###### Inilah susunan tim terbaik Arsenal dengan para penggawa yang berasal dari luar Inggris ########

Seperti klub sepakbola pada umumnya, Arsenal tak bisa dipisahkan dari pemain-pemain asing. Tak sedikit pula dari mereka yang menyandang status legenda The Gunners. Contoh paling gampang tentu Thierry Henry, salah satu pemain terbesar, jika bukan yang terbesar, dalam sejarah tim London Utara itu, yang notabene berkewarganegaraan Prancis.

Kalau disusun tim terbaik Arsenal sepanjang masa khusus buat para penggawa dari luar Inggris, King Henry, tak bisa tidak, pasti masuk daftar. Begitu pula dengan sejumlah rekannya sesama penghuni skuat The Invincibles seperti Patrick Vieira atau Dennis Bergkamp. Siapa lagi para foreigner yang namanya layak tercantum dalam susunan line-up ini?

Formasi: 4-4-1-1


Kiper - Pat Jennings (Irlandia Utara)

Periode di klub: 1977-85
Untuk ukuran silverware, Jennings memang hanya dapat membanggakan satu trofi Piala FA bersama Arsenal. Namun dalam hal masa bakti dan keterampilan mengawal gawang, Jennings lebih unggul ketimbang Jens Lehmann, kiper tangguh The Gunners asal Jerman yang merengkuh lebih banyak gelar. Selalu tampak tenang dan percaya diri di bawah mistar, pria Irlandia Utara ini diberkahi insting pengambilan posisi mantap sehingga jarang harus melakukan penyelamatan spektakuler. Jennings hampir selalu berada di tempat dan waktu tepat untuk mengantisipasi umpan silang atau menghadang tembakan. Amat susah ditaklukkan dalam duel satu lawan satu, Jennings adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Arsenal.


Bek kanan - Pat Rice (Irlandia Utara)

Periode di klub: 1966-80

Di antara pemain lain yang menghuni daftar ini, Pat Rice adalah figur yang paling lama mengabdi di London Utara. Nyaris satu setengah dekade bermain sebagai bek kanan Arsenal, Rice malah jauh lebih lama memberikan servisnya usai gantung sepatu, mulai dari melatih tim akademi, menjadi caretaker, sampai asisten manajer sebelum mundur pada Mei tahun lalu. Semasa merumput, Rice adalah pilihan utama The Gunners mengawal sisi kanan pertahanan. Diangkat sebagai kapten pada 1977, dua tahun berselang Rice memimpin klub merengkuh gelar Piala FA dengan mempecundangi Manchester United 3-2 di final. Total, Rice mengumpulkan lebih dari 390 partai liga bersama Arsenal, dan menyumbangkan tiga trofi.


Bek tengah - Kolo Toure (Pantai Gading)

Team: 2002-09

Membela Arsenal selama tujuh tahun, Kolo Toure membantu menyumbangkan lima gelar ke dalam lemari piala klub. Di masa primanya, pemain internasional Pantai Gading ini terkenal dengan kecepatan serta tekel lugasnya dalam menghadang penyerang-penyerang lawan. Kolo, sekarang membela Liverpool, juga memainkan peranan krusial dalam musim The Invincibles Arsenal pada 2003/04 dan membawa klub mengukir rekor sepuluh clean sheet berurutan di Liga Champions 2005/06.


Bek sentral - Frank McLintock (Skotlandia)

Periode di klub: 1964-73

Frank McLintock mengukuhkan nama sebagai salah satu bek asing terbaik Arsenal usai menghabiskan sembilan musim di Highbury dengan raihan tiga titel plus menyandang ban kapten tim. Meski begitu, pemain Skotlandia ini rupanya datang ke Arsenal bukan sebagai bek, melainkan gelandang. Kurang sukses di awal kariernya dengan Gunners, McLintock melejit usai melakoni peralihan posisi ke lini belakang. Ketangguhannya di pertahanan bermakna vital dalam raihan titel Eropa pertama klub, Inter-Cities Fairs Cup 1969/70, juga gelar ganda, liga plus Piala FA, perdana semusim berselang.


Bek kiri - Gael Clichy (Prancis)

Periode di klub: 2003-11

Pertama datang sebagai pelapis Ashley Cole, Gael Clichy akhirnya mengambil alih posisi sebagai bek kiri utama Arsenal usai nama pertama menyeberang ke Chelsea. Pemain Prancis ini bahkan mengemas lebih banyak penampilan ketimbang sang pendahulu dengan total 264 partai di seluruh kompetisi. Clichy terbilang seret dalam urusan mencetak gol (hanya sepuluh untuk Arsenal), tapi ia solid dalam bertahan dan memiliki akurasi tinggi kala mengirim umpan silang. Clichy merengkuh tiga trofi bersama Tim Gudang Senjata sebelum merapat ke Manchester City pada 2011.


Sayap kanan - Fredrik Ljungberg (Swedia)

Periode di klub: 1998-2007

Berkat serangkaian aksi memukaunya di lapangan, Fredrik "Freddie" Ljungberg mengemuka sebagai salah satu pemain kesayangan loyalis Arsenal selama sembilan tahun kiprahnya bersama klub. Versatilitas, energi, dan skill prima menjadikannya ancaman konstan untuk barisan pertahanan musuh, dan Ljungberg tak jarang melesakkan gol-gol vital buat tim. Sepanjang berseragam Arsenal, pria Swedia ini mempersembahkan delapan gelar.

Gelandang tengah - Patrick Vieira (Prancis)

Periode di klub: 1996-2005

Patrick Vieira mungkin jenderal lapangan tengah terbaik yang pernah dipunyai Arsenal. Selama sembilan tahun memperkuat tim, Vieira merupakan mesin penggerak Gunners dan menjadi komponen penting dalam rengkuhan 11 trofi, termasuk dobel gelar di edisi 1997/98 dan kampiun liga 2003/04 yang diukir dengan catatan tak terkalahkan alias The Invincibles. Sejak Vieira pergi pada 2005 untuk menuju Juventus, Arsenal hingga kini belum menemukan pengganti sepadan pemain Prancis ini.


Gelandang tengah - Liam Brady (Rep. Irlandia)

Periode di klub: 1973-80

Berstatus didikan asli akademi Arsenal, Liam Brady menembus skuat utama pada 1973 dan menetap selama tujuh tahun. Dengan skill mumpuni, gelandang Republik Irlandia ini tak tergeser sebagai anggota reguler lini tengah tim. Sayangnya, walau sempat mengecap dua trofi di tim junior, peruntungan Brady bersama pasukan utama kurang baik, hanya memenangi satu titel Piala FA. Namun ia terbukti tetap dikenang para suporter setia Arsenal. Lewat polling di situs resmi klub, Brady menempati urutan kedelapan dalam daftar pemain terhebat sepanjang sejarah The North Londoners.


Sayap Kiri - Robert Pires (Prancis)

Periode di klub: 2000-06

"Hanya" enam tahun mengusung panji Arsenal, Robert Pires adalah pemain dengan kiprah tersingkat bersama skuat Gudang Senjata dalam daftar ini. Tapi Pires terbukti dapat menghasilkan impak sangat besar buat tim dalam periode tersebut. Ia kerap menari-menari melewati bek-bek lawan sebelum mencetak gol penting atau mengirim umpan terukur yang dikonversi rekannya di depan, khususnya buat Thierry Henry. Kolaborasi apik antara dua sosok ini membuat mereka seakan punya kemampuan bertelepati dan hal tersebut menjadi mimpi buruk lini belakang lawan. Pires, yang hijrah ke Villarreal dengan bebas transfer menyusul berakhirnya masa kontrak pada 2006, menuntaskan kariernya di Arsenal dengan rengkuhan tujuh piala.


Striker lubang - Dennis Bergkamp (Belanda)

Periode di klub: 1995-2006

Permainan berkelas yang dipertontonkan Dennis Bergkamp dalam sembilan tahun masa baktinya dengan Arsenal nyaris tanpa tandingan. Pertama bekerja sama dengan Ian Wright, The Non-Flying Dutchman bisa dibilang menemukan tandem sehati dalam diri Thierry Henry. Berbekal teknik luar biasa tinggi, produksi momen-momen magis sudah menjadi hal jamak dalam performa seorang Bergkamp di lapangan.


Striker - Thierry Henry (Prancis)

Periode di klub: 1999-2007

Inilah legenda nomor satu dalam sejarah Arsenal. Ya, dalam sebuah jajak pendapat di laman klub fans sepakat mendapuk King Henry sebagai pemain terhebat sepanjang masa tim. Di masa jayanya, Thierry Henry layak disandingkan dengan para pesepakbola terbaik di dunia. Kecepatan tinggi, kemampuan olah bola prima, serta penyelesaian jitu menjadikannya salah satu striker yang paling ditakuti para bek. Menghabiskan delapan musim di London Utara, Henry tak hanya memenangi delapan gelar, tapi juga mengukir rekor sebagai topscorer abadi klub dengan gelontoran 228 gol di semua ajang.



MOGA MOGA HT....



sumber goal.com