- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Cerita Seru Perang Cyber Indonesia vs Australia


TS
fachrulrijal
5 Cerita Seru Perang Cyber Indonesia vs Australia
Quote:

Spoiler for No Repost Gan:

Quote:



Quote:

Hacker nasional, menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi isu adanya kegiatan penyadapan yang dilancarkan Pemerintah Australia. Tanpa dikoordinasi, tiba-tiba saja hacker Indonesia menghujani dunia maya Australia dengan berbagai serangan deface.
Hal ini pun sempat menjadi tajuk utama di beberapa situs berita besar dunia lainnya. Memang, sebagai negara dengan sumber serangan cyber terbesar di dunia, Indonesia terbilang disegani dalam dunia peretasan.
Tak pelak, ancaman akan adanya serangan balasan dari hacker Australia pun mulai ditakutkan. Jika hal ini benar terjadi, maka perang dunia maya antara dua negara bertetangga ini tak dapat dielakkan.
Serangan hacker, kata pengamat telematika Heru Sutiadi, perlu diwaspadai terjadinya serangan balik ke situs-situs Indonesia. "Kita harus waspada menjaga keamanan situs, terutama situs-situs pemerintah dan militer. Bukan tidak mungkin akan ada serangan balik, yang muaranya dapat terjadi perang cyber atau cyber war," pesan Heru.
Selagi menunggu apakah benar perang cyber ini akan terjadi, ada baiknya kita simak 5 fakta menarik di baliknya, apa saja? Berikut

Spoiler for 1. Berawal dari pemberitaan di koran Australia:
Quote:

Kementerian Luar Negeri Indonesia pun tak tinggal diam. ?Kementrian yang dipimpin Marty Natalegawa ini langsung menuntut penjelasan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta mengenai hal tersebut.
"Duta besar Australia di Jakarta telah diminta datang ke Kementerian Luar Negeri besok untuk dimintai penjelasan resmi dari pemerintah Australia terhadap berita yang dimaksud," seperti dilansir dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (31/10).
Spoiler for 2. Mulai menyulut kemarahan hacker Indonesia:
Quote:

Website tersebut adalah http://www.misshumanityaustralia.com.au/,http://australianprovidores.com.au/, http://www.ecoislandwater.com.au/, http://plapackaging.com.au/, dan http://bioecof1foodware.com.au/.
Pada halaman muka http://www.misshumanityaustralia.com.au/, langsung tampil gambar seorang wanita bermata seram berambut merah panjang berlatar petir dan awan.
Penyusup tersebut yang menamakan dirinya hacker sakit hati, dan di bawahnya tertulis "Dont Touch my country INDONESIA, Stop Spying On Indonesian, your dog b*tch dog really, YOU MOTHER F****R !!!"
Sedangkan bila membuka http://australianprovidores.com.au/, terdapat gambar mata yang mengintip dari lubang kunci, dan di bawahnya terdapat tulisan "Stop Spying On Indonesian", hacker tersebut menamakan dirinya Indonesian Hacker Newbie dan menyematkan juga alamat email xCrotz@hacker-newbie.org.
Spoiler for 3. Selang sehari, ratusan situs Australia jadi korban:
Quote:

Semakin menjadi-jadi, perilaku hacker saat ini sudah tak terbatas. Baru-baru ini sebuah laporan yang diterima Merdeka.com (4/11), menyebutkan bahwa ratusan situs Australia 'digarap' hacker dengan cara yang biasa disebut 'spoofing'.
Spoofing merupakan bagian dari teknik hacking yang digunakan untuk memperoleh akses yang tidak sah ke suatu komputer atau informasi dimana penyerang berhubungan dengan pengguna dengan berpura-pura memalsukan bahwa mereka adalah host yang dapat dipercaya.
Dari laporan tersebut juga diketahui bahwa pelakunya menggunakan nama ISD_andreas. Sebanyak 265 situs 'rontok' akibat ulahnya. Adapun situs yang berhasil 'diobok-obok' adalah sebagai berikut:
http://www.smashingsites.com.au/,http://www.bynicholas.com.au/, http://brunswicksinhalalanguageschool.com.au/, http://gofarmer.com.au/, http://www.micronisedminerals.com.au/, http://www.canticum.org.au/, http://shaftesbury.org.au/, http://www.binscreens.com.au/, http://vlassisco.com.au/, http://www.alloverit.net.au/
Data di atas hanya menampilkan 10 situs saja, masih ada 255 situs lainnya yang masih dalam penguasaan hacker. Belum diketahui apakah ini adalah serangan susulan yang dilakukan oleh hacker Indonesia beberapa hari lalu.
Spoiler for 4. Aksi sadap Australia perlahan terbongkar:
Quote:

Pihak yang diduga menyadap adalah Australian Signals Directorate (ASD), salah satu direktorat di Kementerian Pertahanan Australia yang bertanggung jawab atas signals intelligence (SIGNIT).
Informasi mengenai penyadapan satelit ini diungkap Des Ball, professor dari Australian National University's Strategic and Defence Studies Centre. Dalam artikel itu, Satelit Palapa disebut-sebut sebagai sasaran kunci penyadapan yang dilakukan Australia.
Sebelum isu penyadapan satelit Palapa, beredar juga informasi bahwa komunikasi Indonesia ternyata selama ini disadap Singapore Telecom (SingTel), operator telekomunikasi milik Pemerintah Singapura.
Spoiler for 5. Potensi perang cyber bisa terjadi dalam waktu dekat:
Quote:

Selain itu, setelah serangan ke Australia, bukan tidak mungkin akan terjadi serangan ke hacker Australia ke Indonesia dan bermuara pada perang cyber atau cyber war antara Indonesia dan Australia.
Pengamat telematika Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan bahwa yang melakukan bukan hacker Indonesia atau hanya peretas dari Indonesia saja, karena jika dilihat bahwa hacker yang menggunakan akun @AnonNewsIndo juga memberikan control panel dengan alamat login di [url]https://202.6.141.215:2083.[/url]
"Di linimasa akun twitternya, disana lengkap ada nama pengguna dan password-nya," kata heru yang juga juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini melalui akun Twitter-nya di @herusutadi.
Quote:


Quote:
Spoiler for Hacker Indonesia Jebol Situs Badan Intilijen Australia:
Quote:

Harian Sydney Morning Herald (SMH), Senin 11 November 2013 melansir situs tersebut sudah tidak dapat diakses sejak beberapa hari lalu. Bahkan, ketika mereka mencoba mengaksesnya pada Senin sore kemarin, situs itu masih kolaps dan tidak menunjukkan tampilan apapun.
Peneliti dan Pendiri ICT Institut, Heru Sutadi, turut membenarkan adanya serangan itu.
Dihubungi VIVAnews melalui sambungan telepon, dia menyebut ada satu kelompok peretas yang menamakan diri Indonesian Security Down (ISD) Team diyakini sebagai otak di balik penyerangan situs milik intelijen Australia.
"Mereka mulai melakukan serangan tersebut pada hari Jumat malam pekan lalu. Serangan mulai dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB dan berlangsung selama dua setengah jam. Saat itu juga situs ASIS kolaps dan down," ujar Heru.
Serangan yang digunakan ISD Team, lanjut Heru, yakni Denial of Service (DOS).
"Artinya, sekelompok peretas yang terdiri 500 hingga seribu hacker secara bersama-sama menyerang satu situs yang sama. Mereka menyerang dengan paket-paket data secara bersamaan sehingga server situs yang bersangkutan kewalahan lalu down," kata Heru menjelaskan.
Serangan DOS, ujar Heru, berbeda dengan hanya mengganti tampilan sebuah situs.
Tidak sampai di situ, target lain yang diserang para peretas Indonesia yakni situs Badan Layanan Intelijen Nasional Australia (ASIO), beralamat di asio.gov.au. Menurut Heru, serangan dilakukan pada hari Sabtu malam pekan lalu.
"Efek untuk situs ASIO sudah mulai terasa pada Selasa pagi ini," kata dia.
Target ketiga yang diserang yakni situs Direktorat Sinyal Australia (ASD). Badan intelijen ini diyakini berada di balik aksi spionase Australia dengan membangun pos penyadapan di dalam gedung Kedutaan.
Kemudian VIVAnews mencoba mengecek ketiga situs badan intelijen Australia itu. Hasilnya satu situs ASIS yang hingga kini belum dapat diakses. Sementara untuk situs ASIO dan ASD, sudah dapat diakses oleh publik.
Heru mengakui situs ASIO dan ASD memang lebih sulit untuk diretas ketimbang ASIS.
"Secara intelijen, kedua situs tadi memang lebih siap ketimbang ASIS," kata dia.
Penyerangan terhadap ketiga situs itu sesuai saran yang diberikan oleh kelompok Anonymous Australia. Dalam sebuah video di situs Cyber War News, Anonymous Australia meminta supaya para peretas asal Indonesia tak lagi menyasar situs non pemerintah seperti badan amal, pengusaha dan rumah sakit.
"Situs-situs bisnis yang tak terkait masalah ini, seharusnya tidak diserang. Kami meminta sebagai sesama saudara agar fokus kepada target utama Anda, Pemerintah dan Badan Intelijen. Jangan libatkan pihak lain masuk ke dalam masalah ini" tulis Anonymous Australia dalam video itu.
Mereka mengancam akan terjadi perang cyber, apabila imbauan itu tak juga dituruti. Mereka lantas menyarankan supaya para peretas Indonesia hanya menyasar situs-situs milik Pemerintah Australia saja.
"Karena adanya etika di antara sesama hacker dan juga menghormati kelompok Anonymous Australia, maka mereka mengikuti imbauan itu," kata Heru.
Namun Heru membantah adanya pemberitaan yang menyebut Anonymous Australia akan membantu aksi para peretas Indonesia. "Tidak ada bantuan apa pun. Hacker Indonesia melakukan aksi itu sendiri," Heru menegaskan.
Menurut dia, motif di balik aksi hacking ini murni karena geram terhadap sikap Pemerintah Australia yang mengganggu kedaulatan dengan menyadap komunikasi para pejabat Indonesia.
"Mereka juga kesal dengan sikap Pemerintahan kita yang cenderung lembek dalam menghadapi isu spionase ini. Oleh sebab itu mereka mengaku akan terus menyerang, kecuali ada permintaan maaf resmi dari Pemerintah Australia," ujar Heru.
Selain ISD Team, sumpah serupa juga diucap kelompok Indonesian Cyber Army dan Java Cyber Army.
Heru menyebut pertimbangan memilih ketiga situs Badan Intelijen itu, bukan tanpa pemikiran. Sebelum menyerang, kelompok hacker Indonesia sudah memikirkan konsekuensi jika situs Badan Intelijen Indonesia akan diserang balik oleh hacker dari Australia.
"Namun, hingga sejauh ini sih belum ada konfirmasi adanya serangan balik dari pihak hacker atau badan intelijen Australia," tuturnya.
Mengapa Heru bisa mengetahui adanya kronologi penyerangan para peretas tersebut? Dia mengaku hanya memantau komunikasi kelompok-kelompok tersebut melalui Twitter.
"Jadi saya tidak terlibat dalam aksi hacking tersebut. Ketemu orang-orang di balik kelompok itu juga belum pernah," ujar Heru.
Juru Bicara Kepolisian Federal Australia yang dihubungi SMH, mengaku peristiwa peretasan situs ASIS sama sekali tidak terkait dengan mereka. Sementara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan yang memiliki kewenangan untuk mengawasi ASIS menolak berkomentar. Reaksi serupa juga disampaikan oleh Perwakilan Australia di Indonesia.
Spoiler for Hacker: Ini untuk negara kita, tidak seperti koruptor itu!:
Quote:

Dalam ucapannya, Teuku Faizasyah tidak setuju apabila keahlian para anak bangsa ini dilakukan untuk tujuan yang tidak baik. Dia malah meminta para hacker lokal membantu pemerintah agar tak lagi dengan mudah disadap.
"Apakah ada tindakan yang lebih positif, misalnya menyalurkan teknologi informasi mereka untuk memperkuat penangkal penyadapan. Jadi itu yang bisa dikontribusikan anak-anak muda yang baik di zaman era informasi teknologi," tegas dia.
Walaupun menyatakan ketidaksetujuannya, namun dia juga mengatakan bahwa pemerintah tidak dapat berbuat banyak atau melarang para hacker Indonesia terus gempur situs-situs Australia.
Ternyata, pernyataan Teuku Faizasyah tersebut mendapatkan tanggapan dari salah seorang dari kelompok peretas yang menamakan dirinya Indonesian Security Down Team.
Dalam pernyataannya, dia mengatakan, "Di sini kami melakukan demi Indonesia. NKRI harga mati. Ini adalah protes keras kami (kepada Australia), selagi Anda tutup mata."
Dia juga menuliskan bahwa lebih baik melakukan aksi serangan tersebut daripada harus menggunakan uang negara, memakan uang rakyat, pencucian uang atau juga hanya berkoar-koar di depan dan tidak jelas pada akhirnya.
Selain itu, dia juga menyarankan agar semua serangan lebih difokuskan untuk menyerbu situs-situs pemerintahan Australia bukan website umum atau milik perusahaan kecil atau perseorangan.
"Sekali lagi kami berharap (kepada semua hacker Indonesia) untuk tidak mendeface situs Australia secara random. Kita mencegah Cyber War Demi negara kita juga. Kalian yang sekarang masih mendeface situs .au secara random, tidak punya kerjaan, sok kuat, dan Sok Hebat! exploit yang kalian gunakan tidak ada apa2nya!!" di akhir tulisannya.
Quote:
Bagi agan kaskuser yg mau ikut berpartisipasi dalam men'DDoS website Australia, silahkan klik spoiler dibawah ini
Spoiler for :
Tiba saatnya kita untuk melakukan penyerangan ..
saat sebelumnya dua situs yang berhubungan dengan mata-mata australia sukses kita jatuhkan!
kali ini target kita adalah Departement Pertahanan Australia ..
site : http://defence.gov.au/
Ip : 203.6.74.5
port : 80
kita semua berharap ., agar serangan malam ini akan cepat membuahkan hasil .
silahkan gunakan beberapa tools dibawah ini .
buka sebanyak²nya ., ketika tools berhenti silahkan load kembali ..
karena secara otomatis tools ini akan terus mengirimkan paket ..
http://www.lapengvillage.co.za/media/klik.php
http://nataliabruno.com/dead.php
http://www.nukk.com.ar/dead.php
http://onstageolivos.com.ar/dead.php
http://www.sydtreeservice.com.au/tem...lates/dead.php
saat sebelumnya dua situs yang berhubungan dengan mata-mata australia sukses kita jatuhkan!
kali ini target kita adalah Departement Pertahanan Australia ..
site : http://defence.gov.au/
Ip : 203.6.74.5
port : 80
kita semua berharap ., agar serangan malam ini akan cepat membuahkan hasil .
silahkan gunakan beberapa tools dibawah ini .
buka sebanyak²nya ., ketika tools berhenti silahkan load kembali ..
karena secara otomatis tools ini akan terus mengirimkan paket ..
http://www.lapengvillage.co.za/media/klik.php
http://nataliabruno.com/dead.php
http://www.nukk.com.ar/dead.php
http://onstageolivos.com.ar/dead.php
http://www.sydtreeservice.com.au/tem...lates/dead.php
Quote:
UPDATE (15 November 2013)
Sekarang, ada serangan balik dari Hacker Australia. Mereka telah membocorkan data PT. Angkasa Pura IIdan Garuda Indonesia

Berikut data2nya, [URL="http://S E N S O R/0aZY2yZf"]Klik disini[/URL]
Quote:


Quote:

Terimakasih sudah berkunjung ke thread ane
Kaskuser yang baik ialah yang selalu meninggalkan komentar
dan jika berkenan bagi



Diubah oleh fachrulrijal 15-11-2013 17:58
0
11.1K
Kutip
84
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan