Kaskus

Entertainment

kemalmahendraAvatar border
TS
kemalmahendra
Amuk di Mahkamah Konstitusi
Kita masih ingat bagaimana kampanye yang dilakukan untuk memperkenalkan Mahkamah Konstitusi kepada masyarakat. Sebagai bagian untuk membangun demokrasi dan sekaligus membentuk bangsa yang memiliki peradaban, kita mengajak semua pihak untuk tidak menyelesaikan sengketa pemilihan kepala daerah di jalanan, tetapi lebih baik melalui jalur Mahkamah. Konstitusi.

Begitulah kemudian kepercayaan kita bangun kepada Mahkamah Konstitusi. Kadang kita melihat ada keputusan yang kurang pas. Namun kita semua menerima apa pun keputusan yang ditetapkan Mahkamah Konstitusi, karena kita beranggapan keputusan itu didasarkan atas kebenaran dan ditetapkan untuk menegakkan konstitusi.

Setelah kasus korupsi yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, keyakinan itu langsung memudar. Orang tidak lagi bisa menerima sebagai kesalahan yang manusiawi ketika ada keputusan yang dianggap janggal dari Hakim Mahkamah Konstitusi.

Itulah yang terjadi hari Kamis siang. Pihak yang tidak sependapat dengan keputusan Hakim Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilkada Maluku, langsung mengamuk. Mereka mengejar para hakim yang membuat keputusan dan melempar para hakim itu dengan kursi-kursi yang ada di dalam ruang sidang.

Tidak cukup hanya itu, pendukung salah satu pihak yang tidak puas, merusak fasilitas yang ada di dalam ruang persidangaan Mahkamah Konstitusi. Televisi plasma yang ada di dalam ruang hancur dirusak massa yang mengamuk.

Kita menyesalkan kemarahan seperti itu sampai terjadi. Tindakan itu dianggap sebagai penodaan terhadap lembaga peradilan. Apalagi semangat yang ingin dibangun ketika membentuk Mahkamah Konstitusi adalah justru untuk menghindarkan terjadinya sikap menang sendiri.

Namun kejadian itu menunjukkan betapa pentingnya institusi negara menjaga kewibawaan. Institusi negara harus bisa menjaga kepercayaan yang diberikan rakyat. Ketika kepercayaan itu dikhianati, maka tidak mudah untuk membuat rakyat percaya bahwa Mahkamah Konstitusi merupakan tempat yang bisa diandalkan untuk menegakkan keadilan dan menjadi penjaga utama konstitusi.

Kita tidak perlu menyangkal bahwa kejadian itu tidak ada kaitannya dengan tindakan tercela yaang dilakukan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Semua ini adalah akibat dari ketidakmampuan hakim konstitusi untuk menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat.

Sekarang ini semua kejanggalan yang muncul dari keputusan yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi, mulai diangkat kembali. Semua yang sebelumnya dianggap sebagai kesalahan manusiawi, sekarang tidak lagi dianggap seperti itu. Orang menduga bahwa ada jual-beli atas keputusan yang diambil.

Salah satunya yang mulai dipertanyakan orang adalah keputusan dalam Pilkada Bali. Bagaimana ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi yang membenarkan adanya pemberian suara yang boleh diwakilkan kepada orang lain. Meski dikatakan sebagai sebuah kesalahan, dalam keputusannnya Mahkamah Konstitusi bisa mengatakan sebagai kesalahan yang bisa dibenarkan.

Amuk massa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi tidak cukup hanya dengan menindak mereka yang melakukan perusakan. Yang harus dilakukan adalah merebut kembali kepercayaan masyarakat bahwa Mahkamah Konstitusi merupakan institusi yang masih bisa dipercaya.

Untuk itu tidak ada jalan lain kecuali menuntaskan kasus yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Meski Dewan Kehormatan Mahkamah Konstitusi sudah memecat dengan tidak hormat Akil, tetapi harus diperiksa juga semua Hakim Konstitusi yang lain bahwa mereka tidak terlibat sama sekali dalam jual-beli kasus yang dilakukan Akil.

Apa boleh buat Hakim Konstitusi yang ada sekarang harus diuji ulang integritasnya. Mereka harus berani membuktikan diri bahwa mereka bersih dan tanpa cela. Mereka harus berani mengatakan bahwa mereka idak pernah menerima apa pun dari tugasnya sebagai Hakim Konstitusi.

Memang agak menyakitkan bahwa integritas Hakim Konstitusi itu dipertanyakan. Tetapi itu risiko yang tidak bisa terhindarkan, karena faktanya sengketa pilkada bisa diperjual-belikan di Mahkamah Konstitusi. Orang tidak lagi percaya bahwa tidak ada motif uang di balik setiap keputusan yang diambil.

Tanpa ada keberanian untuk membuktikan integritas, maka keputusan benar pun yang dilakukan Hakim Konstitusi sulit diterima oleh masyarakat. Sekali lagi rakyat sudah terlanjur tidak percaya kepada lembaga peradilan termasuk Mahkamah Konstitusi.
0
1K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan