Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tresnorembulanAvatar border
TS
tresnorembulan
★★★ Mencuri Ilmu Bisnis Dahsyat dari film Top Secret ★★★
Permisi agan-agan, numpang share ya. emoticon-Malu (S) Sudah lama gatel pengen nulis tentang ini.

Quote:


Mungkin agan-agan pernah nonton film Top Secret [2011] a.k.a The Billionaire , sebuah film yang menceritakan perjalanan mendirikan bisnis yang dilakukan oleh seorang pemuda Thailand pecandu game online (Top Ittipad).

Jika sudah menonton, tentu agan akan sependapat dengan saya kalau film ini sangat layak ditonton, khususnya bagi pelaku usaha. Kalau memang agan belum nonton, sebaiknya cari deh itu film. emoticon-Big Grin

Terlepas dari segala macam lika-liku konflik yang sangat seru dalam film tersebut. Saya tidak akan berusaha mereview film tersebut, justru disini agak gatal untuk mengulas pelajaran bisnis yang sangat penting yang bisa kita ambil dari film tersebut.

Lantas pelajaran apa itu? kerja keras? Bukan! pantang menyerah? Bukan juga. Lalu apa?

Meski ada banyak pelajaran dari film itu, saya justru tertarik untuk mengulas satu pelajaran yang sangat dahsyat itu dalam satu kata. Dan apakah kata itu?

Kata itu adalah: TEMPAT!

Ya, lebih jelasnya tempat yang tepat. Dalam film tersebut diceritakan Top Ittipat sempat 3 kali berbisnis, pertama hendak jual DVD player, kedua berdagang kacang dengan system Booth di mall, dan ketiga baru produk yang melambungkan namanya, Tao Kae noi, alias Snack rumput laut.

Meski benar-benar pemula, Top Ittipat justru menyadarkan saya bahwa dia berhasil memperoleh keberuntungan pemula lantaran dia melakukan langkah yang tepat pada 2 bisnis terakhir, yaitu memilih tempat yang tempat dalam memulai usahanya.

Pertama, saat berdagang kacang di mall dan merasa pembeli sepi, ia akhirnya memutuskan untuk menghubungi manajemen mall untuk pindah ke bagian mall yang ramai dilalui pengunjung.

Yang kedua, saat dia memproduksi Snack rumput laut Tao Kae Noi, kita akan sulit membayangkan produk itu bisa sepopuler sekarang seandainya ia berjibaku menjual produk itu sendirian. namun dengan begitu cerdasnya ia justru memasukkan produknya ke Seven Eleven yang jelas-jelas memiliki cabang yang amat luas di berbagai belahan dunia.

Intinya, sudahkan kita memikirkan dengan matang mengenai "Tempat yang tepat" dalam menjalankan usaha kita?

Misal:
  • berapa kira-kira potensi pengunjung yang datang atau bahkan sekedar lewat jika saya berbisnis disana?
  • Berapakah rata-rata umur calon konsumen yang ada, apakah masuk dengan produk saya?
  • Apakah mereka memiliki daya beli terhadap produk saya?
  • Apakah sudah ada pesaing disana?
  • Apakah mereka butuh dengan produk saya? atau meski jika mereka tidak butuh, ada kemungkinan mereka akan membeli?
  • dll
,

Logikanya, begitu banyak produk yang kalau kita ambil contoh, di supermarket, mungkin belum pernah kita dengar namanya, tidak pernah lihat iklannya, kita tidak tahu siapa produsennya, kadang-kadang ternyata barangnya jelek juga, tapi toh ternyata laku-laku juga.

Bukan tanpa alasan, karena produk tersebut memang berada di tempat yang tepat, berada di rak yang tepat, tidak perlu menghabiskan banyak biaya marketing, publikasi, namun justru konsumen datang sendiri menemui produk kita. Sekali lagi, lantaran berada di tempat yang tepat.

So, sudahkan agan memiliki tempat yang tepat untuk usaha agan? Ayo agan-agan, ditunggu komentar dan pengalamannya mengenai "tempat yang tepat" ini. emoticon-Smilie

Mampir ke trit ane yg lain gan.emoticon-Toast
Quote:
Diubah oleh tresnorembulan 19-10-2013 05:15
0
2.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan