Felten membutuhkan waktu 3 hari lamanya untuk mendapatkan momen terbaik dengan cahaya alami yang aduhai, untuk itu ia rela bersabar, meski terkadang waktu terbuang sia-sia. Ia juga menjadikan reruntuhan kapal perang yang tenggelam akibat perang sebagai latar dari foto-fotonya.

Demi memperoleh hasil yang sempurna, Felten berkali-kali menyelam untuk mencari tempat-tempat terbaik yang dapat dijadikan latar.

Di Israel indahnya laut merah sudah banyak diketahui banyak orang namun Felten yakin bahwa keindahan pasir di dasar laut dengan rongsokan kapal perang memiliki sebuah misteri sendiri. Untuk mewujudkan mimpi Felten hanya beberapa model yang mau melakukannya.

Tak hanya memotret, Johannes Felten dengan sigap membantu membawa segala properti yang dibutuhkan dirinya juga model yang rela menggunakan pakain gaun yang lumayan berat untuk pemotretan dalam air.

Selang oksigen disipakan oleh beberapa orang kru khusus, kru ini juga dituntut memahami prosedur keselamatan dalam air demi keselamatan tim.

Seorang model membuka mulutnya untuk bernapas melalui tangki scuba ketika fotografer Israel Johannes Felten (kiri) mengambil gambar dalam sesi foto underwater di Laut Merah, Eilat, Israel, Selasa (22/10). Bangkai kapal di Eilat menjadi lokasi foto populer, di mana para fotografer underwater dari berbagai belahan dunia berkumpul selama tiga hari untuk mengabadikan momen terbaik

Seorang model berpose di dalam air saat sesi foto underwater di Laut Merah, Eilat, Israel.

Seorang Menyebrangi laut Merah Untuk melakukan sesi foto.

Seorang model dibantu penata rias mengganti pakaian saat bersiap untuk mengikuti pemotretan di bawah Laut Merah di Eilat, Israel

Seorang model mengambil napas dari tabung oksigen di sela proses pemotretan di bawah Laut Merah di Eilat, Israel