Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ozombieAvatar border
TS
ozombie
[Pura2 Bego] Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Jokowi, Lurah Susan dan Lurah Grace
Senin, 28 Oktober 2013 | 11:06 WIB
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan


TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengaku belum tahu ada rencana Front Pembela Islam (FPI) mendemo Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait penempatan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli. "Saya tidak tahu kalau soal demo itu," kata Gamawan melalui pesan pendek, Senin, 28 Oktober 2013.

Sebelumnya Gamawan menyatakan FPI adalah organisasi yang perlu dibina karena berfungsi sebagai aset bangsa. Menurut dia, hal itu dapat terjadi jika pemerintah mampu merangkul dan bekerja sama dengan ormas pimpinan Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab itu.

FPI menyatakan pekan ini akan mendatangi Balai Kota untuk mendemo Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo soal penempatan Lurah Susan. Alasan mendemo Jokowi karena mengangkat Susan yang beragama Katolik menjadi lurah di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah FPI Jakarta Novel Ba'mumin menyatakan kedatangan FPI ke Balai Kota mewakili aspirasi masyarakat Lenteng Agung. Lewat forum warga, sejumlah orang menolak kepemimpinan Susan karena dianggap tak merepresentasikan wajah Lenteng Agung yang religius.

"Sedang dibahas malam ini bagaimana-bagaimananya (mekanisme, jumlah pendemo), tapi pekan ini kami akan ke Balai Kota mendemo Susan dan Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama)," ujar Novel.

Gamawan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki sempat saling berbalas komentar di media massa terkait Lurah Susan. Basuki, yang akrab disapa Ahok, pernah meminta Gamawan kembali belajar konstitusi karena mendorong pemerintah provinsi mengevaluasi kebijakan penempatan Lurah Susan.

Belakangan Gamawan menyatakan omongannya dipelintir awak media sehingga yang ia maksud tak sesuai dengan apa yang tertulis di berita. Ia merasa tak pernah meminta pemerintah provinsi mengevaluasi Lurah Susan dan menyatakan tak ada yang salah dengan kebijakan penempatan lurah ala DKI Jakarta.

Salah seoarang warga Lenteng Agung, Halim Mahfudz, 59 tahun, mengatakan mayoritas warga justru mendukung lurah cantik itu. "Penolak memang ada dari dalam Lenteng Agung, tapi juga ada orang luar," ujar Halim saat dihubungi Tempo, Senin, 28 Oktober 2013.

Halim berkata, aneh jika keberadaan Susan ditolak. Alasannya, selama ini kinerja Susan baik. Selain gemar blusukan, kata Halim, Susan juga ramah terhadap warga. Halim juga beranggapan bahwa penolakan terhadap Lurah Susan hanyalah hal yang dibuat-buat. Masalah agama, misalnya, itu di luar proporsi subyek kepemimpinan.

"Mereka yang mendemo Susan seharusnya tahu kalimat Lakum Dinukum Waliyadin, yang artinya agamamu agamamu, agamaku agamaku," ujar Halim, yang berharap masalah Susan ini segera usai.

Diminta tanggapan akan rencana FPI yang hendak mendemo Susan lewat tablig rutin, Halim merasa hal itu justru akan meresahkan warga dan mengganggu ketenangan.

"Tolong, biarkanlah Lenteng Agung berjalan apa adanya. Jangan lagi ada demo-demo itu," ujarnya menegaskan.


http://www.tempo.co/read/news/2013/1...ik-Lurah-Susan


Minggu, 27 Oktober 2013 | 17:14 WIB
FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan


TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) akan mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta soal penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung.

"Sedang dibahas malam ini bagaimana-bagaimananya (mekanisme, jumlah pendemo), tapi pekan ini kami akan ke Balai Kota mendemo Susan dan Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Jakarta Novel Ba'mumin saat dihubungi, Ahad, 27 Oktober 2013. Mereka berharap Jokowi bisa segera memutuskan solusi atas hal tersebut.

Ia menyatakan kedatangan FPI ke Balai Kota mewakili aspirasi masyarakat Lenteng Agung. Lewat forum warga, sejumlah orang menolak kepemimpinan Susan karena dianggap tak merepresentasikan wajah Lenteng Agung yang religius.

"Susah bila seorang wanita, non muslim pula untuk dekat dengan masyarakat di sini yang rajin bikin acara pengajian, atau silaturahmi di masjid," ujar perwakilan warga, Mochamad Rusli.

Ia mengatakan sebaiknya Susan ditempatkan di wilayah yang lebih heterogen. "Jangan di Lenteng Agung, kami akan terus tolak," ujarnya.

Warga dua kali melakukan aksi demo terhadap Susan dengan mengakomodasi sekitar 200 massa.
Mereka menutup Jalan Agung Raya, dan berdemo di depan kantor kelurahan. Aksi tersebut tak mendapat tanggapan dari Susan.

"Kalau soal itu, saya anggap sudah selesai," ujar Susan. Lurah berambut pendek ini mengatakan akan lebih berkonsentrasi kerja ketimbang menghiraukan aksi penolakan terhadapnya. "Kalau soal itu, nanti di atas-atas saya (Camat hingga Gubernur) yang memutuskan, saya mau kerja saja," ujarnya.

http://www.tempo.co/read/news/2013/1...al-Lurah-Susan


Minggu, 27 Oktober 2013 | 18:10 WIB
Tak Hanya Susan, FPI Juga Bidik Lurah Grace


TEMPO.CO, Jakarta - Selain menolak penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung, Front Pembela Islam (FPI) menyasar pemimpin perempuan lain yang merupakan non-muslim. "Kami juga akan ajukan protes penempatan Lurah Pejaten Timur," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Jakarta, Novel Ba'mumin, saat dihubungi, Ahad 27 Oktober 2013.

Grace Tiaramudi, seperti halnya Susan, dianggap tak merepresentasikan warga di kelurahan yang dipimpinnya. "Daerah tersebut mayoritas muslim," ujarnya.

FPI berencana akan melakukan demonstrasi di dua kantor kelurahan tersebut. Saat ini, penggalangan massa telah dilakukan di sejumlah RT/RW di Lenteng Agung. "Kami sebarkan lewat dakwah," kata Novel.

Nantinya, masyarakat diminta merespon seruan tersebut. Bila mendapat dukungan, tekanan FPI terhadap kedua lurah tersebut akan makin gencar. "Kalau sepertinya masih menantang, ya kami serahkan pada warga," ujarnya ketika ditanya kemungkinan adanya intimidasi pada dua lurah tersebut.

Selain di dua kantor kelurahan, rencananya FPI juga akan berdemo ke Balai Kota Jakarta. Mereka ingin meminta penjelasan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait penempatan keduanya.

Ia mengatakan pekan ini, FPI akan membahas rencana demonstrasi di tiga tempat tersebut. "Saat ini sedang dibahas," ujarnya. Rencananya demonstrasi akan melibatkan warga sekitar dan dilakukan secara masif. "Kami kan hanya mediator, mewakili aspirasi warga pada pemerintah," ujarnya.

http://www.tempo.co/read/news/2013/1...ik-Lurah-Grace

Makin kelihatan KUMIS (Gamawan Fauzi dan Fauzi Bowo) demennya dukung ormas radikal. emoticon-Big Grin
Diubah oleh ozombie 28-10-2013 09:36
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
11.8K
171
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan