- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nobel Penghargaan Jatuh Kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia
TS
Tiganz
Nobel Penghargaan Jatuh Kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia
Quote:
Nobel Penghargaan Jatuh Kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia
TRIBUNNEWS.COM, OSLO - Komite Penghargaan Nobel di Oslo, Norwegia, Jumat (11/10/2013), menganugerahkan hadiah Nobel Perdamaian kepada Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), atas peran mereka menghancurkan senjata kimia milik rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Tim OPCW saat ini sudah memulai rangkaian pelucutan dan penghancuran senjata kimia rezim Suriah di zona perang aktif, dan Komite Nobel Norwegia memberikan mereka hadiah dalam mendukung tugas yang berat dan mengancam jiwa yang terletak di depan mereka tersebut.
Saat tim ini di Suriah terdiri dari 35 anggota, tetapi OPCW sedang mempersiapkan untuk mengirimkan tim kedua untuk memperkuat operasi. Mereka secara keseluruhan berencana untuk mengirimkan 100 orang ke Suriah.
OPCW berbasis di Den Haag, Belanda, dan merupakan badan pelaksana untuk Konvensi Senjata Kimia, sebuah perjanjian senjata pengawasan internasional.
Konvensi Senjata Kimia mulai berlaku pada bulan April 1997, di mana sudah 87 negara yang telah meratifikasinya dan merupakan pekerjaan OPCW-lah untuk melaksanakan ketentuan tersebut.
Quote:
Tim OPCW Lucuti Senjata Kimia Suriah di Tengah Konflik
TRIBUNNEWS.COM, THE HAGUE - Tim Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), bertolak ke Suriah, Senin (30/9/2013), untuk memulai proses pelucutan dan penghancuran senjata kimia rezim Presiden Bashar al-Assad. Menurut juru bicara OPCW. tim awal beranggotakan 20 orang, yang terdiri dari insinyur, ahli kimia dan paramedis.
Mereka diperlengkapi rompi anti peluru, dan helm. Hal itu lantaran mereka akan masuk ke dalam zona perang, buntut pertikaian antara kelompok pemberontak dan Pemerintah Suriah, yang sudah berlangsung selama dua tahun setengah.
"Ini melebihi yang pernah dilakukan OPCW sebelumnya, masuk ke suatu negara yang berada dalam keadaan konflik, dan di tengah konflik kami mengawasi pelucutan dan penghacuran seluruh kategori dari senjata pemusnah massal, ini jelas merupakan sejarah," ujarnya seperti dikutip dari Upi.com.
Dewan Keamanan PBB mempercayakan upaya pelucutan dan penghancuran senjata kimia Suriah ke tangan OPCW di hari Jumat kemarin. Mereka diberi batas waktu selama sembilan bulan ke depan untuk menghancurkan semua senjata kimia yang dimiliki oleh rezim.
Para inspektur, diperkirakan tiba di kota Damaskus di hari Selasa. Mereka kemudian akan memeriksa daftar kepemilikan senjata kimia rezim Suriah, dari persediaan gas racun, gas saraf, sistem pengiriman dan lokasi produksi. Mereka juga akan mempersiapkan logistik untuk mengunjungi sejumlah situs.
Setelah itu, beberapa hari kemudian OPCW akan mengirimkan sejumlah inspektur lainnya, termasuk dokter spesialis dalam kasus kontaminasi yang disengaja. Nantinya para inspektur akan bergabung dalam sejumlah tim lapangan yang akan ditugaskan terpisah ke beberapa situs dan laboratorium. Pejabat OPCW tidak mengatakan berapa banyak lokasi yang akan dikunjungi, namun diperkirakan jumlahnya adalah 70 situs. Upi.com
Quote:
Berikut Nominator Peraih Nobel Perdamaian 2013
OSLO, Jaringnews.com - Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian akan diumumkan pada Jumat ini. Sejauh ini, remaja putri Pakistan Malala Yousafzai, aktivis pendidikan, banyak dijagokan, meskipun peluangnya bisa redup oleh usia muda.
Hanya beberapa jam sebelum pengumuman, nama lain mulai bermunculan. Mereka adalah dokter asal Kongo Denis Mukwege dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Sejalan dengan tradisi, ketua Komite Nobel Norwegia, Thorbjoern Jagland, akan mengungkapkan nama Nobel pukul 11:00 waktu setempat di Institut Nobel di Oslo.
"Selalu sulit untuk membuat pilihan yang tepat, tetapi Komite Nobel tidak akan kesulitan untuk mencapai kesepakatan tahun ini," kata Jagland.
Namun, ia tetap menolak menyebutkan nominator terkuat karena semuanya diputuskan oleh Komite Nobel. Para ahli dan situs taruhan telah menempatkan Malala di bagian atas dari daftar favorit.
"Ini bisa menjadi beban. Pengenaan pada anak mungkin tidak etis," kata Tilman Brueck, Kepala Lembaga Penelitian Perdamaian SIPRI.
Di antara yang favorit adalah Mukwege, dokter dari Republik Demokratik Kongo yang telah diperdebatkan sebagai pemenang berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir .
Mukwege menempati urutan kedua setelah Malala. Ia telah mendirikan rumah sakit dan yayasan untuk membantu puluhan ribu perempuan yang dirudapaksa oleh militan lokal dan asing serta oleh tentara.
Namun nama lain beredar adalah Ales Belyatski, seorang aktivis HAM yang dipenjara di Belarus, sebuah negara yang sering digambarkan sebagai diktator terakhir di Eropa.
Aktivis seperti Lyudmila Alexeyeva, Svetlana Gannushkina dan Lilia Shibanova bisa menjadi pesaing serius. Bahkan, kelompok Memorial Rusia yang mendokumentasikan pelanggaran berasal dari era Soviet dan mereka yang masih terjadi hari ini juga diperhitungkan.
Sementara itu, tokoh-tokoh ini: politisi Kurdi Leyla Zana Turki, Jaksa Agung Guatamala Claudia Paz y Paz dan dua tokoh agama Nigeria yang mempromosikan dialog antar agama yaitu Uskup Agung Katolik John Onaiyekan dan Sultan Sokoto Muhammad Sa'ad Abubakar yang menjabat sebagai pemimpin tertinggi spiritual Muslim di Nigeria layak diperhitungkan.
Source
Berharap
0
2K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan