Kaskus

Entertainment

irvsamalonaAvatar border
TS
irvsamalona
Teknik Sosrobahu
Masih Newbie gan...agan tau tentang tehnik beton Sosrobahu?...yah itu lah asli temuan putra indonesia , yaitu tehnik pemutaran lengan beton hasil coran yang bisa diputar hingga 90 derajad, yah pada kala itu dianggab hampir mustahil dan terkesan spekulatif, itulah putra-putra indonesia yang selalu dituntut serba instan pada kala itu dan harus berhasil. Adalah Tjokorda raka sukawati penemu aslinya yang kala itu dipusingkan dengan sibuknya jalan yang akan ditanami tiang tol sehingga dibutuhkan tehnik pengecoran yang tidak mengganggu jalan dibawahnya, yaitu harus mengecor tiangnya terlebih dahulu lalu baru dudkan jalan tol yang kemudian harus diputar searah jalan dibawahnya.Teknik Sosrobahu
Teknik Sosrobahu
setelah mengecor pier head tersebut diperlukan Landasan putar bebas hambatan (LPBH) yaitu 2 buah piringan besi atau cakram berdiameter 80 cm setebal 5 cm saling menangkup sebagai penumpunya. dan piringan ini dibuat dari besi Cor FCD-50 dan mampu mengankat beban 625 ton. dengan dilengkapi seal disetiap piringnya dipompakan minyak pelumas diantaranya dengan tekanan 78 kg/cm persegi, dan angka itulah yang menjadi misteri bagi Tjokorda Raka Sukawati pada saat itu , karena muncul begitu saja tanpa eksperiman & perhitungan.

dari teory dasar langsung implementasi saat itu setelah mengecor lengan harus memutarnya sejajar jalan dibawahnya. meski belum pernah diujicoba tapi Tjokorda yakin hal itu akan bekerja bahkan dia berani menanggung resiko apabila lengan beton itu sama-sekali tidak bisa diputar.

pada tangggal 27 juli 1988 jam 10 malam waktu setempat tentunya dijakarta.pompa hidrolik diaktifkan dengan tekanan 78 kg/cm2 membuat lengan seberat 480 ton itu terangkat dan dengan dorongan sedikit saja maka berputarlah lengan itu sebesar 90 derajat.

setelah dalam posisi sempurna maka fluida hidrolik itu dipompa keluar sampai dua piringan itu tertangkup kembali yang artinya lengan itu telah merapat ditiangnya. meski memerlukan tenaga yang tidak sedikit buat memutar lengan terhadap tiang tetapi Tjokorda tetap menguncinya dengan 8 batang besi berdiameter 3,6 cm melalui delapan lubang yang telah dipersiapka. setelah itu ehnik LPBH baru dipraktekan pada pembangunan tiang dan lengan jalan berikutnya.
setelah diputar 90 derajat jalan layang pun dibangun diatasnya.

Nama Sosrobahu didapat pada pemasangan tiang ke-85 tepatnya pada november 1989 oleh presiden Soeharto yang diambil dari nama seorang tokoh pewayangan Mahabarata, dan semenjak saat itu tehnologi LPBH dinamai tehnology Sosrobahu. dan setelah saat itu insinyur amerikapun memakainya untuk pembangunan jalan tol di Seatle, dan mereka tetap mematuhi tekanan hidrolik sebasar 78 kg/cm2 arahan Tjokorda yang masih misterius itu yang muncul begitu saja, dan setelah mendapatkan patennya dia membangun laboratoriumnya sendiri dan menemukan tekanan yang dibutuhkan yaitu ternyata 78,05 kg/cm2 dan beda tipis dengan wangsit yang pernah diterimanya sebelum itu.

dan hak paten kemudian diterimanya dari pemerintah jepang , malaysia, Philipina dan tehnologi ini telagh diekspor ke negara-negara malaysia, thailand , singapura, philipina dan salah satu jalan layang terpanjan di metro Manila yaitu ruas Vilamore-Bicutan adalah hasilkarya Tjokorda dan disana ditetapkan 298 tiang yang dipakai, dan di kuala lumpur memakai 135 tiang, dan presiden Philipina Fidel Ramos menyatakan inilah "temuan indonesia, sekaligus karya cipta putra ASEAN"sementara korea selatan bersikeras ingin membeli hak patennya.

dan sekarang sudah memakai edisi ke2 yang lebih efektif yang biasanya memerlukan waktui 2 hari menyusupkan baja ke beton , kini hanya 45 menit yaitu dengan memasang anker atau jangkar ditengahnya sebagai pengunci, dan secara kalkulatif bisa bertahan sampai 100 tahun

dan sampai sekarang tehnik itu tetap dipakai karena terbukti sangat ekonomis, teknis dan aplikatif. dan tidak mengganggu lalulintas dibawahnya.
0
3.6K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan