Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

irichfoundationAvatar border
TS
irichfoundation
Australia Sudah Mata-matai Indonesia Sejak 1950-an !!!
Australia telah lama memata-matai negara-negara tetangganya, terutama Indonesia. Bahkan, Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Jakarta merupakan pusat aktivitas badan intelijen `Negeri Kanguru' (ASIS) yang pertama di mancanegara.

Penjelasan tersebut disampaikan Philip Dorling, koresponden bidang pertahanan dalam artikelnya yang dimuat surat kabar The Sydney Morning Herald (SMH), Kamis (31/10).

Berdasarkan sejumlah catatan jurnal seorang diplomat senior yang belum pernah dipublikasikan, Dorling memaparkan bagaimana Biro Sandi Pertahanan Australia yang kini berganti nama menjadi Direktorat Sandi Pertahanan secara rutin membaca surat-surat diplomatik Indonesia sejak pertengahan 1950-an.

Kiprah intelijen Australia, tutur Dorling, berkaitan erat dengan badan intelijen Inggris, M16, dan Markas Komunikasi Pemerintah (GCHQ), sampai berkolaborasi dengan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) dan Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

Berkat kerja sama tersebut, sebagaimana terungkap dalam bocoran data intelijen Australia pada 1999, `Negeri Kanguru' sanggup menembus komunikasi antara militer dan warga sipil Indonesia.

`Pada kasus pembakaran Kota Dili pada 1999, misalnya, intelijen Australia telah mengetahui rencana tersebut sejak jauh hari sebelumnya', tulis Dorling.

Dorling yang pernah mengikuti pendidikan singkat di Akademi Pasukan Pertahanan Australia menjelaskan bahwa Malaysia turut menjadi target pemantauan intelijen Australia.

Buktinya, saat sekelompok anggota parlemen Australia membahas secara singkat kerja dari Direktorat Sinyal Australia, beberapa tahun lalu, mereka disuguhi rekaman pembicaraan tatap muka jarak jauh atau video conference antarpetinggi senior militer Malaysia.

Kemampuan intelijen Australia itu kini dipertanyakan beberapa politikus. Senator independen untuk wilayah Australia Selatan, Nick Xenophon, meminta pemerintah memberikan ulasan mengenai kegiatan pengawasan data yang dijalankan intelijen untuk memastikan apakah kerja intelijen benar-benar melayani kepentingan nasional.

Kemudian, Ketua Fraksi Partai Hijau di Parlemen Australia Christine Milne meminta pemerintah Australia menimbang kembali pengumpulan data intelijen di kawasan.

Milne mengatakan Australia tidak bisa berkata kepada negara tetangganya bahwa Australia bersahabat, tapi pada saat bersamaan terlibat aksi spionase bersama AS.
0
994
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan