

TS
bung001jaka
PERJUANGAN TNI YANG BERAT
Kerja TNI Memang luar biasa, Dramatis Jatuhnya pesawat Heli M17 Di perbatasan Indonesia –malaysia, Meski Ada Peristiwa ini, Pembangunan pos Pamtas RI-Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara tetap diteruskan meskipun sebelumnya telah terjadi kecelakaan Heli MI-17 yang menewaskan 13 orang. Pihak TNI juga akan mengevaluasi kembali pemanfaatan Heli MI-17.
Sperti yang di jelaskan oleh KSAD Jenderal TNI Budiman mengatakan dengan pengalaman terjatuhnya MI-17 yang menewaskan 13 orang tersebut, pihaknya akan mengirim utusan ke Rosoboronexport Rusia untuk proses investigasi. Jenderal TNI Budiman menambahkan kondisi lokasi perbatasan di Malinau memang hanya bisa dilalui melalui jalur udara karena hanya hamparan hutan hijau yang ada di sana dan ditempuh lebih dari 2 jam.
Sementara itu dari hasil investigasi sementara, beban yang diangkut Heli buatan Rusia itu seberat 2,1 ton, jauh dari kapasitas maksimal yaitu 3 ton. Dari laporan yang KSAD terima, Heli MI-17 teersebut terhempas angin yang cukup kuat sehingga mengalami downdraft, tidak terkendali. Kemudian baling-baling terkena pohon sehingga terpelintir masuk ke jurang.
Avtur sebanyak 300 liter yang dibawa sebagai cadangan pun terbakar dalam peristiwa itu.Kenapa bawa bahan bakar? Karena di sana tidak ada Avtur dan bisa lebih dari 2 jam perjalanan.Terkait pembangunan pos itu sendiri, KSAD mengatakan pihaknya akan membantu menjadikan pos yang tadinya serba darurat itu menjadi lebih layak untuk ditempati.
Menurut KASAD, Pos akan dibangun private, yang lebih nguwongke (memanusiakan), nyaman, dan bagus . Oleh karena itu di perlu tukang yang ahli untuk membantu menjaga keamanan Negara kita.
Seperti di ketahui , pada Hari Sabtu (9/11/2013) lalu, sekitar pukul 09.45 WITA, Heli MI-17 buatan Rusia yang mengangkut total 19 orang penumpang itu hilang kontak dengan Bandara Juwata Tarakan. Sekitar pukul 10.30-11.00 WITA dinyatakan bahwa helikopter dalam keadaan bermasalah. Tim SAR gabungan Basarnas bersama Paskhas TNI berjumlah 5 orang menjadi tim pertama yang tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 14.45 WITA setelah diketahui titik koordinatnya. Lokasi jatuhnya heli tidak semudah yang dibayangkan karena berada di medan lereng dengan kemiringan 60-80 derajat dan berada di ketinggian 3.000-4.000 dpl (di atas permukaan laut). Bahkan cuaca berkabut dikelilingi hutan belantara serta lereng dan bukit menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR menuju lokasi heli. Semoga Jenazah para korban.
[url]http://news.detik..com/read/2013/11/11/151521/2409523/10/ini-dia-rimba-belantara-di-kaltara-lokasi-jatuhnya-heli-mi-17?nd771104bcj[/url]
Sperti yang di jelaskan oleh KSAD Jenderal TNI Budiman mengatakan dengan pengalaman terjatuhnya MI-17 yang menewaskan 13 orang tersebut, pihaknya akan mengirim utusan ke Rosoboronexport Rusia untuk proses investigasi. Jenderal TNI Budiman menambahkan kondisi lokasi perbatasan di Malinau memang hanya bisa dilalui melalui jalur udara karena hanya hamparan hutan hijau yang ada di sana dan ditempuh lebih dari 2 jam.
Sementara itu dari hasil investigasi sementara, beban yang diangkut Heli buatan Rusia itu seberat 2,1 ton, jauh dari kapasitas maksimal yaitu 3 ton. Dari laporan yang KSAD terima, Heli MI-17 teersebut terhempas angin yang cukup kuat sehingga mengalami downdraft, tidak terkendali. Kemudian baling-baling terkena pohon sehingga terpelintir masuk ke jurang.
Avtur sebanyak 300 liter yang dibawa sebagai cadangan pun terbakar dalam peristiwa itu.Kenapa bawa bahan bakar? Karena di sana tidak ada Avtur dan bisa lebih dari 2 jam perjalanan.Terkait pembangunan pos itu sendiri, KSAD mengatakan pihaknya akan membantu menjadikan pos yang tadinya serba darurat itu menjadi lebih layak untuk ditempati.
Menurut KASAD, Pos akan dibangun private, yang lebih nguwongke (memanusiakan), nyaman, dan bagus . Oleh karena itu di perlu tukang yang ahli untuk membantu menjaga keamanan Negara kita.
Seperti di ketahui , pada Hari Sabtu (9/11/2013) lalu, sekitar pukul 09.45 WITA, Heli MI-17 buatan Rusia yang mengangkut total 19 orang penumpang itu hilang kontak dengan Bandara Juwata Tarakan. Sekitar pukul 10.30-11.00 WITA dinyatakan bahwa helikopter dalam keadaan bermasalah. Tim SAR gabungan Basarnas bersama Paskhas TNI berjumlah 5 orang menjadi tim pertama yang tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 14.45 WITA setelah diketahui titik koordinatnya. Lokasi jatuhnya heli tidak semudah yang dibayangkan karena berada di medan lereng dengan kemiringan 60-80 derajat dan berada di ketinggian 3.000-4.000 dpl (di atas permukaan laut). Bahkan cuaca berkabut dikelilingi hutan belantara serta lereng dan bukit menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR menuju lokasi heli. Semoga Jenazah para korban.
[url]http://news.detik..com/read/2013/11/11/151521/2409523/10/ini-dia-rimba-belantara-di-kaltara-lokasi-jatuhnya-heli-mi-17?nd771104bcj[/url]
0
6K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan