- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pontianakku sayang, Pontianakku rawan


TS
ribut1
Pontianakku sayang, Pontianakku rawan
gan tulisan ane untuk memeriahkan ultah pontianak yang ke 242 ... 

[( Refleksi Perjalanan Ibu Kota Kalimantan Barat yang ke-242 )
Kecelakaan, rasanya sudah tidak asing lagi telinga kita mendengar satu kata ini. Setiap hari selalu saja ada berita yang melaporkan tentang adanya tragedi berdarah di jalan raya. Hal ini berbanding lurus seiring dengan semakin meningkatnya peminat kendaraan beroda dua, tidak terkecuali di kota Pontianak. Melihat banyaknya kasus yang berhubungan dengan kecelakaan ini tentunya membuat kita bertanya-tanya, ada apa dibalik ini semua??. Apakah ini hanya sekedar "tragedi" ataukah memang ada beberapa hal yang perlu kita kaji ulang untuk mengurangi kasus kecelakaan di Kota Pontianak. Berikut beberapa analisa untuk memudahkan meng-anatomi problem ini.
Pertama, jumlah kendaraan yang tidak dapat dibatasi. Pada tahun 2011 dari data Dispenda ditemukan peningkatan jumlah signifikan sepeda motor tang mencapai 729.979 unit dari tahun 2010 yang hanya 574.322 unit. Sedangkan pada tahun 2012 pada semester awal telah tercatat sebanyak 355.897 unit. Jika kita bandingkan dengan jumlah penududuk hanya berkisar 544.322 jiwa, jadi peningkatan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk. Jadi wajar pada jam tertentu kita menemukan beberapa titik kemacetan yang lumayan parah di kota Pontianak.
Kedua, human Erorr. Hal ini yang sangat menarik perhatian khususnya bagi saya pribadi. Coba anda sekali – kali perhatikan kendaraan yang ada ditraffick light. Apa yang akan anda temukan? Sebagian Besar kendaraan di kota ini yang melanggar traffick light padahal sudah jelas warna lampunya apa. Coba anda bayangkan lagi jika ada yang sedang melanggar tiba – tiba ada kendaraan lain juga menyebarang dengan kecepatan tinggi, bukankan nyawa jadi taruhannya?. Tidak hanya itu, Human error lainnya seperti, tidak peduli dengan pengendara lain, kebut – kebutan dan tidak mau mengalah juga sangat fatal akibatnya.
Ketiga, fasilitas jalan yang kurang. Dalam beberapa titik jalan masih kita temukan jalan yang rusak maupun berlobang yang menggangu perjalanan,. Bahkan di Kota Baru belum ada ada pembatas jalan yang jelas padahal pengguna jalan sudah sangat ramai. Jika hal ini dibiarkan terus maka tidak heran kedepan jika banyak korban yang berjatuhan.
Pontianak 242
dari paparan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa ada faktor yang menyebabkan banyaknya kecelakaan di Pontianak belakangan ini. Lantas adakah solusi agar kecelakaan dijalan raya dapat dikurangi?apa lagi Pontianak baru saja merayakan ulang tahun ke 242.
Potianak yang sudah berumur 242 tahun jika diandaikan manusia mungkin masih umur belasan tahun. Jadi wajar jika masih banyak kesalahan yang dilakukan. Melakukan kesalahan boleh saja tapi seperti kata – kata bijak “ orang yang pintar tidak akan masuk dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya “. Lalu bagaimana cara agar kesalahan tersebut tidak terulang berulang kali, bukankah sudah ada pemerintah yang bertanggung jawab mengenai hal tersebut? Untuk menjawab hal itu kita coba baca kisah tokoh dunia ini yaitu Mahatma Gandhi.
suatu hari Gandhi didatangi oleh seorang ibu yang mengeluhkan tentang kebiasaan anaknya yang tidak dapat berhenti makan permen. Ibu itu telah datang ke beberapa orang bijak untuk menasehati anaknya tetapi anaknya tidak juga bisa berhenti. Bukannya menasehati anaknya, Gandhi malah menyuruh ibu kembali beberapa hari kemudian. Ibu tadi kebingungan dan terheran – heran mengapa ia tidak langsung menasehati anaknya. Tapi dalam beberapa hari kemudian ibu tersebut kembali ke Gandhi.
Pada hari itu Gandhi baru menasehati anak itu. Dengan kebingungan ibu itu bertanya, kenapa harus menunggu beberapa hari untuk menasehati anaknya? Jawab Gandhi sederhana.
Untuk menasehati anak yang makan permen, maka orang yang menasehati juga harus melakukan hal yang sama. Karena itulah, Gandhi mencoba berhenti makan permen agar nasehatnya dijalankan oleh anak ibu itu. Lalu apa pelajaran yang dapat kita ambil?
Sibuk menuntut orang lain berubah tanpa diringi dengan kesibukan diri kita untuk berubah sama saja dengan fatamorgana. Andai saja semua pihak peduli dan sibuk memperbaiki diri dalam peristiwa kecelakaan yang sering terjadi dbelakangan ini, mungkin hal ini bisa jadi momentum perbaikan bagi semua lapisan masyarakat. Sehingga peristiwa menyedihkan tidak terulang kembali dan kehidupan kita semakin baik.
Dan yang perlu kita ingat adalah pembangunan karakter manusialah yang membuat Jepang dapat bangkit hanya dalam waktu 20 tahun setelah kehancuran negaranya. Memang kelihatan kecil tapi jika karakter manusia tidak segera diperbaiki maka Pontianak khusunya tidak akan bergerak maju. Seprti kata Aa gym dimulai dari 3M, mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai sekarang juga.
So, masih suka menyalahkan orang lain tanpa mengoreksi diri sendiri???
Selamat ulang tahun Pontianakku sayang, selamat berbenah Pontianak
#pontianak242

Quote:

[( Refleksi Perjalanan Ibu Kota Kalimantan Barat yang ke-242 )
Kecelakaan, rasanya sudah tidak asing lagi telinga kita mendengar satu kata ini. Setiap hari selalu saja ada berita yang melaporkan tentang adanya tragedi berdarah di jalan raya. Hal ini berbanding lurus seiring dengan semakin meningkatnya peminat kendaraan beroda dua, tidak terkecuali di kota Pontianak. Melihat banyaknya kasus yang berhubungan dengan kecelakaan ini tentunya membuat kita bertanya-tanya, ada apa dibalik ini semua??. Apakah ini hanya sekedar "tragedi" ataukah memang ada beberapa hal yang perlu kita kaji ulang untuk mengurangi kasus kecelakaan di Kota Pontianak. Berikut beberapa analisa untuk memudahkan meng-anatomi problem ini.
Pertama, jumlah kendaraan yang tidak dapat dibatasi. Pada tahun 2011 dari data Dispenda ditemukan peningkatan jumlah signifikan sepeda motor tang mencapai 729.979 unit dari tahun 2010 yang hanya 574.322 unit. Sedangkan pada tahun 2012 pada semester awal telah tercatat sebanyak 355.897 unit. Jika kita bandingkan dengan jumlah penududuk hanya berkisar 544.322 jiwa, jadi peningkatan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk. Jadi wajar pada jam tertentu kita menemukan beberapa titik kemacetan yang lumayan parah di kota Pontianak.
Kedua, human Erorr. Hal ini yang sangat menarik perhatian khususnya bagi saya pribadi. Coba anda sekali – kali perhatikan kendaraan yang ada ditraffick light. Apa yang akan anda temukan? Sebagian Besar kendaraan di kota ini yang melanggar traffick light padahal sudah jelas warna lampunya apa. Coba anda bayangkan lagi jika ada yang sedang melanggar tiba – tiba ada kendaraan lain juga menyebarang dengan kecepatan tinggi, bukankan nyawa jadi taruhannya?. Tidak hanya itu, Human error lainnya seperti, tidak peduli dengan pengendara lain, kebut – kebutan dan tidak mau mengalah juga sangat fatal akibatnya.
Ketiga, fasilitas jalan yang kurang. Dalam beberapa titik jalan masih kita temukan jalan yang rusak maupun berlobang yang menggangu perjalanan,. Bahkan di Kota Baru belum ada ada pembatas jalan yang jelas padahal pengguna jalan sudah sangat ramai. Jika hal ini dibiarkan terus maka tidak heran kedepan jika banyak korban yang berjatuhan.
Pontianak 242
dari paparan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa ada faktor yang menyebabkan banyaknya kecelakaan di Pontianak belakangan ini. Lantas adakah solusi agar kecelakaan dijalan raya dapat dikurangi?apa lagi Pontianak baru saja merayakan ulang tahun ke 242.
Potianak yang sudah berumur 242 tahun jika diandaikan manusia mungkin masih umur belasan tahun. Jadi wajar jika masih banyak kesalahan yang dilakukan. Melakukan kesalahan boleh saja tapi seperti kata – kata bijak “ orang yang pintar tidak akan masuk dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya “. Lalu bagaimana cara agar kesalahan tersebut tidak terulang berulang kali, bukankah sudah ada pemerintah yang bertanggung jawab mengenai hal tersebut? Untuk menjawab hal itu kita coba baca kisah tokoh dunia ini yaitu Mahatma Gandhi.
suatu hari Gandhi didatangi oleh seorang ibu yang mengeluhkan tentang kebiasaan anaknya yang tidak dapat berhenti makan permen. Ibu itu telah datang ke beberapa orang bijak untuk menasehati anaknya tetapi anaknya tidak juga bisa berhenti. Bukannya menasehati anaknya, Gandhi malah menyuruh ibu kembali beberapa hari kemudian. Ibu tadi kebingungan dan terheran – heran mengapa ia tidak langsung menasehati anaknya. Tapi dalam beberapa hari kemudian ibu tersebut kembali ke Gandhi.
Pada hari itu Gandhi baru menasehati anak itu. Dengan kebingungan ibu itu bertanya, kenapa harus menunggu beberapa hari untuk menasehati anaknya? Jawab Gandhi sederhana.
Untuk menasehati anak yang makan permen, maka orang yang menasehati juga harus melakukan hal yang sama. Karena itulah, Gandhi mencoba berhenti makan permen agar nasehatnya dijalankan oleh anak ibu itu. Lalu apa pelajaran yang dapat kita ambil?
Sibuk menuntut orang lain berubah tanpa diringi dengan kesibukan diri kita untuk berubah sama saja dengan fatamorgana. Andai saja semua pihak peduli dan sibuk memperbaiki diri dalam peristiwa kecelakaan yang sering terjadi dbelakangan ini, mungkin hal ini bisa jadi momentum perbaikan bagi semua lapisan masyarakat. Sehingga peristiwa menyedihkan tidak terulang kembali dan kehidupan kita semakin baik.
Dan yang perlu kita ingat adalah pembangunan karakter manusialah yang membuat Jepang dapat bangkit hanya dalam waktu 20 tahun setelah kehancuran negaranya. Memang kelihatan kecil tapi jika karakter manusia tidak segera diperbaiki maka Pontianak khusunya tidak akan bergerak maju. Seprti kata Aa gym dimulai dari 3M, mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai sekarang juga.
So, masih suka menyalahkan orang lain tanpa mengoreksi diri sendiri???
Selamat ulang tahun Pontianakku sayang, selamat berbenah Pontianak
#pontianak242
Diubah oleh ribut1 08-11-2013 04:08
0
2.5K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan