Kaskus

News

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Usia Sudah Bau Tanah, ICAL diingatkan Akbar Tanjung agar Serahkan Nasib kepada Tuhan
Petuah Akbar ke Ical, Serahkan Nasib kepada Tuhan
Sat, 16/11/2013 - 03:52 WIB

JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung berpesan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) agar menyerahkan nasib pencapresannya kepada Tuhan. “Kekuasaan atau kerajaan itu diberikan Tuhan kepada siapa yang dikehendakinya dan kekuasaan itu akan dicabut jika memang tidak dikehendaki. Jadi serahkan semuanya kepada Tuhan yang Mahakuasa,” ucap Akbar mengutip sebuah ayat Al Quran saat perayaan HUT Ical ke-67 di Jakarta, Jumat (15/11).

Sementara Ical sendiri dalam doanya berharap agar dirinya bisa sukses menuju RI 1 pada 2014 kelak. “Doa saya pada hari ini, semoga caleg-caleg Golkar banyak menjadi anggota DPR, dan calonnya menjadi presiden pada 2014. Semoga harapan ini terwujud dengan cita-cita membuat Indonesia sejahtera,” ujar Ical. Meskipun lelaki kelahiran Jakarta, 15 November 1946 telah genap berusia 67 tahun, namun dia mengaku masih merasa muda berusia 47 tahun. Sebab, dia masih diberikan kesehatan baik lahir maupun batin. Pada kesempatan itu, Ical pun mengaku terharu dan bersyukur dengan kejutan yang dibuat para pengurus Golkar itu.

Tampak hadir dalam acara sederhana itu, sesepuh Partai Golkar Cosmas Batubara dan Sulasikin Noerpratomo, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung, Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono, Wakil Ketua Umum Golkar Sharif Tjitjip Sutarjo, Ketua DPP Bidang Hukum Muladi, Ketua Fraksi Setya Novanto, dan Sekretaris Fraksi Ade Komarudin.
http://www.rimanews.com/read/2013111...b-kepada-tuhan

Calon Presiden 2014
Ulang Tahun Ke-67, Ical Berdoa Semoga Dirinya Jadi Presiden
Jumat, 15 November 2013 19:29 WIB

Usia Sudah Bau Tanah, ICAL diingatkan Akbar Tanjung agar Serahkan Nasib kepada Tuhan
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Ical Bakrie mendapat kejutan dari sejumlah pengurus partai berlambang pohon Beringin itu di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (15/11/2013)

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie mendapat kejutan tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-67, Jumat (15/11/2013) di Jakarta. Pada usianya yang tidak muda lagi, Ical memiliki doa khusus terkait pencalonannya sebagai presiden. "Doa saya pada hari ini, semoga caleg-caleg Golkar banyak menjadi anggota DPR, dan calonnya menjadi presiden pada 2014. Semoga harapan ini terwujud dengan cita-cita membuat Indonesia sejahtera," ujar Ical.

Ical mengaku masih merasa berusia 47 tahun. Pasalnya, dia masih diberikan kesehatan baik lahir maupun batin. Pria kelahiran Jakarta, 15 November 1946, itu mengaku terharu dan bersyukur dengan kejutan yang dibuat para pengurus Golkar itu. Hadir dalam acara itu yakni sesepuh Partai Golkar Cosmas Batubara dan Sulasikin Noerpratomo, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung, Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono, Wakil Ketua Umum Golkar Sharif Tjitjip Sutarjo, Ketua DPP Bidang Hukum Muladi, Ketua Fraksi Setya Novanto, dan Sekretaris Fraksi Ade Komarudin.

Dalam kesempatan itu, Akbar juga memberikan pesan kepada Ical. Dengan mengutip sebuah ayat Al Quran, Akbar berpesan tentang pencalonan Ical sebagai capres. "Kekuasaan atau kerajaan itu diberikan Tuhan kepada siapa yang dikehendakinya dan kekuasaan itu akan dicabut jika memang tidak dikehendaki. Jadi serahkan semuanya kepada Tuhan yang Mahakuasa," ucap Akbar yang kerap mengkritik soal pencalonan Ical sebagai presiden itu. Ical ditetapkan sebagai capres Partai Golkar pada Rapimnas Partai Golkar tahun 2012. Elektabilitas Ical berada di bawah kandidat capres lainnya, seperti Prabowo Subianto http://www.tribunnews.com/nasional/2...-jadi-presiden
dan Joko Widodo.

Capres di Atas 60 Tahun Sudah Tidak Kuat
Selasa, 29 Mei 2012 , 14:44:00 WIB

RMOL. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan calon presiden RI periode 2014-2019 berasal dari kaum muda. "Bagus yang muda, merekalah yang mengubah dunia, kasih yang muda," ujar Ketua DPP PKS, Refrizal, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa, (29/5).

Pria yang juga anggota Komisi VI itu mengatakan, umur 60 tahun ke atas sudah terlalu tua untuk seorang calon pemimpin bangsa. "60 ke atas sudah tua, kita tidak ingin semangat saja, tapi harus kuat," ujarnya. Di PKS sendiri, kata Refrizal, banyak tokoh-tokoh muda yang layak diusung, seperti Luthfi Hasan Ishaq, Tifatul Sembiring, Hidayat Nur Wahid, dan Anis Matta. "Khusus buat Pak Hidayat, sekarang maju di DKI-1, masih bisa 2019 nanti," ujarnya.

Dikotomi capres tua-muda dan wacana regenerasi kepemimpinan nasional pertama kali keluar dari mulut Ketua MPR, Taufiq Kiemas. Bahkan, petinggi PDI Perjuangan itu pernah mengumbar rencana mempertemukan toga tokoh nasional, Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kiemas berharap tiga pemimpin parpol besar itu bisa duduk bersama membicarakan regenerasi kepemimpinan nasional.
http://www.rmol.co/read/2012/05/29/6...ah-Tidak-Kuat-

Elektabilitas Ical Picu Kisruh Golkar
Kamis 07 November 2013

JAKARTA – Perbedaan persepsi mengenai masa bakti Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dinilai hanya menjadi pintu masuk untuk menggoyang posisi Ical baik dalam kapasitasnya sebagai ketua umum maupun sebagai calon presiden (capres). Persoalan yang utama adalah pencalonannya yang tidak didukung penuh kalangan internal Golkar serta elektabilitasnya yang cenderung stagnan. “Saya menganggap gugatan ini muncul di Golkar sebagai wujud kekecewaan atas tidak beranjaknya elektabilitas Ical sebagai capres,” kata pengamat komunikasi politik UI Ari Junaedi di Jakarta, kemarin. Dia menilai perdebatan berakhirnya periodisasi masa jabatan ketua umum Partai Golkar yang seharusnya tahun 2014 mendatang makin menghangatkan tensi politik di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.

Jika berpijak pada kelaziman serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), masa jabatan ketua umum Partai Golkar yang disandang Ical harus berakhir pada 2014 dan Golkar harus mencari ketua umum baru lagi. Namun, dalam Munas Golkar di Pekanbaru Riau 2009 lalu memang ada kesepakatan masa jabatan Ical diperpanjang hingga 2015. “Apakah munas akan digelar di 2014 atau 2015 sebaiknya didasarkan saja pada AD/ART,” ujarnya.

Menurut dia, alasan pendukung ARB yang mendasari kengototan masa jabatan ketua umum berakhir di 2015 lebih didasarkan pada kesepakatan informal para petinggi Golkar sehingga status hukumnya sangat lemah. Karena itulah wajar bila saat ini mulai ada yang menggugat keputusan tersebut. Apalagi, selain elektabilitas Ical yang stagnan, ada juga suara-suara daerah yang kecewa atas komitmen logistik yang semula dijanjikan Ical ketika awal menjabat sebagai ketua umum Golkar, tetapi hingga kini tidak terealisasi.

“Jadi, kader yang mendorong terjadinya pelaksanaan munas sesuai dengan AD/ART Golkar lebih didasarkan pada sayangnya potensi elektabilitas Golkar yang moncer di berbagai survei, tetapi tidak dibarengi dengan elektabilitas Ical,” jelasnya. Soal posisi Ical yang tidak aman juga disampaikan orang dekat mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK), Iskandar Mandji. Dia mengaku mendengar ada gerakan dari kelompok- kelompokdiGolkaryang ingin menjatuhkan Ical sesudah Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. “Saya sudah dengar kabar itu, tapi Pak JK tidak mau ikutikut gerakan menjatuhkan Ical sesudah Pileg 2014 karena itu melanggar konstitusi partai. Pak JK maunya yang legal-legal saja,” katanya. Sementara itu, Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo menampik adanya faksi di Golkar yang memperdebatkan jadwal munas periode mendatang. Semuanya, kata dia, didasarkan pada hasil munas di Pekanbaru 2009 lalu bahwa masa jabatan Ical hingga Oktober 2015.

“Keputusan munas mengikat dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari hasil munas yang harus ditaati,” tegasnya. Sebagaimana diketahui, sebelumnya Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono telah menyatakan kesiapan untuk menjadi calon ketua umum Golkar. Padahal, elite partai kini tengah sibuk menyiapkan pemenangan pileg dan pilpres yang mengusung Ical
http://koran-sindo.com/node/342645

Sadar Elektabilitas Ical Rendah, Golkar Pantang Mundur
Senin, 14 Oktober 2013 | 19:26 WIB

Usia Sudah Bau Tanah, ICAL diingatkan Akbar Tanjung agar Serahkan Nasib kepada Tuhan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kir) berbincang dengan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Golkar Akbar Tandjung (kanan). | KOMPAS/RIZA FATHONI

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, pihaknya menyadari popularitas dan elektabilitas Aburizal Bakrie alias Ical tidak meningkat secara signifikan. Namun, kata Akbar, hal itu tidak akan membuat partainya mengevaluasi pengajuan Ical sebagai calon presiden (capres) dari Partai Golkar. "Itu (elektabilitas) itu tidak merupakan hal yang membuat evaluasi pencapresan. Saya pikir (rendahnya elektabilitas) tidak sampai ke situ (evaluasi pencapresan)," kata Akbar usai diskusi "Efektifitas Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Bagi Pendidikan Politik Masyarakat", di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2013).

Dia menilai wajar atas tidak adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat keterpilihan Ical. Tetapi, kata Akbar, yang terpenting adalah partainya harus melihat apa yang membuat elektabilitas Ical tidak juga meningkat. "Kita perlu melihat apa yang jadi penyebab. Kalau seandainya tidak ada kenaikan (elektabilitas) yang signifikan, saya kira wajar kalau kita mengetahui secara langsung apa yang jadi penyebab. Tapi tidak dalam arti kita melakukan evaluasi pencapresan beliau," katanya. Dalam survei terakhir yang dilakukan Kompas, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menempati peringkat pertama dengan 32,5 persen suara. Sementara Ical hanya mendapati 8,8 persen suara atau menempati peringkat ketiga
http://nasional.kompas.com/read/2013...Pantang.Mundur

---------------------------------

Memang seharusnya bagi orang Indonesia itu, kalau usianya sudah memasuki kepala 6, sebaiknya mengundurkan diri dari persaingan berebut manisnya isi dunia materi ini. Lalu lebih banyak merenung, ibadah dan ke masjid saja, sambil menimang cucu-cucunya. Kalu masih tetap ngotot bersaing dengan yang muda di dalam mencari manisnya isi dunia, itumah namanya orang tua tak ingat mati, meskipun usianya sudah bau tanah.

Tercatat capres yang akan maju di Pilpres yad itu, umumnya sudah berkepala enam untuk sebagian besarnya, seperti : Ical, JK, Megawati, Prabowo, Dahlan Iskan, dan Wiranto. Untuk ukuran orang Indonesia, usia segitu sudah termasuk uzur dan sudah bau tanah sekali, karena 'expectation of life' bangsa kita yaaa sekitar angka segitu. Biasanya berbagai penyakit fisik dan penyakit pikun sudah mulai menyerang, sesuatu yang memang sudah alami sekali atau sunatullahnya begitu.



emoticon-Turut Berduka
0
3.7K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan