Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cinta.kaskusAvatar border
TS
cinta.kaskus
Setelah Gajah, Terbukti Badak Hidup di Kaltim
Kamis, 3 Oktober 2013 - 09:14:40


FAKTA: Penampakan badak di Kaltim yang terekam camera trap. Mereka disebut ada di Kubar dan Malinau.(ist)


Jika selama ini hanya diketahui di Jawa dan Sumatra, badak ternyata juga hidup di Kalimantan. Kehidupan satwa langka di Kutai Barat (Kubar) terekam dalam kamera yang dipasang peneliti World Wild Found (WWF).

ADALAH tim monitoring gabungan WWF-Indonesia bersama Kementerian Kehutanan dan Pemkab Kukar yang berhasil mendapatkan bukti fisik badak. Gambar dari video didapatkan setelah memasang 16 kamera di wilayah yang ditemukan tanda-tanda kehidupan badak.

Kamera merekam aktivitas dua badak pada 23 dan 30 Juni serta 3 Agustus 2013. Dalam video perangkap, badak sedang berkubang untuk menurunkan suhu tubuh. Video lain, badak yang sedang berjalan dan mencari makan.

Belum diketahui jumlah satwa ini di Kalimantan. Namun, para peneliti khawatir ada tangan jahil yang memburu hewan bercula sehingga mereka tidak merilis tempat yang dipasangi camera trap.

"Kami mohon maaf tidak membagi informasi lokasi persisnya. Selain di Kubar, badak diduga ada di Malinau sesuai informasi yang kami kumpulkan dari warga sekitar,” kata Data Kesuma, project leader WWF Kubar.

Dia mengatakan, sudah sejak lama badak disebut-sebut hidup di Kalimantan. Namun pencarian satwa ini baru dimulai pada 2000-an. Bahkan, kata Data, sempat ada kejadian memilukan yakni badak yang tewas ditabrak mobil tambang.

Data menceritakan, penelitian hingga ditemukan bukti fisik aktivitas badak dimulai awal tahun ini. Mulanya hanya ditemukan tanda-tanda kehidupan.

"Kami awalnya menemukan kubangan. Lalu ada tanda di pohon yang diduga goresan dari cula. Bekas gigitan badak juga terlihat di daun," terangnya. Karena badak adalah hewan yang aktif pada malam hari, pencarian pun sulit. Belum lagi medan yang terjal dan begitu luas.

“Dengan penemuan ini, kami akan melanjutkan penelitian untuk menghitung populasinya," jelas Data. Dari gambar yang diperoleh, diperkirakan kedua jenis badak berbeda. Namun, perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan. Ditambahkan, ada 10 peneliti yang terlibat dalam temuan ini. Namun sekarang tersisa enam orang.

Data menuturkan, selain badak, sebelumnya sudah ditemukan gajah di tempat tinggal masyarakat Dayak Agabag di Tulin Onsoi, Nunukan. Mereka menyebut gajah ini dengan sebutan “Nenek”. Mereka menganggap satwa ini sakral yang tidak boleh diganggu atau dimusuhi.

Sama seperti badak, gajah diteliti dari tanda-tanda kehidupan dan sudah terekam di dalam video. Jenis gajah ini kerdil atau elephas maximus borneensis.

"Meskipun disebut gajah kerdil, ya besar juga," terang Data. Sayangnya, keberadaan gajah terancam rencana pembukaan lahan dua perusahaan hutan tanaman industri. Sedangkan untuk badak, habitat asal sedang diperbincangkan dalam pertemuan setingkat menteri di Bandar Lampung sejak kemarin.

Pertemuan bertajuk Asian Rhino Range States Meeting dihadiri perwakilan dari Indonesia, India, Malaysia, Nepal, dan Bhutan. Di negara itulah badak menjadi bagian kekayaan hutan.

PERANGI PERBURUAN

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, bukti ini menjadi sangat penting untuk menata kembali dan mengembangkan upaya konservasi badak di Indonesia secara lebih komprehensif. Dia mengatakan hal itu dalam pembukaan First Asian Rhino Range States Meeting, sebuah pertemuan tingkat menteri negara-negara sebaran badak di Asia yang berlangsung di Bandar Lampung, Rabu, 2-3 Oktober 2013.

"Mari kita nyatakan perang terhadap perburuan badak," kata Zulkifli seperti dikutip dari sejumlah media nasional. Dijelaskan, Asia memiliki tiga dari lima spesies badak di dunia yaitu badak India (Rhinocerus unicornis), badak Sumatera (Discerorhinos sumatrensis) dan badak Jawa (Rhino Sondaicus). Saat ini, populasi ketiga jenis badak tinggal sedikit karena berbagai faktor terutama perburuan liar untuk diambil culanya selain degradasi dan fragmentasi habitat.

"Saat ini total populasi badak di Asia lebih dari 3.350 individu dan hanya ditemukan di Indonesia, Malaysia, Bhutan, India dan Nepal," kata dia.

Menurutnya, jumlah tersebut sangat kecil dibanding badak hitam di Afrika yang mencapai 5.000 individu dan badak putih 20.000 individu. Dari ketiga jenis badak di Asia itu, badak Jawa yang paling terancam punah. Saat ini, populasi badak Jawa mencapai 50 individu dan hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon. Sementara populasi badak Sumatra mencapai kurang dari 100 ekor tersebar di Taman Nasional Waykambas, Gunung Leuser, dan Bukit Barisan Selatan. (her/fel/che/k1)


http://www.wihara.com/forum/berita/1...tml#post158100
Hewan Langka yang Justru Pernah Ditabrak Mobil Tambang - Kaltim Post Online
0
3.1K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan