Sempat bercita-cita menjadi professional dancer di Amerika, kini Catherine Soepadhi malah lebih tenar sebagai salah satu pendatang baru yang menjanjikan di dunia fashion tanah air. Meskipun awalnya dijalankan secara part-time sambil kuliah sejak February 2012, Abocs perlahan mendapatkan tempat di hati penggemarnya. Kini, Catherine yang baru saja lulus dari Raffles University Singapore siap turun full-time dan meraih cita-citanya untuk bisa sukses di industri fashion. Berikut petikan wawancara Catherine Soepadhi, dikutip dari studentpreneur.co.id



Dulu Anda menekuni dunia dance dengan serius, sampai hampir menjadi professional dancer di Amerika. Kenapa tiba-tiba berpindah ke dunia fashion?

Saya pernah ikut dance camp di New York, karena memang menjadi dancer adalah cita-cita dari kecil. Ive always been into fashion too but never considered it to be my future career. Tapi saya menyadari sesuatu ketika sudah beranjak dewasa. Being dancer in Jakarta would never work out in the future for me. Sampai akhirnya Saya mencoba untuk mengambil kelas dasar fashion di Bunka. Thats when I really fell in love with fashion.

Ketika semua orang mencoba memulai bisnis fashion melalui facebook, Anda malah memilih jalur website dan blogspot. Kenapa?

Saya tidak ingin membuat toko online di facebook karena tidak terlihat eksklusif. Jadi, sambil menunggu website Abocs siap, pada awalnya Saya menggunakan blogspot. Tapi kini website eksklusif Abocs telah siap untuk memuaskan keinginan penikmat fashion dan bisa diakses langsung.

Memulai karir di bidang bisnis fashion kan pesaingnya sangat banyak. Bagaimana awalnya Anda mendapatkan perhatian dari penikmat fashion?

Sebelum memberanikan diri membuka bisnis fashion, Saya sempat berkarir sebagai fashion blogger. Beberapa ulasan saya pernah dimuat di majalah terkenal seperti Majalah Gadis dan Majalah Looks. Saya juga kenal banyak sekali fashion blogger berpengaruh. Mereka yang membantu untuk mempopulerkan merek Abocs ini. Selain itu Saya juga aktif dalam berbagai acara fashion bazaar terkenal di Jakarta dan Bandung.

Sumber