ABU DHABI - Temuan fosil hewan purba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, menunjukkan bahwa daerah tersebut dahulu merupakan padang rumput yang luas. Fosil berusia lebih dari 8 juta tahun lalu mengungkap daratan tersebut merupakan padang rumput ketimbang gurun yang gersang.

Dilansir Thenational, Senin (29/7/2013), tim peneliti menemukan fosil di bagian tenggara Abu Dhabi yang merupakan fosil buaya, gajah dan tulang kijang serta kulit telur burung unta. Fosil ikan, bersama dengan jejak akar tanaman kuno juga telah ditemukan.

Temuan tersebut menunjukkan penanggalan di era Miocene Epoch akhir, yakni antara 6 dan 8 juta tahun lalu. Temuan ini juga memberikan informasi bagi ilmuwan untuk percaya bahwa lingkungan Abu Dhabi dahulu mirip dengan lingkungan Afrika saat ini dengan sungai dan padang rumput yang luas.

"Kehadiran fosil kerang air tawar menunjukkan fakta ada sungai yang menglair melalui daerah ini," kata Mark Beech, paleontolog lingkungan bersejarah di Abu Dhabi Tourism and Culture Authority. Menurutnya, meskipun ini merupakan koleksi kecil dari sejumlah fosil, namun ini memberi informasi penting tentang lingkungan Miosen akhir di wilayah Abu Dhabi.

"Hal ini pada dasarnya menunjukkan sungai dan vegetasi. Buaya di dalam air, antelop (mamalia pemakan rumput) datang dan minum di tepi sungai," tuturnya.

Mohammed Al Neyadi, direkutr departemen lingkungan bersejarah di Abu Dhabi Tourism and Culture Authority mengungkapkan, pihaknya senang bahwa berbagai kalangan termasuk ilmuwan bekerjasama untuk melindungi warisan budaya Abu Dhabi. Fosil bukan yang pertama kali digali karena pekerjaan kereta api, namun peneliti telah melakukan survei rute dari Sila ke Dubai dan Ai Ain di 2009.


berharap