Gaza City, 28 Dzulhijjah 1434/2 November 2013 (MINA) – Sebuah laporan Bank Dunia mencatat, Jalur Gaza, Palestina menempati urutan ketiga negara termiskin di seluruh wilayah Arab setelah Sudan dan Yaman.

Dari 144 negara yang termasuk dalam laporan di seluruh dunia, Jalur Gaza adalah negara termiskin ke-44. Sebagian besar negara-negara tingkat kemiskinan lebih tinggi dari Jalur Gaza berada di Afrika.

Namun, laporan itu tidak cukup menjawab peranan penjajahan Israel memperdalam kemiskinan dan tingkat pengangguran di Jalur Gaza, Middle East Monitor (MEMO) melaporkan sebagaimana dikutip Mi'raj News Agency (MINA), Sabtu (2/11).
Bahkan, dalam laporan itu tidak menyebutkan dua agresi yang diluncurkan penjajah Israel di Gaza dalam beberapa tahun terakhir, mengakibatkan kehancuran infrastruktur penting dan investasi sektor swasta, telah mengakibatkan kenaikan tingkat kemiskinan di daerah kantong yang diblokade itu.

Sejak Juni 2007, Israel telah memperketat blokade jalur darat dan laut untuk mengisolasi Jalur Gaza dari akses keluar masuk menuju Tepi Barat, termasuk kota Al-Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada, dan negara-negara lain di seluruh dunia.
Rakyat Palestina di Jalur Gaza terpaksa menggunakan terowongan sebagai satu-satunya urat nadi untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka akibat blokade Israel tersebut.

Setelah penutupan gerbang Rafah dan penghancuran terowongan antara Jalur Gaza dan Mesir, blokade Israel terhadap daerah kantong Palestina itu telah menyebabkan kerugian ekonomi yang besar dan sangat mempengaruhi kehidupan di Jalur Gaza.

Laporan Bank Dunia itu juga melaporkan, sekitar 13 persen penduduk Palestina menderita kemiskinan cukup parah dengan tingkat kemiskinan 7,8 persen di Tepi Barat dan 21,1 persen di Jalur Gaza.

Negara Termiskin di Dunia
Chad, Haiti dan, Liberia menduduki peringkat sebagai negara termiskin di dunia, dengan lebih dari 80 persen dari populasi mereka hidup dalam kemiskinan yang ekstrim.

Ukuran garis kemiskinan relatif, tetapi dikenal secara internasional dalam membentuk tingkat pendapatan minimum yang diperlukan untuk menyediakan kebutuhan dasar hidup , seperti makanan, pakaian, perumahan, dan perawatan kesehatan.

Semua orang yang gagal untuk mendapatkan kebutuhan dasar hidup dianggap hidup dalam kemiskinan parah.

Pada tahun 2008 Bank Dunia menaikkan ukuran garis kemiskinan dari satu dolar menjadi 1.25 dolar, disesuaikan pada tingkat kesamaan kemampuan beli pada tahun 2005 untuk memungkinkan perbandingan antar negara.

Arab Saudi menduduki peringkat kesepuluh pada tingkat kemiskinan terendah di seluruh dunia dan peringkat tertinggi di antara wilayah Arab dalam hal meminimalkan kemiskinan.

Sementara Taiwan memiliki tingkat kemiskinan terendah di seluruh dunia, hanya 1,5 persen dari penduduk Taiwan yang miskin, diikuti oleh Malaysia sebesar 3,8 persen, Irlandia sebesar 5,5 persen, Austria 6,2 persen, kemudian Thailand dan Perancis sebesar 7,8 persen, Swiss pada angka 7,9 persen, Kanada sebesar 9,4 persen, Belanda sebesar 10,5 persen, dan Arab Saudi sebesar 12,7 persen. (T/P013/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)

website : www.mirajnews.com