- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Daftar Restoran yang Belum Bersetifikat Halal


TS
a.f.y
Daftar Restoran yang Belum Bersetifikat Halal
Daftar Restoran yang Belum Bersetifikat Halal
Beberapa belakangan ini sering beredar informasi tentang restoran dan produk produk yang belum bersetifikat halal. Karena banyak beredar luas mengenai informasi yang tidak sesuai dan membuat banyak orang resah, akhirnya mendapat tanggapan dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Salah satu Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ustadz Irfan Helmi menyebutkan memang ada 15 restoran atau produk kuliner populer yang belum bersertifikat halal. Ke 15 produk tersebut adalah
1. J-Co Donuts
2. Bread Talk Roti,
3. Roti Boy,
4. Papa Rons Pizza,
5. Izzi Pizza,
6. Baskin ‘n Robbins,
7. Richeese Keju,
8. Coffee Bean,
9. Dapur Coklat,
10. Starbucks Coffee,
11. Solaria,
12. Hanamasa,
13. Rice Bowl,
14. Ded Bean, dan
15. Burger King.
Dari ke-15 produk tersebut semuanya ” BELUM BER-SERTIFIKAT HALAL ” sehingga pihak MUI tidak bisa menjamin kehalalannya. Hal ini juga telah disampaikan oleh Ustadz Irfan Helmi di akun facebooknya. Beliau juga mengatakan bahwa produk atau restoran yang belum bersetifikat halal produk tersebut pasti haram. Hal ini dikarenakan pihak MUI sendiri tidak pernah mengeluarkan pengumuman mengenai restoran atau produk haram karena MUI hanya menginformasikan dan mengeluarkan sertifikat halal.
MUI sendiri menghimbau agar umat Islam berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang dapat meresahkan masyarakat. Dan hendaknya melakukan kroscek terlebih dulu terhadap informasi yang menyebutkan makanan atau produk tersebut haram. Untuk mengetahui produk perusahaan apa saja yang sudah bersertifikat halal, kita bisa melihat lebel halal yang tercantum dimakanan atau produk tersebut.
SUMBER
[B]Apalagi ada berita seperti restoran Solaria yg memang sengaja tidak memakai lebel halal karena memang mereka menjual makanan haram, seperti berita sbb:
“Ada kerabat yang mau beli franchise Solaria. Tapi ketika mau bikin kontrak perjanjian, ternyata pihak pemilik franchise mewajibkan penggunaan angciu dan minyak babi dalam beberapa masakan.”
Hal itu dikomentari oleh teman saya, “Lho itu kan haram?”
Tapi jawaban pemilik franchise arogan dan mencengangkan, mereka mewajibkan menu di Solaria menggunakan minyak babi dan angcu.
”Di sini (solaria-red) wajib pakai itu. Lagian kita gak pakai label halal kok. Kalau gak mau ya sudah,” ujar pihak Solaria.
Kemudian pertanyaan yang muncul adalah, apakah pemilik bisnis Solaria salah? Tidak, yang salah adalah bila ada pebisnis Muslim yang tutup mata dan tetap mengambil bisnis ini. Lebih salah lagi adalah para Muslim yang sudah tahu info ini tetapi juga tutup mata dan makan di sana.
Untuk itu informasi ini hendaknya tidak untuk diri sendiri. Kabarkan kepada saudara Muslim kita di seluruh Nusantara dan Internasional akan haramnya Solaria.
Dalam hubungan itu, ada sebuah kisah nyata. Dikisahkan ada seorang ustadz senior dari Indonesia duduk di rumah makan di negara Singapura. Dia kemudian didatangi oleh pelayan rumah makan tersebut. Melihat jenggot panjang tamunya, pelayan menyapa, “Apakah bapak muslim?” tanya pelayan kepada tamunya.
“Ya saya muslim,” jawab ustadz.
“Maaf, di sini restoran pakai babi. Bapak sebaiknya makan di restoran sebelah yang halal 100%.” Kata si pelayan.
“Terima kasih.” Jawab ustadz dan beliau berdiri lalu pindah ke restoran sebelah.
SUMBER2
wallahu a'lam........
Beberapa belakangan ini sering beredar informasi tentang restoran dan produk produk yang belum bersetifikat halal. Karena banyak beredar luas mengenai informasi yang tidak sesuai dan membuat banyak orang resah, akhirnya mendapat tanggapan dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Salah satu Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ustadz Irfan Helmi menyebutkan memang ada 15 restoran atau produk kuliner populer yang belum bersertifikat halal. Ke 15 produk tersebut adalah
1. J-Co Donuts
2. Bread Talk Roti,
3. Roti Boy,
4. Papa Rons Pizza,
5. Izzi Pizza,
6. Baskin ‘n Robbins,
7. Richeese Keju,
8. Coffee Bean,
9. Dapur Coklat,
10. Starbucks Coffee,
11. Solaria,
12. Hanamasa,
13. Rice Bowl,
14. Ded Bean, dan
15. Burger King.
Dari ke-15 produk tersebut semuanya ” BELUM BER-SERTIFIKAT HALAL ” sehingga pihak MUI tidak bisa menjamin kehalalannya. Hal ini juga telah disampaikan oleh Ustadz Irfan Helmi di akun facebooknya. Beliau juga mengatakan bahwa produk atau restoran yang belum bersetifikat halal produk tersebut pasti haram. Hal ini dikarenakan pihak MUI sendiri tidak pernah mengeluarkan pengumuman mengenai restoran atau produk haram karena MUI hanya menginformasikan dan mengeluarkan sertifikat halal.
MUI sendiri menghimbau agar umat Islam berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang dapat meresahkan masyarakat. Dan hendaknya melakukan kroscek terlebih dulu terhadap informasi yang menyebutkan makanan atau produk tersebut haram. Untuk mengetahui produk perusahaan apa saja yang sudah bersertifikat halal, kita bisa melihat lebel halal yang tercantum dimakanan atau produk tersebut.
SUMBER
[B]Apalagi ada berita seperti restoran Solaria yg memang sengaja tidak memakai lebel halal karena memang mereka menjual makanan haram, seperti berita sbb:
“Ada kerabat yang mau beli franchise Solaria. Tapi ketika mau bikin kontrak perjanjian, ternyata pihak pemilik franchise mewajibkan penggunaan angciu dan minyak babi dalam beberapa masakan.”
Hal itu dikomentari oleh teman saya, “Lho itu kan haram?”
Tapi jawaban pemilik franchise arogan dan mencengangkan, mereka mewajibkan menu di Solaria menggunakan minyak babi dan angcu.
”Di sini (solaria-red) wajib pakai itu. Lagian kita gak pakai label halal kok. Kalau gak mau ya sudah,” ujar pihak Solaria.
Kemudian pertanyaan yang muncul adalah, apakah pemilik bisnis Solaria salah? Tidak, yang salah adalah bila ada pebisnis Muslim yang tutup mata dan tetap mengambil bisnis ini. Lebih salah lagi adalah para Muslim yang sudah tahu info ini tetapi juga tutup mata dan makan di sana.
Untuk itu informasi ini hendaknya tidak untuk diri sendiri. Kabarkan kepada saudara Muslim kita di seluruh Nusantara dan Internasional akan haramnya Solaria.
Dalam hubungan itu, ada sebuah kisah nyata. Dikisahkan ada seorang ustadz senior dari Indonesia duduk di rumah makan di negara Singapura. Dia kemudian didatangi oleh pelayan rumah makan tersebut. Melihat jenggot panjang tamunya, pelayan menyapa, “Apakah bapak muslim?” tanya pelayan kepada tamunya.
“Ya saya muslim,” jawab ustadz.
“Maaf, di sini restoran pakai babi. Bapak sebaiknya makan di restoran sebelah yang halal 100%.” Kata si pelayan.
“Terima kasih.” Jawab ustadz dan beliau berdiri lalu pindah ke restoran sebelah.
SUMBER2
wallahu a'lam........
0
4.9K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan