- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pertama di Dunia, Orang Sakit Stroke Diajukan jadi Caleg


TS
ainovo
Pertama di Dunia, Orang Sakit Stroke Diajukan jadi Caleg
Quote:


Quote:
Semoga bukan Repost, Di Cek aja dulu gan:

BONUS:
JANGAN LUPA DI
YA GAN ...
BOLEH JUGA BUAT ISO YANG MAU NGASIH
BUDAYAKAN UNTUK KOMEN (BERKUALITAS)
TERIMA KASIH
Spoiler for CLICK IT FIRST!:


Spoiler for OPEN IT FIRST!:
BONUS:
JANGAN LUPA DI

BOLEH JUGA BUAT ISO YANG MAU NGASIH

BUDAYAKAN UNTUK KOMEN (BERKUALITAS)

TERIMA KASIH

Quote:
Pertama di Dunia, Orang Sakit Stroke Diajukan jadi Caleg
Jakarta – KN: Kalau ada peneliti internasional ingin mengumpulkan data tentang peringkat kebobrokan moral para politikus di seluruh dunia, sebaiknya ia mengawali risetnya dari Indonesia. Karena di negara inilah gudangnya politikus busuk bermental korup yang dipilih oleh ratusan juta konstituen tolol yang sudi ditipu. Bukti nyata sinyalemen di atas adalah fakta berikut ini.
Kalau ada anggota DPR terkena stroke, dunia tentu memandang hal itu sebagai musibah yang alamiah. Namun, kalau seorang sakit stroke diajukan sebagai calon wakil rakyat (caleg), hal itu belum pernah terjadi di dunia, kini terjadi di Indonesia dan dilakukan oleh Partai Golkar.
Spoiler for Who is he?:

Partai Golkar ternyata bersikukuh mendorong suami Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Hikmat Tomet yang sedang sakit stroke untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) partai berlambang pohon beringin itu. Partai Golkar pun mengakui bahwa partainya takut kehilangan suara di Banten.
“Lho, boleh dong Golkar takut kehilangan suara. Sekarang kami juga menyimpulkan ada upaya dari siapa pun untuk mengambil suara. Jadi kalau orang lain mengupayakan apa pun, di politik biasa saja, sah-sah saja,” tutur Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR, Ade Komaruddin, Kamis (24/10/2013) pekan lalu.
Ade yang berbicara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta ini menyatakan partainya berhak mempertahankan kejayaan di Banten, yang merupakan lumbung suaranya.
Padahal diketahui Hikmat Tomet sudah terkena sakit stroke sejak setahun lebih yang lalu, sebelum penetapan Daftar Caleg Tetap. Lalu kenapa Golkar tidak menarik Hikmat dari pencalegan? ”Tidak ada pikiran sedikitpun menggantikan Hikmat,” ujar Ade.
Alasannya, setiap orang yang sakit masih ada kemungkinan bisa sembuh kembali, termasuk Hikmat Tomet. Apalagi, Hikmat dinilai partainya sebagai kader potensial yang diharapkan bisa mendulang suara di Banten. ”Memang beliau potensial kok, suaminya Bu Atut, boleh dong. Golkar mengajukannya. Pak Hikmat nggak perlu ditarik,” ujar Ade Komaruddin.
Spoiler for Baliho Calon Anggota Legislatif DPR (Caleg) Partai Golkar, Hikmat Tomet:

Sikap Partai Golkar, yang tampak berusaha dengan berbagai cara mempertahankan hegemoni kekuasaan di Banten itu, beranjak dari kekhawatiran akan kehilangan kekuasaan di provinsi sempalan Jawa Barat tersebut. Partai Golkar memang terancam tersandera kasus dugaan korupsi yang melibatkan dinasti Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Maka tak heran, meski dalam kondisi sakit stroke pun Hikmat Tomet yang suami Atut masih juga didorong menjadi caleg Gokar.
Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar, Akbar Tandjung menyadari ancaman hilangnya suara Golkar di Banten, namun Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) justru membela dinasti Atut.
Akbar mengutarakan kegalauannya itu usai diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2013). Tanpa tedeng aling-aling Akbar mengungkap tak mungkin menganggap Atut yang sudah dicegah KPK ke luar negeri tidak bersalah. “Kan tidak bisa kita katakan kalau Atut itu tidak salah, kan pasti ada sesuatu,” ujar Akbar Tandjung.
Akbar meminta DPP Golkar yang dipimpin Ical untuk mengambil sikap. Sebagai Wantim Golkar, Akbar punya wewenang untuk mengingatkan DPP. “Concern (perhatian) saya cuma Golkar-nya saja, kalau soal (Atut) itu saya tidak permasalahkan. Ya saya sih tidak bilang biar Atut mundur saja, tapi Banten itu kan basis suara Golkar,” ingat Akbar.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie punya pandangan berbeda. Ical nampak tenang-tenang saja meski gelombang demonstrasi menuntut pemakzulan Atut yang jadi saksi kasus korupsi sengketa Pilkada Lebak, Banten, tersebut terus bergulir. Saat ini KPK telah menetapkan adik kandung Atut, Tubagus Wawan, bersama sejumlah tokoh lain jadi tersangka dalam kasus ini. ”Itu orang-orang yang nggak suka dengan Bu Atut yang minta (Atut mundur). Yang suka dengan Bu Atut itu banyak, yang nggak suka hanya sebagian kecil saja,” ujar Ical, Minggu (20/10/2013) lalu usai tabur bunga di TMP Kalibata, dalam rangka HUT ke-49 Golkar.
Politik adalah identik dengan kekuasaan. Sah-sah saja partai politik melakukan berbagai upaya untuk meraih ataupun mempertahankan kekuasaan di suatu daerah. Namun, secara prinsip, hal itu harus dilakukan dengan cara-cara yang terhormat.
Bertolak dari prinsip tersebut di atas, demi untuk mendulang suara, haruskah seorang Hikmat Tomet yang sakit stroke didorong untuk menjadi caleg? Kalau Hikmat kalah dalam pemilu legislatif maka masalahnya menjadi selesai. Persoalannya adalah justru kalau Hikmat menang dan berhasil menjadi anggota DPR, lalu apa yang bisa diberikan seorang penderita penyakit stroke kepada rakyat yang diwakilinya?
Bagaimana menurut agan-agan setelah membaca berita tersebut? kaget ya so pasti, ane juga sama, jadi jangan lupa di komen gan dengan dewasa

0
5.3K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan