- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sosok Harry Roesli


TS
02292769092
Sosok Harry Roesli
Banyak mungkin gan yang sudah tau sama sosok seorang Harry Roesli
Seorang seniman asal kota Bandung yang legendaris dan juga pendiri dari RMHR (Rumah Musik Harry Roesli)
TS disini mau mencoba memposting sedikit cerita tentang beliau.
Semoga ga REPSOL ya gan.
thread ini sekedar untuk mengenang perjalanan beliau hingga beliau pergi untuk dipanggil yang maha kuasa.
silahkan disimak.


Semoga karya - karya beliau tidak hilang di telan jaman.
semoga beliau mendapatkan tempat yang terbaik di sisinya. Amin


Sumber
Seorang seniman asal kota Bandung yang legendaris dan juga pendiri dari RMHR (Rumah Musik Harry Roesli)
TS disini mau mencoba memposting sedikit cerita tentang beliau.
Semoga ga REPSOL ya gan.

thread ini sekedar untuk mengenang perjalanan beliau hingga beliau pergi untuk dipanggil yang maha kuasa.
silahkan disimak.


Quote:
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Harry Roesli, Sosok seorang Profesor psikologi musik ini sudah jelas bukan sosok musisi yang biasa biasa saja. Beliau memang seorang musisi yang sangat fenomenal, beliau lah yang melahirkan budaya musik kontemporer yang sangat unik dan berbeda. Seorang Doktor musik yang memiliki nama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli ini memang dikenal selalu menghasilkan karya-karya yang sanat komunikatif dan juga konsisten menyampaikan pesan pesan kritik sosial dengan sangat lugas juga dibalut dengan kesenian teater dan sangat kreatif dalam penyajian setiap karyanya.
Kang Harry , sapaan akrab bagi beliau. Memiliki cirri khas dalam berpenampilan , berkumis, bercambang, berjanggut lebat, berambut gondrong dan selalu berpakaian serba hitam. Beliau adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Yang dilahirkan di Bandung, 10 September 1951, ayahnya bernama Mayjen (pur) Roeshan Roesli. Dan beliau merupakan cucu dari seorang pujanngga besar Marah Roesli. Beliau memiliki seorang Istri bernama Kania Perdani Handiman dan dua anak kembar yang bernama Layala Khrisna Patria dan Lahami Khrisna Parana.
Beliau meninggal dunia dalam usia 53 tahun setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit sejak Jumat 3 Desember 2004. Kang Harry menderita serangan jantung jugafiketahui memeiliki riwayat hipertensi dan diabetes. Jenazah disemayamkan di rumah kakaknya,Ratwini Soemarso, Jl Besuki 10 Menteng, Jakarta Pusat dan kemudian dimakamkan pada tanggal 12 Desember 2004 di pemakaman keluarga di Ciomas, Bogor, Jabar.
Kang Harry , sapaan akrab bagi beliau. Memiliki cirri khas dalam berpenampilan , berkumis, bercambang, berjanggut lebat, berambut gondrong dan selalu berpakaian serba hitam. Beliau adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Yang dilahirkan di Bandung, 10 September 1951, ayahnya bernama Mayjen (pur) Roeshan Roesli. Dan beliau merupakan cucu dari seorang pujanngga besar Marah Roesli. Beliau memiliki seorang Istri bernama Kania Perdani Handiman dan dua anak kembar yang bernama Layala Khrisna Patria dan Lahami Khrisna Parana.
Beliau meninggal dunia dalam usia 53 tahun setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit sejak Jumat 3 Desember 2004. Kang Harry menderita serangan jantung jugafiketahui memeiliki riwayat hipertensi dan diabetes. Jenazah disemayamkan di rumah kakaknya,Ratwini Soemarso, Jl Besuki 10 Menteng, Jakarta Pusat dan kemudian dimakamkan pada tanggal 12 Desember 2004 di pemakaman keluarga di Ciomas, Bogor, Jabar.

Quote:
Semasa Hidupnya beliau memang sibuk dalam aktivitas seni dan juga aktivitas sosial. Sejak tahun 1970 namanya sudah dikenal bersama kelompok musik nya yang diberi nama Gang of Harry Roeslibersama Albert Warnerin, Indra Rivai dan Iwan A Rachman. Namun lima tahun setelah terbentuk kelompok musik itu pun bubar. Disamping sibuk dalam bermain musik beliau juga mendirikan sebuah kelompok teater yang beliau beri nama kelompok teater Ken Arok pada tahun 1973. Bersama kelompok teater Ken Arok nya, beliau sempat melakukan beberapa kali pementasan, salah satunya adalah pertunjukan Opera Ken Arok diTIMJakarta pada Agustus 1975, namun kelompok teater ini pun bubar dikarenakan beliau mendapat beasiswa dari Ministerie Cultuur, Recreatie en Maatschapelijk Werk (CRM), untukmenimba ilmu ke Rotterdam Conservatorium, Belanda.
Beliau mendapatkan gelar Doktornya pada tahun 1981. Setelah kembali ke tanah air beliaupun kembali aktif bermusik juga kembali pada dunia teater. Disamping itu beliau juga aktif mengajar di Jurusan Seni Musik di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Pasundan Bandung. Beliau kerap membuat aransemen musik untuk teater, sinetron dan film, di antaranya untuk kelompok Teater Mandiri dan Teater Koma. Beliau juga sering tampil menjadi pembicara dalam seminar-seminar di berbagai kota di Indonesia dan luar negeri, serta turut aktif menulis di berbagai media, salah satunya sebagai kolumnis Kompas Minggu.
Beliau mendapatkan gelar Doktornya pada tahun 1981. Setelah kembali ke tanah air beliaupun kembali aktif bermusik juga kembali pada dunia teater. Disamping itu beliau juga aktif mengajar di Jurusan Seni Musik di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Pasundan Bandung. Beliau kerap membuat aransemen musik untuk teater, sinetron dan film, di antaranya untuk kelompok Teater Mandiri dan Teater Koma. Beliau juga sering tampil menjadi pembicara dalam seminar-seminar di berbagai kota di Indonesia dan luar negeri, serta turut aktif menulis di berbagai media, salah satunya sebagai kolumnis Kompas Minggu.
Quote:
Selain itu juga beliau membina para seniman jalanan dan kaum pemulung di Bandung lewat Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) yang didirikannya. Rumahnya yang bertempat di Jl WR Supratman 57 Bandung dijadikan markas DKSB. Rumah inilah yang pada tahun 1998 menjadi pusat aktivitas relawan Suara Ibu Peduli di Bandung. Rumah ini selalu ramai dengan kegiatan para seniman jalanan dan sekaligus berfungsi sebagai tempat berdiskusi para aktivis mahasiswa. Dimana kerap lahir karya-karya yang sarat dengan kritik kritik sosial dan bahkan bernuansa pemberontakan terhadap kekuasaan Orde Baru. Bersama DKSB dan Komite Mahasiswa Unpar, beliau pernah mementaskan pemutaran perdana film dokumenter Tragedi Trisakti dan panggung seni dalam acara ԇelora ReformasiԠdi Universitas Parahyangan. Dalam acara ini kembali dinyanyikan sebuah lagu yang berjudul Jangan Menangis Indonesia dari album LTO (Lima Tahun Oposisi),yang dirilis oleh Musica Studio, pada tahun 1978.
Spoiler for Biodata:
Nama : Djauhar Zaharsjah Fachruddin Roesli (Harry Roesli)
Lahir : Bandung, Jawa Barat, 10 September 1951
Wafat : Jakarta, 11 Desember 2004
Agama : Islam
Ayah : Roeshan Roesli
Ibu : Edyana
Istri : Kania Perdani Handiman
Anak :
Lahami Krishna Parana Roesli
Layala Krishna Patria Roesli
Lahir : Bandung, Jawa Barat, 10 September 1951
Wafat : Jakarta, 11 Desember 2004
Agama : Islam
Ayah : Roeshan Roesli
Ibu : Edyana
Istri : Kania Perdani Handiman
Anak :
Lahami Krishna Parana Roesli
Layala Krishna Patria Roesli
Spoiler for Pendidikan:
Jurusan Sipil Institut Teknologi Bandung, sampai tingkat IV (1970-1975)
Jurusan Komposisi LPKJ kini Institut Kesenian Jakarta (1975-1977)
Jurusan Musik Elektronik di Rotterdam Conservatorium, Belanda (1977-1981)
Jurusan Komposisi LPKJ kini Institut Kesenian Jakarta (1975-1977)
Jurusan Musik Elektronik di Rotterdam Conservatorium, Belanda (1977-1981)
Spoiler for Karir:
Musisi dan Pencipta Musik
Pendiri dan Pemain Grup Musik ԇang of Harry RoesliԠbersama Albert Warnerin, Indra Rivai, dan Iwan A. Rachman (1971-1975)
Pendiri Grup Teater Ken Arok (1973-1977)
Guru Besar Psikologi Musik Universitas Pendidikan (UPI), Bandung dan Universitas Pasundan, Bandung
Pimpinan Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB)
Pendiri dan Pemain Grup Musik ԇang of Harry RoesliԠbersama Albert Warnerin, Indra Rivai, dan Iwan A. Rachman (1971-1975)
Pendiri Grup Teater Ken Arok (1973-1977)
Guru Besar Psikologi Musik Universitas Pendidikan (UPI), Bandung dan Universitas Pasundan, Bandung
Pimpinan Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB)
Spoiler for Karya:
Album Cuaca Semakin Buruk
Opera Ken Arok
Tanpa Judul
Sikat Gigi
Rumah Sakit
Pisang Goreng
Opera Ikan Asin
Opera Kecoa
Off the Record (I, II, dan III)
Over Dosis
Basah
Asmat Dream
Opera Reformasi
Generasi Koplo
Ilustrasi Musik Film Kabayan I, II, III
Ilustrasi Musik Cas Cis Cus
Ilustrasi Musik Suci Sang Primadona
Ilustrasi Musik Si Buta dari Gua Hantu
Ilustrasi Musik Javanesse Village (dibuat di Belanda)
Ilustrasi Musik Farince (dibuat di Belanda)
Ilustrasi Musik Sinetron PAS, Warung Tegal, None, Sapu Tangan dari Bandung Selatan, Intrik
Ilustrasi Musik untuk Teater Koma, Teater Mandiri, Teater
Payung Hitam, Byakosha (Jepang), Teater Nasional Singapura, Teater
Nasional Austria, Smithsonian Institution (Washington DC)
Ilustrasi Musik untuk Iklan
Opera Ken Arok
Tanpa Judul
Sikat Gigi
Rumah Sakit
Pisang Goreng
Opera Ikan Asin
Opera Kecoa
Off the Record (I, II, dan III)
Over Dosis
Basah
Asmat Dream
Opera Reformasi
Generasi Koplo
Ilustrasi Musik Film Kabayan I, II, III
Ilustrasi Musik Cas Cis Cus
Ilustrasi Musik Suci Sang Primadona
Ilustrasi Musik Si Buta dari Gua Hantu
Ilustrasi Musik Javanesse Village (dibuat di Belanda)
Ilustrasi Musik Farince (dibuat di Belanda)
Ilustrasi Musik Sinetron PAS, Warung Tegal, None, Sapu Tangan dari Bandung Selatan, Intrik
Ilustrasi Musik untuk Teater Koma, Teater Mandiri, Teater
Payung Hitam, Byakosha (Jepang), Teater Nasional Singapura, Teater
Nasional Austria, Smithsonian Institution (Washington DC)
Ilustrasi Musik untuk Iklan
Spoiler for Penghargaan:
Nominasi Festival Film Indonesia untuk Kategori Ilustrasi Musik Terbaik dalam Film Suci Sang Primadona (1977)
Nominasi Anugerah Musik Indonesia untuk Musik Si Cantik ֠Hins Collection (1997)
Nominasi Anugerah Musik Indonesia untuk Musik Si Cantik ֠Hins Collection (1997)
Quote:
Setelah kepergian beliau. Rumah beliau yang beralamat di Jalan Supratman No. 57-59, Bandung , lebih dikenal sebagai sebuah sekolah musik yang diberi nama Rumah Musik Harry Roesli (RMHR). Ԋangan matikan lampu di meja kerja sayaԮ Kalimat tersebut diucapkan Beliau sebelum meninggal. Kalimat itu pun yang kemudian dimaknai sebagai keinginan terdalam dari beliau agar semangatnya berbagi kebaikan untuk Indonesia agar tak pernah berhenti. Sebenarnya RMHR sendiri sudah didirikan oleh beliau pada tahun 1998 , Selain dibuka sebagai sekolah musik, RMHR juga merangkul anak jalanan untuk dibina. Itulah perjuangan yang nyata dari seorang Harry Roesli, meskipun beliau telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya namun sosok beliau selalu dapat mengispirasi genarasi muda untuk berjuang dan menyampaikan kebenaran melalui sebuah karya yang nyata.
Semoga karya - karya beliau tidak hilang di telan jaman.
semoga beliau mendapatkan tempat yang terbaik di sisinya. Amin


Sumber
0
4.7K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan