- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
DEATH TRANSPORT 2: GHOST TOWN sekuel ke-2 selalu update gan!


TS
asii
DEATH TRANSPORT 2: GHOST TOWN sekuel ke-2 selalu update gan!
maaf gan agak lama...soalnya ane kudu belajar jakarta dulu biar cerita lebih akurat ketegangan dan realitasnya
DENGAN MEMBACA CERITA ANE INI. DILARANG MENYEBARLUASKAN TANPA IZIN DARI TS. DILARANG COPAS KE BLOG, WEB, DSB TANPA IZIN TS.
SEBAIKNYA JANGAN NGAKU-NGAKU KARYA ORANG. KARENA ANE PUNYA BUKTI KALO MISAL KARYA ANE INI AMPE DI AKU-AKUIN
ada yang bilang cerita ane mirip ama Walking Dead...padahal sumpah ane ga pernah nonton film zombie selain RE
bagi yang belum baca sequel pertama aduuh katrok deh ente
becanda gan...
bagi yang belum baca sequel pertama silahkan datang kesini
DEATH TRANSPORT
dan berikut sekuel ke-2 yang udah dinanti-nanti
Pada Bulan Oktober 2012, 2 orang peneliti dari Palembang menemukan sebuah Virus unik pada seekor anjing liar. Sebah virus rabies namun lebih hebat. Lalu, mereka berdua memutuskan untuk mengembangkan virus itu setelah mendapat persetujuan dan bantuan dari pemerintah. Namun sebuah kecelakaan terjadi di laboratorium tempat penelitian virus itu. Satu dari 2 orang Professor yang meneliti tergigit oleh bahan penelitiannya sendiri dan merubahnya menjadi zombie untungnya Professor itu berhasil di bunuh dan penelitianpun di hentikan. Pada tanggal 23 Februari 2014, pemerintah Rusia dan Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama di bidang militer untuk mengembangkan virus ini menjadi sebuah senjata biologis. Virus yang berada dalam anjing itu pun di pindahkan menuju Jakarta untuk di teliti lagi oleh seorang Dosen UI menggunakan Kapal Feri SS Banyu Emas. Sebuah insiden mengerikan terjadi, anjing itu lolos dari kandangnya dan merubah penumpangnya menjadi zombie. Dari ribuan Penumpang hanya ada hanya 5 orang yang selamat dan kaal itu dihancurkan untuk menghilangkan bukti akan adanya proyek hitam. Pemerintah menjalankan skenario dan menuduh kapal itu telah di bajak dan di ledakkan oleh terroris. Kapal itupun di hancurkan pemerintah dan penumpang yang selamat di paksa untuk mengikuti skenario pemerintah supaya proyek rahasia itu tidak bocor. Namun, sesorang zombie terdampar di Pantai Ancol dan meneror daerah Jakarta Utara. Rumah sakit daerah Jakarta utara kewalahan menangani pasien karena alat yang terbatas. Maka, beberapa rumah sakit Jakarta utara menyebarkan pasiennya ke beberapa rumah sakit di Jakarta Pusat Timur dan Barat. Kesalalahan fatal, karena itu berarti mereka menyebarkan virus ke berbagai daerah di Jakarta.
Palmerah, Rumah Riza Sutakwa, 2 April 2014. Pukul 07:31
Namaku Riza Sutakwa 19 Tahun, aku adalah salah satu dari 5 penumpang yang selamat dari SS Banyu Emas. Aku masih terduduk di meja rumahku menghadap ke dinding yang aku tempelkan halaman depan 2 koran. Yang satu tertulis di situ “Tragedi Terrorisme SS Banyu Emas” sebagai judul Headline dan satu lagi bertuliskan “Wabah Rabies Super Semakin Menyebar” sebagai judul Headline-nya. Ya, bagi beberapa dokter yang belum mengerti mereka pasti mendeskripsikan wabah virus ini dengan rabies super. Setelah selamat dari transportasi kematian itu dan di paksa pemerintah untuk menjalankan skenario mereka, aku tiba-tiba terbaring di sebuah rumah sakit di Jakarta Utara. Saat itu aku melihat orang yang seperti terjangkit virus yang mirip dengan zombie yang ada di kapal. Saat itu juga, aku mengajak Yanti untuk keluar dari rumah sakit itu dan mengajaknya pulang ke rumah masing-masing. Yanti yang bernama lengkap Nurul Arviyanti, juga merupakan penumpang yang selamat sama sepertiku. Tapi sekarang, aku justru terperangkap di rumah ini karena belum berani keluar. Aku masih trauma dengan kejadian di kapal dulu. Kalau aku keluar, itupun karena aku ingin menjarah makanan di beberapa pasar dan supermarket di sekitarku. Padahal aku keluar hanya bermodal tongkat baseball yang ujungnya aku lilit dengan kawat berduri sebagai senjata untuk melawan zombie-zombie itu dan sebuah motor sport yang saat ini aku parkir di dalam rumah.
Saat ini Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, sebagian besar Jakarta Timur dan beberapa wilayah Jakarta Selatan di karantina oleh pemerintah dan pusat pemerintahan di pindahkan ke Palangkaraya untuk sementara. Rumah ini serasa panas karena semua jendela aku tutup dengan papan kayu hingga aku berkeringat. Aku beranjak dari meja dan mengambil tas di lemari lalu aku masukkan semua makanan dan sedikit pakaian yang bisa aku bawa. Hari ini aku memutuskan untuk keluar rumah mencari cara untuk selamat. Aku lalu mengambil handphone ku dan mengetikkan nomor polisi dan menghubunginya. Beberapa saat kemudian telepon itu pun berbunyi.
“Anda telah menghubungi kepolisian Jakarta. Saat ini Kepolisian Jakarta tidak bisa di hubungi mohon untuk mengikuti Instruksi pemerintah dan petugas berwenang setempat. Terimakasih.”
“Siaal. Udah 2 minggu telepon polisi nggak bisa-bisa” kataku kesal.
Aku lalu teringat nomor Yanti yang pernah aku simpan di handphone ku saat aku mengantarnya pulang. Aku mencoba menghubunginya tidak perduli dia masih hidup atau tidak.
Beberapa saat kemudian telephone itu pun di angkat oleh seorang cewek.
“Ha...Haloo...halo?”
“Halo” jawabku.
“Halo..halo.. tolong saya, tolong saya. Please tolongin gue siapapun disitu tolong” kata cewek itu sambil menangis tersedu-sedu.
Aku tahu ini adalah suara Yanti maka akupun menjawabnya.
“Yanti..yanti dengerin gue”
“Elo..elo Riza kan? Riza please selametin gue”
“iya..iya denger dulu. Gue bersyukur elu masih selamet. Sekarang elu dimana?”
“gw ada di rumah za. Please cepet kesini”
“iya...iya tungguin gue bentar yah gue kesitu”
Aku langsung menutup telepon itu dan memakai jaket kulit agak tebal lalu aku ambil kunci motorku dan kupakai helm ku dan bergegas menuju garasi. Lalu, aku membuka pintu garasi sedikit demi sedikit dan mengintip keluar. Untungnya di luar sepi. Aku lalu berlari dan langsung membuka pagar rumahku. Lalu aku menuju motorku yang ada di garasi dan menggunakannya dengan kecepatan penuh menuju rumah Yanti yang ada di daerah Tomang. Aku memacu motorku berharap masih sempat menyelamatkan Yanti. Setelah sekitar 3km dari rumahku aku memacu motorku kencang, tiba-tiba di depan ada zombie yang berjalan ke tengah jalan. Lalu secara Refleks aku menghindarinya tapi tidak sempat lalu aku menabrak zombie itu dan aku terpental ke depan sejauh 10 meter. Sedangkan motorku, terpelanting beberapa kali 5 meter di depanku. Sementara aku masih tergeletak dan pandangan mataku kabur. Beberapa zombie berlari ke arahku. Aku mulai menyadarkan diriku. Untungnya tidak ada luka patah tulang jadi aku bisa langsung berdiri meski beberapa bagian tubuh terasa pegal. Lalu aku mencopot helm ku. Kulihat motorku ban depannya penyok dan tidak bisa di gunakan lagi. Yang lebih parah aku melihat di belakangku ada belasan zombie dan di depanku sekarang dan ada 2 zombie berlari ke arahku dari depan. Sedangkan aku lupa untuk membawa Baseball bat ku yang ada di rumah.
Bersambung....
Spoiler for Disclaimer:
DENGAN MEMBACA CERITA ANE INI. DILARANG MENYEBARLUASKAN TANPA IZIN DARI TS. DILARANG COPAS KE BLOG, WEB, DSB TANPA IZIN TS.
SEBAIKNYA JANGAN NGAKU-NGAKU KARYA ORANG. KARENA ANE PUNYA BUKTI KALO MISAL KARYA ANE INI AMPE DI AKU-AKUIN
ada yang bilang cerita ane mirip ama Walking Dead...padahal sumpah ane ga pernah nonton film zombie selain RE

bagi yang belum baca sequel pertama aduuh katrok deh ente

bagi yang belum baca sequel pertama silahkan datang kesini
DEATH TRANSPORT
Quote:
komentar agan-agan
Quote:
Original Posted By gaaragarakamu►
mantab gan.. ane juga pengemar cerita zombieS E N S O R cerita ente bgus ga bikin bosen..
meluncur


Quote:
Original Posted By ready.jr►Lanjut lagi dong gan, jangan bikin ane mati penasaran 

Quote:
Original Posted By Zephyrius►Seru nih
Ane ikutang nyimak gan
Ane ikutang nyimak gan
dan berikut sekuel ke-2 yang udah dinanti-nanti
Spoiler for death transport 2:
DEATH TRANSPORT 2: GHOST TOWN (Episode 1: Appocalypse)
Pada Bulan Oktober 2012, 2 orang peneliti dari Palembang menemukan sebuah Virus unik pada seekor anjing liar. Sebah virus rabies namun lebih hebat. Lalu, mereka berdua memutuskan untuk mengembangkan virus itu setelah mendapat persetujuan dan bantuan dari pemerintah. Namun sebuah kecelakaan terjadi di laboratorium tempat penelitian virus itu. Satu dari 2 orang Professor yang meneliti tergigit oleh bahan penelitiannya sendiri dan merubahnya menjadi zombie untungnya Professor itu berhasil di bunuh dan penelitianpun di hentikan. Pada tanggal 23 Februari 2014, pemerintah Rusia dan Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama di bidang militer untuk mengembangkan virus ini menjadi sebuah senjata biologis. Virus yang berada dalam anjing itu pun di pindahkan menuju Jakarta untuk di teliti lagi oleh seorang Dosen UI menggunakan Kapal Feri SS Banyu Emas. Sebuah insiden mengerikan terjadi, anjing itu lolos dari kandangnya dan merubah penumpangnya menjadi zombie. Dari ribuan Penumpang hanya ada hanya 5 orang yang selamat dan kaal itu dihancurkan untuk menghilangkan bukti akan adanya proyek hitam. Pemerintah menjalankan skenario dan menuduh kapal itu telah di bajak dan di ledakkan oleh terroris. Kapal itupun di hancurkan pemerintah dan penumpang yang selamat di paksa untuk mengikuti skenario pemerintah supaya proyek rahasia itu tidak bocor. Namun, sesorang zombie terdampar di Pantai Ancol dan meneror daerah Jakarta Utara. Rumah sakit daerah Jakarta utara kewalahan menangani pasien karena alat yang terbatas. Maka, beberapa rumah sakit Jakarta utara menyebarkan pasiennya ke beberapa rumah sakit di Jakarta Pusat Timur dan Barat. Kesalalahan fatal, karena itu berarti mereka menyebarkan virus ke berbagai daerah di Jakarta.
DEATH TRANSPORT 2: GHOST TOWN
Palmerah, Rumah Riza Sutakwa, 2 April 2014. Pukul 07:31
Namaku Riza Sutakwa 19 Tahun, aku adalah salah satu dari 5 penumpang yang selamat dari SS Banyu Emas. Aku masih terduduk di meja rumahku menghadap ke dinding yang aku tempelkan halaman depan 2 koran. Yang satu tertulis di situ “Tragedi Terrorisme SS Banyu Emas” sebagai judul Headline dan satu lagi bertuliskan “Wabah Rabies Super Semakin Menyebar” sebagai judul Headline-nya. Ya, bagi beberapa dokter yang belum mengerti mereka pasti mendeskripsikan wabah virus ini dengan rabies super. Setelah selamat dari transportasi kematian itu dan di paksa pemerintah untuk menjalankan skenario mereka, aku tiba-tiba terbaring di sebuah rumah sakit di Jakarta Utara. Saat itu aku melihat orang yang seperti terjangkit virus yang mirip dengan zombie yang ada di kapal. Saat itu juga, aku mengajak Yanti untuk keluar dari rumah sakit itu dan mengajaknya pulang ke rumah masing-masing. Yanti yang bernama lengkap Nurul Arviyanti, juga merupakan penumpang yang selamat sama sepertiku. Tapi sekarang, aku justru terperangkap di rumah ini karena belum berani keluar. Aku masih trauma dengan kejadian di kapal dulu. Kalau aku keluar, itupun karena aku ingin menjarah makanan di beberapa pasar dan supermarket di sekitarku. Padahal aku keluar hanya bermodal tongkat baseball yang ujungnya aku lilit dengan kawat berduri sebagai senjata untuk melawan zombie-zombie itu dan sebuah motor sport yang saat ini aku parkir di dalam rumah.
Saat ini Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, sebagian besar Jakarta Timur dan beberapa wilayah Jakarta Selatan di karantina oleh pemerintah dan pusat pemerintahan di pindahkan ke Palangkaraya untuk sementara. Rumah ini serasa panas karena semua jendela aku tutup dengan papan kayu hingga aku berkeringat. Aku beranjak dari meja dan mengambil tas di lemari lalu aku masukkan semua makanan dan sedikit pakaian yang bisa aku bawa. Hari ini aku memutuskan untuk keluar rumah mencari cara untuk selamat. Aku lalu mengambil handphone ku dan mengetikkan nomor polisi dan menghubunginya. Beberapa saat kemudian telepon itu pun berbunyi.
“Anda telah menghubungi kepolisian Jakarta. Saat ini Kepolisian Jakarta tidak bisa di hubungi mohon untuk mengikuti Instruksi pemerintah dan petugas berwenang setempat. Terimakasih.”
“Siaal. Udah 2 minggu telepon polisi nggak bisa-bisa” kataku kesal.
Aku lalu teringat nomor Yanti yang pernah aku simpan di handphone ku saat aku mengantarnya pulang. Aku mencoba menghubunginya tidak perduli dia masih hidup atau tidak.
Beberapa saat kemudian telephone itu pun di angkat oleh seorang cewek.
“Ha...Haloo...halo?”
“Halo” jawabku.
“Halo..halo.. tolong saya, tolong saya. Please tolongin gue siapapun disitu tolong” kata cewek itu sambil menangis tersedu-sedu.
Aku tahu ini adalah suara Yanti maka akupun menjawabnya.
“Yanti..yanti dengerin gue”
“Elo..elo Riza kan? Riza please selametin gue”
“iya..iya denger dulu. Gue bersyukur elu masih selamet. Sekarang elu dimana?”
“gw ada di rumah za. Please cepet kesini”
“iya...iya tungguin gue bentar yah gue kesitu”
Aku langsung menutup telepon itu dan memakai jaket kulit agak tebal lalu aku ambil kunci motorku dan kupakai helm ku dan bergegas menuju garasi. Lalu, aku membuka pintu garasi sedikit demi sedikit dan mengintip keluar. Untungnya di luar sepi. Aku lalu berlari dan langsung membuka pagar rumahku. Lalu aku menuju motorku yang ada di garasi dan menggunakannya dengan kecepatan penuh menuju rumah Yanti yang ada di daerah Tomang. Aku memacu motorku berharap masih sempat menyelamatkan Yanti. Setelah sekitar 3km dari rumahku aku memacu motorku kencang, tiba-tiba di depan ada zombie yang berjalan ke tengah jalan. Lalu secara Refleks aku menghindarinya tapi tidak sempat lalu aku menabrak zombie itu dan aku terpental ke depan sejauh 10 meter. Sedangkan motorku, terpelanting beberapa kali 5 meter di depanku. Sementara aku masih tergeletak dan pandangan mataku kabur. Beberapa zombie berlari ke arahku. Aku mulai menyadarkan diriku. Untungnya tidak ada luka patah tulang jadi aku bisa langsung berdiri meski beberapa bagian tubuh terasa pegal. Lalu aku mencopot helm ku. Kulihat motorku ban depannya penyok dan tidak bisa di gunakan lagi. Yang lebih parah aku melihat di belakangku ada belasan zombie dan di depanku sekarang dan ada 2 zombie berlari ke arahku dari depan. Sedangkan aku lupa untuk membawa Baseball bat ku yang ada di rumah.
Bersambung....
Spoiler for tahanks to cendol and abunya :
Diubah oleh asii 28-09-2013 12:44
0
44.9K
Kutip
553
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan