karno] secara kotor dan berdarah. Tulisan ini begitu penting karena sejarah seputar peristiwa “Gerakan 30 September” (Gestapu) banyak yang disembunyikan, dihilangkan dan diputarbalikkan oleh rezim Orde Baru. Pembantaian terhadap sekutu-sekutu Bung Karno yang beraliran kiri merupakan hasil konspirasi CIA-Soeharto dibantu intelijen Inggris, Jepang dan Jerman. Namun, Soeharto dan klainnya berdalih, Gestapu adalah penyerangan golongan kiri [menuduh PKI] ke kanan [Jenderal Ahmad Yani cs], yang membawa restorasi kekuasaan dan kemudian pembersihan golongan kiri sebagai hukuman oleh golongan tengah [Soeharto mengklaim posisinya di sini]. Padahal, menurut Scott dengan pura-pura melakukan Gestapu, golongan kanan [Soeharto cs] dalam Angkatan Darat [AD] Indonesia melenyapkan golongan tengah [Yani cs yang walaupun kritis tapi tetap loyal ke Bung Karno]. Dengan kata lain, Gestapu hanyalah merupakan tahap pertama dari tiga tahap yang dibantu secara rahasia oleh juru bicara dan pejabat AS; yakni tahap 1: Gestapu “coup” sayap kiri gadungan [Letkol Untung cs]. Kedua, KAF Gestapu; yakni tindakan balasan dengan membunuh PKI secara massal, dan 3: pengikisan pendukung Bung Karno secara massif dan progresif. Ringkasan ini akan saya buat dalam tiga kerangka besar, yakni alasan/motivasi CIA menjatuhkan Bung Karno, bagaimana cara CIA dalam mewujudkan keinginan tersebut dan bukti-buktinya. Satu alasan terkuat Bung Karno harus disingkirkan oleh CIA karena Bung Karno bersahabat dekat dengan blok Cina dan Sovyet. Sejak 1953, AS berkepentingan untuk membantu mencetuskan krisis di Indonesia, yang diakui sebagai “penyebab langsung” yang merangsang Bung Karno mengakhiri sistem parlementer Indonesia dan menyatakan berlakunya keadaan darurat militer, serta memasukkan “korp perwira” secara resmi dalam kehidupan politik [14 Maret 1957]; sebuah blunder politik Bung Karno.
========Kalau pendapat ane : PANTAS BELIAU jadi PAHLAWAN
tapi????jangan SBY yg memberikan GELAR PAHLAWAN skrg
tapi tunggu PRESIDEN SELANJUTNYA nanti
tapi kalo SBY tdk sabaran yha resiko di demo/petisi sama rakyat Indonesia yg lain
ada PRO dan KONTRA tentunya
apalagi akhir2 ini muncul PETISI penolakan utk diangkat jadi Pahlawan Nasional
apa pendapat agan2?? terima kasih
=====================
Pada tanggal 17 Oktrober 1965, Kolonel Sarwo Edhi Wibowo memindahkan pasukan RPKAD-nya (Pasukan “Baret Merah”) ke daerah yang merupakan benteng PKI di Jawa Tengah, yaitu di sekitar daerah segitiga: Boyolali - Klaten Solo. Kata Hughes, tugasnya adalah “untuk membasmi jantung Partai Komunis di sana dengan cara apa saja yang diperlukan”. Setibanya di sana, Sarwo Edhi merasa kekurangan pasukan. “Kita memutuskan untuk mendorong rakyat sipil anti-komunis agar membantu pekerjaan kita”, katanya kepada Hughes. “Di Solo kita kumpulkan pemuda-pemuda, golongan Nasionalis maupun Islam. Kita latih mereka barang dua-tiga hari, kemudian kita kirim mereka untuk membunuhi orang-orang komunis”. dikutip dari buku MAFIA BERKELEY DAN PEMBUNUHAN MASSAL DI INDONESIA Penulis: David Ransom Pada sumber kutipan lain mengatakan : Paper singkat Peter Dale Scott, Profesor dari Universitas California, Barkeley ini membahas bagaimana keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam upaya penggulingan Soekarno [Bung Karno] secara kotor dan berdarah. Tulisan ini begitu penting karena sejarah seputar peristiwa “Gerakan 30 September” (Gestapu) banyak yang disembunyikan, dihilangkan dan diputarbalikkan oleh rezim Orde Baru. Pembantaian terhadap sekutu-sekutu Bung Karno yang beraliran kiri merupakan hasil konspirasi CIA-Soeharto dibantu intelijen Inggris, Jepang dan Jerman. Namun, Soeharto dan klainnya berdalih, Gestapu adalah penyerangan golongan kiri [menuduh PKI] ke kanan [Jenderal Ahmad Yani cs], yang membawa restorasi kekuasaan dan kemudian pembersihan golongan kiri sebagai hukuman oleh golongan tengah [Soeharto mengklaim posisinya di sini]. Padahal, menurut Scott dengan pura-pura melakukan Gestapu, golongan kanan [Soeharto cs] dalam Angkatan Darat [AD] Indonesia melenyapkan golongan tengah [Yani cs yang walaupun kritis tapi tetap loyal ke Bung Karno]. Dengan kata lain, Gestapu hanyalah merupakan tahap pertama dari tiga tahap yang dibantu secara rahasia oleh juru bicara dan pejabat AS; yakni tahap 1: Gestapu “coup” sayap kiri gadungan [Letkol Untung cs]. Kedua, KAF Gestapu; yakni tindakan balasan dengan membunuh PKI secara massal, dan 3: pengikisan pendukung Bung Karno secara massif dan progresif. Ringkasan ini akan saya buat dalam tiga kerangka besar, yakni alasan/motivasi CIA menjatuhkan Bung Karno, bagaimana cara CIA dalam mewujudkan keinginan tersebut dan bukti-buktinya. Satu alasan terkuat Bung Karno harus disingkirkan oleh CIA karena Bung Karno bersahabat dekat dengan blok Cina dan Sovyet. Sejak 1953, AS berkepentingan untuk membantu mencetuskan krisis di Indonesia, yang diakui sebagai “penyebab langsung” yang merangsang Bung Karno mengakhiri sistem parlementer Indonesia dan menyatakan berlakunya keadaan darurat militer, serta memasukkan “korp perwira” secara resmi dalam kehidupan politik [14 Maret 1957]; sebuah blunder politik Bung Karno.
========Kalau pendapat ane : PANTAS BELIAU jadi PAHLAWAN
tapi????jangan SBY yg memberikan GELAR PAHLAWAN skrg
tapi tunggu PRESIDEN SELANJUTNYA nanti
tapi kalo SBY tdk sabaran yha resiko di demo/petisi sama rakyat Indonesia yg lain
Diubah oleh sammy2013 17-11-2013 23:35
0
9.3K
94
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan