JusapAvatar border
TS
Jusap
Tolong! Tolong! Anak dan Cucu Kami Tidak Mampu Memiliki Rumah
Saya menanyakan ratusan Teman, Keluarga dan Tetangga: Apakah anak kita, mampu membeli rumah, tanpa dibantu orang tua atau menerima waris?

Semua menjawab: Tiiidaaakkk Muungkiiinnnn.

Dengan kenaikan harga tanah yang menggila, membeli rumah dari gaji (dibantu pinjaman dari Bank) semata, hanya mimpi untuk anak-anak kita. Apalagi bagi para cucu kita.

Tetangga, sebagian besar tergolong kelompok ekonomi menengah kebawah sedangkan dalam kelompok Teman dan Keluarga banyak yang tergolong kelompok menengah keatas.

Harga Tanah yang Menggila

Kenaikan harga tanah dalam setahun sekitar 30 persen, sedangkan gaji hanya naik sekitar 10 persen per tahun.

Menggilanya kenaikan harga tanah terutama disebabkan jor-joran pembangun Properti Mewah ( selanjutnya PM), baik Hunian maupun Bisnis. Pembanguan PM ini sangat menguntungkan pengembang. Riset terbaru Jones Lang LaSalle Residential Index : dalam satu tahun terakhir harga PM di Jakarta meroket 34 %, tertinggi di Asia.

Kampung yang saya tinggali, berlokasi tidak jauh dari suatu Perumahan Mewah. Permulaan tahun ini tersebar berita ada Pengembang berminat bangun Town House..

Harga tanah langsung melambung diatas 100%.

Siapa Pembeli PM ini

Kita tahu pembeli PM itu kelompok kecil, memanfaatkannya sebagai investasi.

Sebagian dari pembeli PM sudah memiliki lebih dari satu PM baik Hunian mataupun Bisnis.

Pengembang sering mengklaim hunian mereka laku 75% dalam jangka kurang dari 6 bulan. Selama bertahun-tahun sejak hunian dipasarkan, yang dihuni tidak lebih dari 25 %. Sisanya kosong, untuk investasi.

Dikutip dari laporan Knight Frank:

Kenaikan harga rumah di Jakarta sebesar 38% selama Kuartal 1-2013.

Investasi Rumah Mewah di Jakarta terbaik sedunia

Arahan Wapres Budiono

Wapres kepada Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia menyatakan( disingkat):

1. Perlu kebijakan pemerintah untuk mengatur harga tanah. Pasalnya, melonjaknya harga tanah akibat spekulasi berimbas tingginya harga rumah.

2. Perlu mekanisme yang jelas terhadap penggunaan subsidi. Ia menyoroti implementasi yang salah sasaran. Misalnya, rumah ternyata dibeli oleh kelompok menengah ke atas untuk dijadikan investasi.

3. Dengan pemberian insentif, Pengembang dapat membangun rumah murah untuk rakyat miskin.

Pemimpin kita Gagap Menghadapi Pengusaha Besar
Pengembang enggan bangun Rumah Sederhana karena keuntungan yang sangat kecil, sedangkan membangun Rumah Mewah memberikan keuntungan luar biasa, mungkin tertinggi didunia.

Kementerian Perumahan terlihat setengah hati menjalankan kebijakan yang digariskan Wapres Budiono untuk membangun rumah untuk orang miskin.

Petinggi Kemenpera, di Jakarta Convention Center, menyoroti Real Estate Ekspo 2013:

Kami sesalkan akses informasi rumah murah dan subsidi sangat terbatas dan berharap agar diberikan ruang bagi rumah bersubsidi..

Pemerintah, tidak alergi terhadap perkembangan hunian kelas menengah dan atas. Sebab, perkembangan properti tersebut menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, meski saat ini baru 2,4 persen.

Jadi, di dalam pameran ini seharusnya disediakan informasi bagi rumah murah. Ini berat, tapi kita harus coba.

Pemerintah kita sangat merendah dihadapan para Pengusaha, apalagi Pengusaha Besar.

Pemimpin itu memimpin, menentukan arah pembangunan dan memastikan arahan mencapai tujuan.

Disinsentif untuk Pembangunan PM

Mengingat maraknya pembangunan PM ini lebih banyak untuk sarana investasi dan berimbas naiknya harga tanah secara tidak masuk diakal, penulis menganjur agar dikeluarkan Disinsentif dan Moratorium izin pembangunan PM sampai Pemerintah memiliki aturan yang jelas dan mampu mengatur kenaikan harga tanah .

Disinsentif, sebagai contoh :

Pajak Berjenjang untuk kepemilikian Hunian .

Properti yang tidak dimanfaatkan ( dibiarkan kosong) dikenakan PBB tambahan.

Properti yang dijual kembali dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun dikenakan PPN tambahan, diperlakukan sebagai investasi.

Bukankah cita-cita Republik agar semua rakyat Indonesia memiliki rumah?

Spoiler for :


Sumber : http://birokrasi.kompasiana.com/2013...ah-592164.html
Diubah oleh Jusap 21-11-2013 16:01
0
4K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan