- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Para Pemeran Presiden Soekarno Dari Masa ke Masa


TS
User telah dihapus
Para Pemeran Presiden Soekarno Dari Masa ke Masa

Kharisma dan kepribadian yang kuat, membuat Ir. Soekarno memang layak untuk diangkat ke layar lebar.
Berikut beberapa aktor yang pernah memerankan karakter presiden pertama Republik Indonesia ini.
Spoiler for Emir Mahira:
1. Emir Mahira

Emir Mahira berperan sebagai Sukarno muda (Kusno) dalam film besutan Hanung Bramantyo, Soekarno: Indonesia Merdeka!
Emir memulai karier dalam dunia seni peran pada tahun 2009 melalui film Garuda di Dadaku. Pada tahun 2011, Ia meraih penghargaan Piala Citra melalui film Rumah Tanpa Jendela. Emir Mahira juga memperoleh penghargaan 'Best Performance' di The Isfahan International Film Festival of Children and Young Adults di Teheran, Iran.
Spoiler for Tio Pakusadewo:
2. Tio Pakusadewo

Aktor senior ini berperan sebagai Soekarno dalam film 9 Alasan (9 Reasons) yang mengupas kehidupan Soekarno yang juga dikenal sebagai sosok pemuja wanita. Sedangkan tujuh dari kesembilan wanita yang jadi sentral cerita masing-masing akan diperankan oleh Acha Septriasa (Oetari), Happy Salma (Inggit), Revalina S. Temat (Fatmawati), Lola Amaria (Hartini), Mariana Renata (Dewi), Wulan Guritno (Kartika) dan Pevita Pearce (Yurike).
Pada awal tahun 2012, film 9 Alasan sebenarnya masih dalam tahap produksi. Bahkan disebut-sebut film itu akan rilis tahun ini. Nyatanya, sampai saat ini rumah produksi Rupakata Cinema belum mengumumkan tanggal resmi rilis film 9 Alasan.
Spoiler for Umar Kayam:
3. Umar Kayam

Umar Kayam adalah seorang budayawan dan aktor senior. Beliau memerankan tokoh presiden Soekarno dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI.
Meski berseberangan dengan Soekarno, almarhum budayawan Umar Kayam bersedia memerankan tokoh Presiden RI pertama itu di film itu.
Film Pengkhianatan G 30 S/PKI merupakan film propaganda yang dirilis pada 1984. Film ini merupakan versi rezim Orde Baru terhadap peristiwa 30 September 1965 dan 1 Oktober 1965 di Jakarta (dan Yogyakarta). Peristiwa itu berbuntut pada tumbangnya Soekarno yang digantikan rezim Soeharto.
Saat syuting film itu, Kayam bisa tidur di ranjang Soekarno di Istana Bogor dan naik jipnya. ”Edannya, para pelayan di Istana Bogor sungguh menganggap saya Bung Karno,” ujar Kayam dalam suatu wawancara dengan Tempo.
Kayam, banyak teman yang memanggilnya Uka, sebenarnya bukan bintang film. Dosen sosiologi sastra Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada ini lebih dikenal sebagai seniman. Orang sering mendapatinya sedang bersepeda di kampus atau bergurau seru di warung kopi.
Spoiler for Mike Emperio:
4. Mike Emperio

Mike Emperio adalah seorang aktor Filipina. Dia memerankan tokoh presiden Soekarno dalam film pemenang piala Oscar berjudul The Year of Living Dangerously, sebuah film drama romantik buatan Australia yang menceritakan kisah petualangan seorang wartawan Australia yang ditugaskan meliput situasi di Jakarta/Indonesia pada tahun 1965, sebelum hingga saat G30S. Karya layar lebar ini didasarkan pada novel Christopher Koch berjudul sama dan disutradarai oleh Peter Weir, berkewarganegaraan Australia, dan dirilis pada tahun 1982.
Judul film, The Year of Living Dangerously, merujuk pada judul pidato kenegaraan Presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Pericoloso", yang dikenal dengan singkatan TAVIP. Ungkapan bahasa Italia vivere pericoloso berarti "hidup dalam situasi berbahaya". Oleh pemerintahan Orde Baru film ini dilarang beredar di Indonesia karena dianggap menggambarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan sejarah. Di dalam film ini terdapat adegan penembakan massal yang dilakukan oleh sepasukan tentara berbaret merah. Larangan ini dicabut pada tahun 1999, setelah rezim Orde Baru berakhir.
Spoiler for Martin Schwab:
5. Martin Schwab

Martin Schwab (lahir di Den Haag, 29 Maret 1962; umur 51 tahun) adalah seorang pemeran dan sutradara Belanda keturunan Indonesia. Sebelumnya, Martin pernah bermain dalam film Oeroeg (1993) bersama Ayu Azhari. Martin berperan sebagai presiden Soekarno dalam film Soekarno Blues, sebuah film drama televisi yang ditayangkan di televisi Belanda tahun 1999.
Spoiler for Saladin Syah:
6. Saladin Syah

Saladin Syah (lahir di Pematang Siantar, 21 Oktober 1949) adalah pemeran Indonesia. Aktor yang dikenal luas dengan nama Soultan Saladin ini berperan sebagai presiden Soekarno dalam film Gie (2005), sebuah film garapan sutradara Riri Riza. Film ini mengisahkan seorang tokoh bernama Soe Hok Gie, mahasiswa Universitas Indonesia yang lebih dikenal sebagai demonstran dan pecinta alam.
Film Gie sendiri diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya Gie sendiri, namun ditambahkan beberapa tokoh fiktif agar ceritanya lebih dramatis. Pada Festival Film Indonesia 2005, Gie memenangkan tiga penghargaan, masing-masing dalam kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik (Nicholas Saputra), dan Penata Sinematografi Terbaik (Yudi Datau).
Spoiler for Rachmat Kartolo:
7. Rachmat Kartolo

Rachmat Kartolo (lahir di Jakarta, 13 Maret 1938 – meninggal di Jakarta, 19 September 2001 pada umur 63 tahun) adalah seorang penyanyi, komposer, aktor, dan sutradara Indonesia. Pada 1978 Rahmat pernah menjajal sebagai sutradara dan menelurkan beberapa judul film.
Pada tahun 2001, Rachmat Kartolo memerankan tokoh Soekarno dalam sebuah teater drama di Taman Ismail Marzuki tentang kehidupan Soekarno dari mulai kecil sampai dewasa. Adapun Soekarno muda diperankan oleh Anjasmara.
Spoiler for Eddy Sud:
8. Eddy Sudihardjo (Eddy Sud)
Pada tahun 1970-an, seorang produser ingin mengangkat kisah cinta Sukarno dan Inggit Garnasih ke layar lebar. Untuk memerankan tokoh Sukarno, maka dipilihlah aktor senior dan pelawak Eddy Sud. Dari segi fisik, akting dan tampilan, Eddy Sud memang mirip dengan mantan presiden Indonesia ini.
Namun sayang, film ini tidak bisa diangkat ke layar lebar karena ada kendala teknis dan politik. Eddy Sud yang menjadi pilihan utama tidak bisa bermain karena produksi terpaksa dibatalkan.
Spoiler for Anjasmara:
9. Anjasmara

Anjasmara setidaknya sudah tiga kali berperan sebagai Ir. Sukarno. Yang pertama untuk serial FTV, kedua teater, dan ketiga di Dharma Gita Maha Guru. Yang terakhir adalah dalam drama berjudul "Dharma Gita Maha Guru" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 13-15 Juli 2012.
Anjas juga memiliki hubungan keluarga dengan keluarga Soekarno. Rahmawati Soekarnoputri, adalah juga ibu tiri Anjas.
Dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka!, Anjasmara kalah bersaing dengan Ario Bayu untuk memerankan tokoh Soekarno. Rahmawati Soekarno menyatakan kekecewaannya karena aktor yang paling pas memerankan Soekarno adalah Anjasmara.
Spoiler for Ario Bayu:
10. Ario Bayu

Ario Bayu berhasil mendapatkan peran Soekarno dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka! menyingkirkan tiga kandidat kuat: Anjasmara, Agus Kuncoro dan Darius. Meskipun "ditentang" oleh pihak keluarga Soekarno karena Ario dianggap tidak pas memerankan Soekarno, tapi sutradara Hanung Bramantyo yakin Ario Bayu bisa memerankan tokoh presiden RI pertama dengan sempurna.
"Memutuskan Ario karena meliputi tiga hal, yakni postur pastinya karena Soekarno itu tinggi kan, lalu akting dan komersialisasi," terang suami Zaskia Adya Mecca itu. Sebelum benar-benar memilih Ario, lanjutnya, ada dua kandidat kuat untuk peran utama itu. Namun, dengan berbagai alasan dan tenggat waktu ia memutuskan memilih Ario.
Sumber: Mbah Google, Mbak Wiki, referensi sana-sini
Kira-kira siapa ya yang paling pas dan cocok memerankan tokoh Soekarno?



0
2.9K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan