Selama ini kita selalu di sajikan informasi bahwa bangsa ARAB adalah bangsa yang super hebat dalam peperangan. Cerita - cerita heroik yang sangat mengangumkan pun terus di perdengarkan oleh para tokoh pemujanya. Tapi pernahkah anda bayangkan bahwa ternyata hanya perlu
132 jam 30 menit (kurang dari enam hari)buat ISRAEL untuk mengalahkan pasukan koalisi negara arab pada tahun 1967 dan hanya butuh 17 Hari pada tahun 1973 ? Berikut sejarahnya :
PERANG 6 HARI
5 Juni 1967 – 10 Juni 1967
Quote:
ISRAEL
264.000 tentara, 300 pesawat tempur,dan 800 Tank
Korban : 779 tewas, 2.563 terluka, 15 ditangkap, 46 pesawat
VS
Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon, Irak, Arab Saudi, Kuwait,Sudan, Aljazair, Tunisia
547.000 tentara, 957 pesawat tempur dan 2.504 tank
Korban : 21.000 tewas, 45.000 terluka, 6.000 ditangkap, lebih dari 400 pesawat dimusnahkan
PEMENANG : ISRAEL
Perang Enam Hari (bahasa Ibrani: מלחמת ששת הימים Milkhemet Sheshet HaYamim, bahasa Arab: حرب الأيام الستة ħarb al-'ayyam as-sittah), juga dikenali sebagai Perang Arab-Israel 1967, merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah, dan ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari enam hari), hanya di front Suriah saja perang berlangsung enam hari penuh.
Pada bulan Mei tahun 1967, Mesir mengusir United Nations Emergency Force (UNEF) dari Semenanjung Sinai; ketika itu UNEF telah berpatroli di sana sejak tahun 1957 (yang disebabkan oleh invasi atas Semenanjung Sinai oleh Israel tahun 1956). Mesir mempersiapkan 1.000 tank dan 100.000 pasukan di perbatasan dan memblokade Selat Tiran (pintu masuk menuju Teluk Aqaba) terhadap kapal Israel dan memanggil negara-negara Arab lainnya untuk bersatu melawan Israel. Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir.[3] Yordania lalu menyerang Yerusalem Barat dan Netanya.[4][5][6] Pada akhir perang, Israel merebut Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Hasil dari perang ini memengaruhi geopolitik kawasan Timur Tengah sampai hari ini.
PERANG YOM KIPPUR
9 Oktober—26 Oktober 1973
Quote:
ISRAEL
415.000 tentara, 1.500 Tank, 945 artileri, 561 pesawat, 84 Helikopter dan 38 kapal perang
Korban : 2.656 tewas, 7.250 terluka, 400 tank hancur, 600 dapat diperbaiki, 102 pesawat hancur
VS
Mesir, Libya, Suriah, Yordania, Irak
1.210.000 tentara, 6.200 Tank, 1.113 pesawat tempur, 3.010 Arteleri 197 Helokopter, dan 125 Kapal Perang
Korban : 8.528 tewas, 19.540 terluka
2.250 tank hancur atau tertangkap
432 pesawat hancur
PEMENANG : ISRAEL
Perang Yom Kippur, dikenal juga dengan nama Perang Ramadan atau Perang Oktober (bahasa Ibrani: מלחמת יום הכיפורים Milẖemet Yom HaKipurim atau מלחמת יום כיפור Milẖemet Yom Kipur; bahasa Arab: حرب أكتوبر ḥarb ʾUktōbar atau حرب تشرين ḥarb Tišrīn) adalah perang yang terjadi pada tanggal 6 - 26 Oktober 1973 antara negara Israel yang dikeroyok oleh koalisi negara-negara arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah.
Perang ini selesai dengan kekalahan dan kehancuran total militer negara-negara arab.
Pada tanggal 6 Oktober 1973, pada hari Yom Kippur, hari raya Yahudi yang paling besar, ketika orang-orang Israel sedang khusyuk merayakannya, yang juga bertepatan dengan bulan Ramadan bagi ummat Islam sehingga dinamakan "Perang Ramadan 1973", Suriah, Libya dan Mesir menyerbu Israel secara tiba-tiba. Di dataran tinggi Golan, garis pertahanan Israel yang hanya berjumlah 180 tank harus berhadapan dengan 1400 tank Suriah. Sedangkan di terusan Suez, kurang dari 500 prajurit Israel berhadapan dengan 80.000 prajurit Mesir.
Mesir mengambil pelajaran pada Perang Enam Hari pada tahun 1967 tentang lemahnya pertahanan udara sehingga saat itu 3/4 kekuatan udara Mesir hancur total sementara Suriah masih dapat memberikan perlawanan. Sadar bahwa armada pesawat tempur Mesir masih banyak menggunakan teknologi lama dibandingkan Israel, Mesir akhirnya menerapkan strategi payung udara dengan menggunakan rudal dan meriam anti serangan udara bergerak yang jarak tembaknya dipadukan. Angkatan udara Israel akhirnya kewalahan bahkan banyak yang menjadi korban karena berusaha menembus "jaring-jaring" pertahanan udara itu.
Pada permulaan perang, Israel terpaksa menarik mundur pasukannya. Tetapi setelah memobilisasi tentara cadangan, mereka bisa memukul tentara invasi sampai jauh di Mesir dan Suriah. Israel berhasil "menjinakkan" payung udara Mesir yang ternyata lambat dalam mengiringi gerak maju pasukkannya, dengan langsung mengisi celah (gap) antara payung udara dengan pasukan yang sudah berada lebih jauh di depan. Akibatnya beberapa divisi Mesir terjebak bahkan kehabisan perbekalan. Sementara di front timur, Israel berhasil menahan serangan lapis baja Suriah.
Melihat Mesir mengalami kekalahan, Uni Soviet tidak tinggal diam. Melihat tindakan Uni Soviet, Amerika Serikat segera mempersiapkan kekuatannya. Kemudian, Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi mengumumkan pembatasan produksi minyak. Krisis energi muncul dan negara negara industri kewalahan lantaran harga minyak dunia membumbung tinggi. Dua minggu setelah perang dimulai, Dewan Keamanan PBB mengadakan rapat dan mengeluarkan resolusi 339 serta gencatan senjata dan dengan ini mencegah kekalahan total Mesir.
Akhirnya walau ngenes maka mau tidak mau ARAB dan ISRAEL harus berdampingan samapai saat ini. Dari peperangan ini Israel memetik pelajaran bahwa mereka harus terus bersiap dan meningkatkan kemampuan militier dan ilmu pengetahuannya setiap saat.
Semetara di dunia lain, sekelompok orang tetap bertahan dengan impian kejayaan masa lalunya lalu tetap memelihara kebodohan sambil menerbar teror di sana sini.
Dari pelajaran sejarah di atas, kita harus memetik kesimpulan bahwa OTOT memang harus takluk oleh OTAK! oleh karena itu asahlah terus kemampuan otakmu bukan OTOTmu.!
Quote:
Original Posted By KakekCaboel►
Soalnya israel ada di beking si murica gan

Jangan modal fitnah aja. Coba baca selengkapnya di wikipedia dimana di sana bahkan kapal perang MAMARIKA pun di hajar oleh israel di perang itu walau si israel ngeles itu kesalahan
Quote:
Insiden USS Liberty
Pada tanggal 8 Juni 1967, terjadi sebuah serangan pesawat tempur dan kapal torpedo Israel terhadap kapal intelijen Amerika Serikat USS Liberty sekitar 12.5 mil laut (23 km) lepas pantai Semenanjung Sinai, di utara kota Mesir El Arish. Serangan ini menewaskan 34 tentara Amerika Serikat dan melukai setidaknya 173 orang dimana serangan ini adalah serangan yang paling mematikan kedua terhadap kapal perang Amerika Serikat sejak Perang Dunia II, terbesar kedua setelah serangan rudal Exocet Irak terhadap kapal USS Stark pada tanggal 17 Mei 1987, dan menimbulkan korban jiwa terbesar dalam sejarah komunitas intelijen AS. Israel menyatakan bahwa terjadi kesalahan identifikasi dan Israel meminta maaf dengan membayar ganti rugi terhadap keluarga korban. Kebenaran tentang klaim Israel masih diperdebatkan, namun Amerika Serikat menerima bahwa insiden ini adalah sebuah kecelakaan.
Sumber
Tapi ya... okelah MAMARIKA terlibat membantu ISRAEL. Berarti 2 negara (1 israel yang se imprit + Mamarika yang jaraknya ribuan kilometer) melawan 5 bahkan belasan negara arab.
Trus mau alasan apa lagi gan ? Sudahlah kita harus akui kekalahan arab itu karena gak pakai otak cuma ngandalin OTOT!
Indonesia yang begini luas dengan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak dai belanda dan jepang saja bisa di jajah 350 tahun. Kenapa ? YA KARENA BODOH! Sudah itu saja! Makanya yuk MENUNTUT ILMU!
