Quote:
Dailymail.co.uk- Beberapa restoran elite di Perancis yg bernaung dalam jaringan bisnis yg sama telah dituduh melakukan kebijakan diskriminasi yg tidak lazim kepada para pengunjungnya yg memiliki wajah atau penampilan kurang menarik.
Beberapa surat kabar menuduh restoran tersebut mempraktekkan " keangkuhan estetika " setelah para tamu diduga ditempatkan sesuai dengan daya tarik wajahnya .
Para tamu di restoran Le Georges dan Café Marly, dekat museum Louvre, diberikan tempat duduk berdasarkan kebijakan penampilan yang ketat - prinsipnya semakin tampan atau cantik pelanggan yg datang maka meja yg diberikan akan semakin baik posisinya.
'Yang tampan dan cantik dituntun ke tempat-tempat yang baik, di mana mereka dapat dengan mudah dilihat,' tutur dua mantan staf restoran tersebut kepada mingguan Prancis Le Canard Enchaine
" Orang-orang cantik duduk di sebelah sini , orang tidak cantik duduk di sana " kata seorang staff restoran tsb yg enggan disebutkan namanya
" Ada orang-orang cantik , Anda menempatkan mereka di sini dan ada orang tidak - indah, Anda menempatkan mereka di sana - . Itu benar-benar tidak begitu rumit , " lanjut karyawan tsb seperti dikutip dailymail
Bahkan kebijakan ini juga diterapkan pada pemesanan tempat via telepon restoran tsb.
Saat ada pemesanan tempat lewat telepon , staf diajarkan untuk mencari " petunjuk linguistik " yang mungkin memberikan indikasi apakah suara di ujung telepon tersebut milik salah satu " orang cantik " atau tidak.
Menurut mantan pekerja , staf biasanya akan memberitahu penelepon mereka akan " melakukan yang terbaik " untuk menemukan mereka meja , kemudian memutuskan apakah meja " penuh dipesan " atau tidak , setelah melihat calon pengunjung mereka tiba di lokasi.
Jaringan bisnis group Costes yg menaungi restoran tsb dijalankan oleh Thierry dan Gilbert Costes
Menurut sumber, dari orang dalam, kebijakan penampilan ini juga diterapkan saat penerimaan pegawai, siapa pun calon pelamar yg punya tinggi badan di bawah 170cm dan tidak memiliki wajah cantik atau rupawan - tidak perlu melamar ke situ .
Seorang penasehat hukum untuk jaringan the Costes kepada The Telegraph megatakan bahwa pihak manajemen restoran belum akan berkomentar mengenai dugaan - dugaan tsb dalam waktu dekat.
BUKAN KASUS YANG PERTAMA
Ini bukan pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir bahwa iklim bisnis di Perancis dikritik karena diskriminasi penampilan.
Pada bulan Juli , retailer pakaian Abercrombie & Fitch dikritik karena menerapkan kebijakan untuk merekrut hanya " orang-orang tampan " di Paris untuk butik mereka di Champs Elysées .
Seorang aktivis HAM Perancis bernama Slimane Laoufi dari Defenseur des Droits ( Pembela Hak ) , sebuah badan yang berjuang melawan diskriminasi dan mempromosikan kesetaraan berkata
" Penilaian terhadap penampilan seseorang di tempat umum adalah sama saja dengan diskriminasi terhadap seseorang. dikriminasi sangat dilarang di negara ini dalam bentuk apa pun. "