Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Hi5okaAvatar border
TS
Hi5oka
Larang Timnas U-19 Main Iklan, Menpora Dianggap Melanggar Hak Atlet
Jakarta - Pemerintah dianggap tak berhak
melarang tim nasional U-19 menjadi bintang
iklan. Mendapatkan pemasukan dari kontrak iklan
adalah hak atlet karena mereka punya kebutuhan
yang harus dipenuhi.
"Atlet itu manusia biasa juga, mereka punya
kebutuhan yang harus dipenuhi dan saat
mendapatkan pemasukan itu tak mungkin ditolak.
Keliru kalau melarang atlet mengikat kontrak
jadi bintang iklan, itu HAM-nya atlet. Mereka
punya kebutuhan sendiri yang tidak mungkin
dipahami orang lain," ujar pengamat sepakbola
dan olahraga, Budiarto Shambazy.
Diberitakan sebelumnya, Mepora Roy Suryo
melarang anggota skuat tim nasional U-19
menghadiri undangan politis. Selain itu, Evan
Dimas dkk juga dilarang menjadi bintang iklan.
"Timnas U19 harus dimurnikan, dilarang main
iklan karena akan menimbulkan persaingan yang
tidak sehat," cetus Roy di Yogyakarta.
Atlet yang menjadi bintang iklan, disebut
Budiarto, adalah salah satu bentuk industri
sepakbola dan merupakan apresiasi atas prestasi
yang mereka raih. Iklan membuat atlet mendapat
pemasukan tambahan, apalagi selama ini banyak
atlet di Indonesia nasibnya tak jelas lantaran gaji
dan tunjangan yang sering tertunda hingga
berbulan-bulan.
Budiarto pun mencontohkan pesepakbola Eropa
yang justru mendapat pemasukan sangat besar
dari kontrak mereka dengan banyak produk
sebagai bintang iklan.
"Itulah industri, (pelarangan itu) bertentangan
dengan industri. Di televisi kita lihat pemain
Manchester City jadi bintang iklan minuman,
sementara pemain Liverpool di iklan Garuda
(Indonesia). Inikan ironis. Seolah-olah bule-bule
itu hebat. Pemain itu punya kebutuhan. Mereka
sudah membawa nama bangsa, kemudian dielu-
elukan dan produsen tertarik. Masak tidak boleh
jadi bintang iklan?"
"Itu bagus buat atlet. Itu tambahan penghasilan,
daripada mereka terima suap. Daripada nunggu
gaji dari klub yang tidak keluar-keluar. Itu
bukan prestasi ecek-ecek, tidak main-main.
Wajar pemain dapat ganjaran iklan, bonus juga
wajib hukumnya. Pemerintah tidak malu apa?
Atlet kan punya kebutuhan," terangnya lagi dalam
perbincangan melalui sambungan telepon.
Dilanjutkan Budiarto, atlet punya kepentingan
besar saat memutuskan menerima kontrak iklan.
Dengan usia produktif yang tidak panjang,
mereka harus berpacu dengan waktu untuk
mengumpulkan pemasukan.
"Pemerintah harus lebih memahami kehidupan
atlet yang sebagian besar tidak dalam kehidupan
ekonomi baik. Atlet punya waktu singkat
dibanding profesi lainnya, usia emas mereka
tidak panjang. Paling total hanya 15 tahun mereka
punya kesempatan menunjukkan prestasi,
membela negara, di situlah ada kesempatan
mengumpulkan uang atas prestasi yang sudah
diraih. Mereka bukan bangkir, yang makin tua
gajinya bisa makin besar," lanjut wartawan senior
itu.
[url]http://m.detik..com/sepakbola/read/2013/10/17/183640/2388675/76/larang-timnas-u-19-main-iklan-menpora-dianggap-melanggar-hak-atlet[/url]

kamu juga ,ya kamu yang baca nggak berhak guyon masalah sosis kalau kamu nggak bisa memberi yang setara dengan sosis berikan kepada atlet
mereka cuman nari sejam sambil peggang sosis udah dapat puluhan juta
sedangkan kamu nyumbang apa?
0
3.3K
42
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan