

TS
merkapa
DISKUSI : Menghadapi militan dan gerilyawan yg bercampur dengan sipil
ane coba bantu bang Ary dengan pertanyaannya ane bikin thread baru mkn kita bisa urun rembuk disini
Quote:
Mungkin kalau mau berdiskusi yg baik perspektif pertanyaan anda bisa dirubah : "Kita ada flashbang atau smoke grenade, prajurit kita juga sudah dilatih? kenapa saudara menyatakan bahwa 99% orang yg terdepan (yg dimaksud adalah orang yg pertama kali masuk suatu ruangan) gugur (bukan mati seperti pernyataan sdr kita newmomotaro, tolong hargai rekan2 kita yg sdh mempertaruhkan nyawa di Aceh kmrn). Dan ini banyak terjadi spt yg disampaikan sdr mado, sikat dulu biar rata baru masuk?
Disini kenapa muncul statemen saya sblmnya "perlu dikembangkan tehnik masuk ruangan". Setiap permasalahan pasti ada solusi. Dan collateral damage dalam setiap pertempuran harus diminimalisir. Kenapa flash bang (yg juga tdk dibekali di aceh) maupun granat asap (nah, ini yg byk digunakan di Aceh) tidak terlalu berpengaruh terhadap pertempuran di Aceh. GPK juga manusia. they evolved and they weren't stupid brother, this is not a game with AI. Mereka tahu hal-hal tersebut. Permasalahan pertama kenapa banyak terjadi korban adalah :
1. Kondisi rumah atau bangunan dimana biasa terjadi korban.Rata-rata yg byk memakan korban prajurit adalah rumah (contoh) seperti ini :
Dari gambar diatas dapat dilihat rumah tersebut dindingnya terbuat dari kayu, sehingga sekat antar tiap ruangan di dalam juga dari kayu. Jadi lawan bisa menembak dari blkg kayu tersebut (visibility terbatas). Asap dari granat terkadang tidak secepat mungkin sampai kebelakang kayu tersebut. Jadi yg terjadi sebaliknya, kita tidak bisa melihat musuh dan musuh bisa melihat kita. Flash bang, mungkin efek suara masih berpengaruh, tetapi yg memegang peranan penting adalah efek cahaya. Karen lawan dibelakang dinding kayu, maka tidak berpengaruh terhadap kemampuan pandang lawan.
2. Umumnya korban yang terjadi karena ditembak dari atap rumah. Jadi lawan sembunyi di atap.
3. Yang ketiga, mayoritas rumah yg digunakan adalah rumah penduduk. Sehingga si empunya rumah yg tidak tahu apa2 biasanya ada di dalam rumah tersebut. GPK di aceh tidak beroperasi di kampung halamannya. Dia pasti beroperasi di kampung yang lain. Jadi kecil kemungkinan rumah tersebut adalah rumah kerabat korban. Walaupun masih ada kemungkinan rumah tersebut adalah simpatisan mereka.
Menghadapi berbagai permasalahan diatas, kira2 bagimana pemecahannya?
Saya senang dsini karena saya yakin, kita dapat membangun forum diskusi yang lebih baik melihat intelektualitas dari pernyataan-pernyataan saudara semua. Bisa saja apa yg saudara sampaikan di dengar oleh pemangku kebijakan yang memiliki wewenang untuk merumuskan doktrin atau buku petunjuk tentang tehnik dan taktik yang lebih efektif dan aman utk prajurit kita.
Terima kasih atas tanggapannya.
Disini kenapa muncul statemen saya sblmnya "perlu dikembangkan tehnik masuk ruangan". Setiap permasalahan pasti ada solusi. Dan collateral damage dalam setiap pertempuran harus diminimalisir. Kenapa flash bang (yg juga tdk dibekali di aceh) maupun granat asap (nah, ini yg byk digunakan di Aceh) tidak terlalu berpengaruh terhadap pertempuran di Aceh. GPK juga manusia. they evolved and they weren't stupid brother, this is not a game with AI. Mereka tahu hal-hal tersebut. Permasalahan pertama kenapa banyak terjadi korban adalah :
1. Kondisi rumah atau bangunan dimana biasa terjadi korban.Rata-rata yg byk memakan korban prajurit adalah rumah (contoh) seperti ini :
Dari gambar diatas dapat dilihat rumah tersebut dindingnya terbuat dari kayu, sehingga sekat antar tiap ruangan di dalam juga dari kayu. Jadi lawan bisa menembak dari blkg kayu tersebut (visibility terbatas). Asap dari granat terkadang tidak secepat mungkin sampai kebelakang kayu tersebut. Jadi yg terjadi sebaliknya, kita tidak bisa melihat musuh dan musuh bisa melihat kita. Flash bang, mungkin efek suara masih berpengaruh, tetapi yg memegang peranan penting adalah efek cahaya. Karen lawan dibelakang dinding kayu, maka tidak berpengaruh terhadap kemampuan pandang lawan.
2. Umumnya korban yang terjadi karena ditembak dari atap rumah. Jadi lawan sembunyi di atap.
3. Yang ketiga, mayoritas rumah yg digunakan adalah rumah penduduk. Sehingga si empunya rumah yg tidak tahu apa2 biasanya ada di dalam rumah tersebut. GPK di aceh tidak beroperasi di kampung halamannya. Dia pasti beroperasi di kampung yang lain. Jadi kecil kemungkinan rumah tersebut adalah rumah kerabat korban. Walaupun masih ada kemungkinan rumah tersebut adalah simpatisan mereka.
Menghadapi berbagai permasalahan diatas, kira2 bagimana pemecahannya?
Saya senang dsini karena saya yakin, kita dapat membangun forum diskusi yang lebih baik melihat intelektualitas dari pernyataan-pernyataan saudara semua. Bisa saja apa yg saudara sampaikan di dengar oleh pemangku kebijakan yang memiliki wewenang untuk merumuskan doktrin atau buku petunjuk tentang tehnik dan taktik yang lebih efektif dan aman utk prajurit kita.
Terima kasih atas tanggapannya.
0
17K
Kutip
211
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan