MANADO, OKE —Menghuni Rumah Tahanan Negera (Rutan) Malendeng selama 15 tahun bukanlah hal yang gampang. Meski demikian Sukrita atau biasa dipanggil Peng terpidana kasus narkoba asal negara Thailand yang diganjar 15 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Manado (PN) Manado pekan lalu ini mengaku itu sudah lebih dari cukup.

“Memang sangat berat tapi mau dibilang apa semua sudah terjadi,” ungkap Peng pada okemanado.com kemarin.

Terpidana yang sudah lancar bahasa Indonesia ini membayangkan bagaimana jadinya jika dirinya waktu itu ditangkap di negara Malaysia.

“Saya bersyukur bukan ditanggap itu, jika tidak pastinya saya sudah tidak melihat dunia ini lagi. Kan disana hukuman yang terbukti membawa narkoba pasti hukuman mati akan diterapkan. Pasti saya sudah dihukum mati,” ujar Peng.

Peng menceritakan, untuk menjalani hukuman yang begitu lama dirinya menghabiskan waktu dengan teman-teman, hal ini dilakukan agar tidak merasa bosan dan stres.

“Paling setiap hari saya bergaul sesama teman yang menghuni Rutan Malendeng, selain itu saya juga belajar bahasa Manado dan saya senang karena mereka mau mengajarkan saya,” tutur Peng.

Disinggung jika bebas nanti apa yang harus diperbuatnya. Dengan wajah sedih Peng yang baru menikah sebulan lalu dengan terpidana asal Manado ini mengungkapkan semoga ini menjadi pengalaman saya dan tidak akan terjadi lagi.

“Saya hanya dijebak teman sampai saya harus berurusan dengan hukum hingga saya masuk Rutan. Yang pasti suami saya duluan keluar, karena hukumannya hanya tiga tahun,” katanya.

Sukrita juga menceritakan jika bebas nanti ia dan suami akan pergi ke negara asalnya, Thailand. Dan pastinya meski suaminya sudah duluan bebas, ia percaya suami tetap setia untuk membesuknya.

“Rencana mau pulang ke negara saya, tapi itu tergantung suami saya, jika ia mau ke sana. Untuk kesetiaan saya yakin suami saya pasti tetap setia, karena kita jadi berdasarkan cinta, dan lagi pula suami saya yang menjadikan saya bisa lancar bahasa Manado,” tukas Peng.

SUMBER