Masih banyak pemilik kendaraan bermotor yang bertanya-tanya tentang manfaat penggunaan Nitrogen untuk pengganti angin. Nah daripada dengar-dengar mitos yang beredar ga karuan, coba simak tulisan berikut:
Spoiler for Mitos 1:
Mitos 1. Nitrogen bikin ban lebih awet
Nitrogen relatif lebih inert dan tidak mengoksidasi karet ban, ini yang bikin ban tidak gampang teroksidasi yang menyebabkan karet ban getas (mati). Sedangkan oksigen dan uap air akan mengoksidasi karet ban anda yang bikin ban cepat getas.
Faktanya: bagian luar ban terpapar udara, jadi yang awet cuma bagian dalam ban saja. Jadi efek awet ban karena diisi nitrogen tidak banyak pengaruhnya.
Spoiler for Mitos 2:
Mitos 2. Nitrogen tidak bikin cepat bocor
Molekul Nitrogen yang berukuran lebih besar dibandingkan Oksigen, sehingga Nitrogen lebih sulit merembes keluar melalui pori-pori karet ban.
Faktanya: kandungan udara (angin) 78%nya adalah Nitrogen, dan 20%nya adalah Oksigen. Udara yang merembes keluar sangat sedikit dan umumnya dikarenakan usia ban yang sudah uzur. Jadi kalau ban anda sering kempes, mengisi dengan nitrogen bukanlah solusi, lebih baik ganti ban anda dengan yang baru.
Spoiler for Mitos 3:
Mitos 3. Ban bernitrogen bikin konsumsi BBM lebih irit
Dengan tekanan yang stabil, ban bernitrogen akan menyebabkan gaya gesek dengan permukaan aspal lebih kecil bila dibandingkan dengan ban (kempes) berisi angin yang lebih mudah bocor.
Faktanya: Yang bikin irit bukanlah kandungan Nitrogen dalam ban, tapi tekanan ban yang sesuai dengan yang dianjurkan. Jadi lebih baik selalu mengecek tekanan angin anda bila akan digunakan dalam jarak tempuh yang agak jauh, apakah ban anda berisi nitrogen ataukah angin biasa.
Spoiler for Mitos 4:
Mitos 4. Nitrogen lebih stabil dan tidak mudah memuai dibandingkan oksigen. Sehingga kejadian pecah ban dapat diminimalisir.
Faktanya: Ban mampu menahan tekanan yang sangat besar. Umumnya ban pecah bukan karena kelebihan tekanan udara di dalam ban, tetapi karena kondisi ban yang sudah jelek atau tekanan ban yang kurang (kempes). Ban yang kempes justru mudah meledak karena bentuknya yang berubah tidak sesuai dengan penggunaan, juga gesekan yang besar dengan permukaan aspal menyebabkan temperatur ban naik yang menyebabkan karet ban meleleh atau kawat baja didalam ban menjadi panas dan melelehkan karet ban.
Spoiler for Mitos 5:
Mitos 5. Nitrogen membuat velg dan pentil lebih awet, sedangkan oksigen dan uap air membuat velg dan pentil berkarat
Faktanya: Oksigen dan uap air memang bikin velg dan pentil anda cepat karatan. Apalagi kalau anda menggunakan ban tubeless, dikahawatirkan karat pada tepi velg membuat kebocoran pada ban anda.
Spoiler for Mitos 6:
Mitos 6. Mengendarai kendaraan lebih stabil dengan ban bernitrogen daripada ban berisi angin.
Faktanya: Hal tersebut terasa benar bila kita mengendarai dengan kecepatan tinggi. Karena isi gas lebih homogen dan tidak mudah memuai, maka gas bernitrogen terasa lebih stabil. Tapi bila anda lebih suka berkendaraan santai saja, maka anda tak kan merasakan bedanya.
Hal yang juga bisa membenarkan mitos ini karena pengukuran tekanan pada pengisian nitrogen lebih akurat dan menggunakan sistem digital, jadi karena tekanan ban lebih tepat sesuai rekomendasi, maka tentu pengendara akan merasa lebih nyaman mengendarai kendaraannya.
Spoiler for Mitos 7:
Mitos 7. Mengisi ban dengan nitrogen mahal dan sulit.
Faktanya: Dahulu mungkin benar, ketika nitrogen pada ban hanya diterapkan untuk kendaraan balap. Dengan semakin banyaknya pengguna nitrogen untuk ban kendaraan, maka semakin banyak bengkel dan SPBU yang menjual jasa ini. Harganya pun semakin nyaman dikantong.
Nah apakah agan sudah beralih ke Nitrogen? Menurut TS penggunaan Nitrogen sebagai pengganti angin cukup worthed dari segi harga dan manfaatnya.