(True Story) Perjuangan seorang Guru SMP N 6 Kota Sorong demi kesuksesan Orang Papua
TS
chardrein
(True Story) Perjuangan seorang Guru SMP N 6 Kota Sorong demi kesuksesan Orang Papua
Salam Kaskuser semuanya,
WELOCME TO MY FIRST THREAD
Ane jamin bahwa thread ini bukan thread repost, karena merupakan riwayat hidup Dalam Pekerjaan salah satu Guru Bahasa Inggris Di Papua. so it's real story gan.
Spoiler for Buka:
Show
27 tahun yang lalu tepatnya 17 Agustus 1986, saya mendapat SK langsung dari menteri pendidikan di Jakarta yang diserahkan oleh Kakanwil Pendidikan Medan Sumatra Utara dan sekaligus uang transportasi sebesar Rp. 1.000.000 pada tahun 1986.
Dimana didalam SK ditentukan langsung kecamatan Teminabuan Irian Jaya (skrg nama uda ganti papua deh gan) yang mana sama sekali saya tidak tahu dimana letak desa itu bahkan budaya dan orang-orang PAPUA saya belum kenal sama sekali. Saat itu usiaku 21 Tahun, seorang wanita masih muda dan seorang nona ( panggilan anak gadis di Papua)
Tapi dengan yakin dan percaya kepada Tuhan, saya tidak ragu dan gentar. Saya nekat menembus hutan rimba dan melewati kali klamono bahakan menginap berminggu-minggu di Klamono dalam menantikan perahu yang akan membawa saya ke Teminabuan. Sekalipun dalam perjalanan dalam sehari memakan waktu 10 jam terlebih apabila melewati muara selama setengah jam, pusing muntah di boat yang begitu sederhana terbuat dari kayu biasa tapi demi panggilan tugas untuk mencerdaskan anak-anak Papua yang ada dikecamatan Teminabuan, saya jalani dengan sabar dan tabah.
Terkadang ada kapal perintis dari sorong langsung ke teminabuan hanya ada sekali dalam 2 bulan. Perjalanan diatas kapal tersebut menambah mental yang semakin dewasa dan dengan berbagai macam cobaan dimana ombak yang begitu besar mencapai 2-3 meter dan semalaman berada di atas kapal.
Tidak jarang , perahu kecil milik Pak Haji Lolo, kami nekat melewati lautan Sorong, yang membuat hati kuatir karena besarnya ombak, dan seringkali ditengah lautan, perahu saya hampir bocor sehingga jita menginap dipulau2 kecil seperti pulau Seget. tapi sepanjang perahu berlayar, kita menimba air dalam perahu takut perhau tenggelam
Sebelum saya sampai di teminabuan, Kepala Dinas Pendidikan di Sorong sudah memberitahukan ke kepala Dinas pendidikan kecamatan Teminabuan tentang keberangkatan saya dan mereka memfasilitasi saya dengan sebuah rumah, Peralatan makan dan bahkan sendal ( bantal, kasur dan kelambu).
Saya sungguh terkejut, 16 tahun smp Teminabuan berdiri saat itu, mereka tidak mempunyai guru perempuan, semuanya hanya guru laki2 (Pak Guru). Penyambutan masyarakat para orang tua dan anak-anak terutama siswa disana begitu antusias saat itu karena mereka senang dengan kedatanganKu di Desa mereka, mengabdi sebagai Ibuguru yang selama ini belum pernah ada.
Kecamatan teminabuan saat itu jauh dari hiburan. Misalanya televis dan telepon pun gak ada. padahal sebelumnya saya dilahirkan disebuah kota di SUmatera Utara yang penuh dengan hiruk pikuk keramaian kota tapi demi pengabdian untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak Papua saya rela tinggalkan itu semua.
Hari, Bulan, dan Tahun berlalu selama 4 taun pengabdianku didaerah itu yang mana saya dipersunting dengan seorang pria dari kota Sorong yang membuat saya harus berpisah dengan anak-anak Papua yang ada di Teminabuan. dan juga sampai saya pindah belum ada pengganti Ibu Guru seperti Saya. Saya harus ikut suami saya yang mana Kakanwil Irian Jaya saat itu memindahkan saya ke SMP N6 Kota Sorong. dan Sampai sekarang saya ada di SMP tersebut.
Waktu 4 tahun sungguh singkat bagi seorang yang masih mudadan sseorang nona, 4 tahun itu termasuk waktu yang cukup lama tapi membuat saya terkesan dan sampai sekarang mantan murid yang saya didik saat itu, mereka sudah menjadi orang bahkan ada yang menjadi pejabat di Kabupaten Sorong Selatan maupun Kabupaten Maybrat, di Kabupaten sorong dan di Kota sorong.
Sampai sekarang saya sudah 27 Tahun mengabdi dan menjadi Guru bidang Bahasa Inggris di salah satu SMP Negeri di sorong. Dan bersyukur sekarang saya suda mendapat gelar S2 Jurusan Managemen Pendidikan disalah Satu universitas di Surabaya
Jujur ane baca kisahnya sangat terharu gan. Kiranya dari cerita ini menjadi inspirasi buat kita semua.