ilustrasi

PRABUMULIH - Seorang siswi SD di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan melahirkan seorang bayi laki-laki di kamar mandi rumahnya dini hari tadi.

Ironisnya, selama tujuh bulan terakhir, orangtua korban, HR (40) dan MR (37), tidak mengetahui perihal kehamilan anak mereka.

“Tidak ada tanda-tanda kehamilan pada anak saya, terjadi begitu saja. Saya baru tahu dini hari tadi,” terang ayah korban, HR, Rabu (30/10/2013).

Ia baru mengatahui apa yang terjadi pada anaknya sekira pukul 04.00 WIB setelah mendengar suara tangisan bayi di kamar mandi.

Menurut HR, selama ini anaknya tidak pernah menceritakan apa yang dialaminya, apalagi soal kehamilan.

“Anggapan kami, ia makin gemuk karena badannya memang berisi dan tembem. Sulit menilai ia hamil atau tidaknya,” tuturnya.

Mengetahui anaknya melahirkan, HR dan MR, dibantu tetangga, membawa korban ke bidan desa. Dari pemeriksaan bidan setempat dipastikan bahwa usia kandungan korban sudah tujuh bulan hingga melahirkan.

Orangtua sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Gelumbang.

Petugas Polsek Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, masih menyelidiki kasus seorang bocah SD yang melahirkan di kamar mandi rumahnya dini hari tadi.

Kapolsek Gelumbang, AKP Mulyono, membenarkan ada seorang anak di bawah umur telah melahirkan.

“Laporan orangtuanya baru kami terima sore ini. Kami akan segera menindaklanjuti kasus ini untuk melakukan pengembangan dan penyidikan,” tegas Mulyono, Rabu (30/10/2013).

Mengenai penyebab kehamilan, apakah anak yang masih duduk di bangku kelas VI SD itu menjadi korban pemerkosaan atau tidak, polisi masih mendalaminya.

Sementara itu, para tetangga menduga korban dirudapaksa hingga hamil. Hanya saja selama ini ia tidak menceritakan apa yang dialaminya.

“Ini harus segera diungkap siapa pelakunya. Jangan sampai ada korban-korban berikutnya,” ungkap Sopian (40), tetangga korban.

Kepala sekolah tempat korban menimba ilmu menuturkan, selama ini tidak ada guru dan siswa lainnya yang curiga bahwa korban hamil. Ia pun kaget mendengar ada siswinya yang melahirkan.

“Anggapan kami, korban makin gemuk karena badannya memang berisi. Jadi sulit menilai bahwa ia hamil,” tutur sang kepala sekolah.

Ia menambahkan, tidak ada perilaku aneh ditunjukkan korban selama tujuh bulan terakhir. Anak tersebut bergaul dan bermain seperti biasanya.

“Tak pernah ada kecurigaan dan tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Malahan di sekolah perilakunya seperti biasa, bermain, kadang suka dijemput orangtuanya saat pulang,” ungkapnya.

Ia mendukung langkah polisi untuk segera mengungkap kasus ini. “Saya berharap pihak yang berwajib segera mengungkap dan pelakunya segera bertanggung jawab. Ini juga menyangkut nama baik dunia pendidikan,” tegas perempuan paruh baya itu.