Tribunnews.com, JAKARTA-- Akhir-akhir ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat sangat irit dan terkesan sangat berhati-hati dalam memberikan keterangan kepada media.

Bahkan sejumlah agenda atau kegiatan Presiden pun tampak banyak dibatasi untuk diliput oleh awak media.
Paling tidak, hal itu dialami sejak Senin (11/11/2013) wartawan dilarang meliput sejumlah kegiatan Presiden yang awalnya terbuka untuk diliput media, menjadi dinyatakan tertutup. Seperti silaturahmi Presiden dengan peserta konferensi AFEO 2013, silaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan kuliah umum.

Hal itulah yang dirasakan oleh awak media yang biasa meliput di Istana Negara, pada pekan-pekan ini. Apa sebenarnya yang terjadi membuat Presiden sepertinya irit bersuara kepada media?

Menteri Sekretaris Negara, Sudi silalahi mengungkapkan alasan dibalik iritnya dan terkesan berhati-hati kepala negara memberikan keterangan pers kepada media. Menurutnya, ada dua media nasional yang dinilai sangat tendensius dan kerap memelintir pernyataan Presiden.

"Ada dua media yang selalu memelintir apapun pernyataan Presiden," ungkap Sudi kepada wartawan di Kompleks Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Bahkan, imbuh Sudi, sampai berhari-hari pernyataan Kepala negara yang dipelintir tersebut dibahas berulang-ulang.

"Sehingga mungkin itulah kira-kira alasan Presiden sementara ini tidak begitu banyak memberikan rilis atau pernyataan," jelasnya.

Namun, disayangkan Sudi tak menyebutkan nama media yang disebutkan memelintir pernyataan kepala negara tersebut.

"Saya tidak perlu sebutkan persnya, saya yakin rekan-rekan wartawan tahu. Begitu presiden menyampaikan itu, itu langsung dioles-oles oleh timnya dan entah apa yang disampaikan pelintiran-pelintirannya," tuturnya.

Kata dia, bahkan membentur-benturkan pernyataan Presiden dengan pihak-pihak lain dan sebagianya.

" Barangkali ini penyebabnya. Saya kira itu penyebabnya," katanya.
(Andri Malau)
ane tau kok kedua media itu