Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asahiseirenAvatar border
TS
asahiseiren
HOT BISNIS 2013...! AKAN SOFT LAUNCHING JUNI 2014,SEGERA AMBIL POSISI TERTINGGI SKRG.
Dewasa ini begitu banyak bisnis MLM yang secara sadar atau tidak sadar, yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, menggunakan Marketing Plan yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan persaudaraan. Salah satu sistem yang digunakan adalah hukum keseimbangan omzet atau hukum keseimbangan kaki, atau hukum keseimbangan jalur. Hukum ini menimbulkan suatu kondisi yang sering disebut dengan "sindroma kaki gajah". Jika seorang mitra memiliki satu jalur yang bertumbuh besar dan terlalu pesat dan menyebabkan jalur omzet menjadi tidak seimbang (ini yang disebut dengan sindroma kaki gajah), maka hal ini akan sangat mempengaruhi besaran bonus yang akan diraih. Semakin tidak seimbang jalur yang dimiliki, maka akan semakin mengecil bonus yang bisa diraih. Kondisi ini akan menggiring kita kepada satu pemikiran bahwa jalur besar tersebut adalah sebuah "ancaman", ancaman yang bisa menyebabkan kecilnya bonus, sementara omzet yang masuk ke perusahaan semakin besar. Perusahaan menggunakan standar ganda: kepada para mitranya mengatakan "anti piramida" sedangkan perusahaan sendiri mengambil keuntungan sebagai pusat titik piramida yang paling puncak. Konsep hukum keseimbangan ini pada akhirnya akan menimbulkan perpecahan antara mitra dan menimbulkan ketidak adilan. Konsep lain yang seringkali menimbulkan permasalahan adalah side volume. Jika komposisi omzet sudah relative seimbang, setiap mitra tetap diwajibkan untuk membangun jalur lain hingga mencapai jumlah omzet tertentu.
Tugas membangun bisnis MLM tersebut akan semakin menyita waktu, utamanya waktu untuk keluarga, mana kala kita dihadapkan kepada kondisi omzet yang tidak seimbang ditambah dengan kewajiban untuk memiliki side volume. Dua konsep tersebut sudah sangat cukup untuk membuat umumnya mitra MLM masuk kedalam satu jebakan lingkaran "kerja keras" yang tidak ada hentinya.
Banyak bisnis MLM yang menerapkan sistem pendidikan/training dan sistem pembagian hasil (marketing plan) yang mendorong para mitranya untuk menjadi konsumsif, royal, dan terdorong untuk "pamer kekayaan". Penerapan paradigma seperti itu menjadi boomerang yang memberatkan para mitra dari sisi psikologis dan ekonomi.
Sesuai dengan aturan pemerintah, payout standar yang diberikan kepada mitra adalah maksimal 40% dari keuntungan. Payout ini biasanya dibagikan secara tersebar dalam berbagai macam jenis bonus dengan syarat-syarat tertentu. Ketika banyak mitra yang belum mencapai syarat-syarat tersebut, maka secara matematis akan tersisa bonus yang belum terbagikan. Yang menjadi pertanyaana adalah berapa besaran dari sisa bonus tersebut? Kemana sisa bonus tersebut didistribusikan? Transfaransi dalam hal ini seringkali tidak ada dalam umumnya bisnis MLM.

HOT BISNIS 2013...! AKAN SOFT LAUNCHING JUNI 2014,SEGERA AMBIL POSISI TERTINGGI SKRG. Klik aja gambar untuk mengetahui sistem yg sebenarnya
Diubah oleh asahiseiren 11-09-2013 05:09
0
871
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan