- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Memahami Kebenaran Kisah Malin Kundang dari Kacamata Science (Sains)


TS
keybrain
Memahami Kebenaran Kisah Malin Kundang dari Kacamata Science (Sains)
Agan-agan pasti tahu khan kisah malin kundang, itu tuh si anak durhaka yang dikutuk menjadi batu di tepian pantai Air Manis, Padang.
Nah di sini TS tidak lagi membahas kisah tersebut dari aspek pendongengannya, karena TS yakin semua agan sudah tahu, dan bagi yang ngga tahu

Nah sekarang kita akan cek TKP dulu foto batu yang dianggap Malin Kundang tersebut. Yuk!

Permasalahannya sekarang adalah:
Benarkah kisah tersebut atau hanya dongengan belaka?
Semoga penjelasan sederhana TS dapat dipahami dengan baik oleh agan2 sekalian.
Update:
Update Jawaban TS pekan ini atas pertanyaan di trit ini.
Special Joke bagi yang ngasih
and 
Nah di sini TS tidak lagi membahas kisah tersebut dari aspek pendongengannya, karena TS yakin semua agan sudah tahu, dan bagi yang ngga tahu
Spoiler for kata bang haji:

Nah sekarang kita akan cek TKP dulu foto batu yang dianggap Malin Kundang tersebut. Yuk!
Spoiler for 1:

Spoiler for 2:

Spoiler for 3:
Spoiler for 4:

Spoiler for 5:

Permasalahannya sekarang adalah:
Benarkah kisah tersebut atau hanya dongengan belaka?
Spoiler for 5:
Pertama: Kisah dongeng belum tentu hayalan selama masih terdapat bukti-bukti akan hal tersebut, seperti foto di atas. Batu di atas sekilas memang berbentuk manusia yang bersujud.
kedua: Bila memang batu di atas adalah Malin Kundang maka bagaimana menalarinya?
Bila orang yang mengandalkan dalil agama/ketuhanan maka ia akan berkata: "Apa yang tidak mungkin? Jangankan manusia jadi batu, tongkat jadi ular pun khan pernah terjadi di zaman Nabi Musa!"
It's cleared!
Namun apakah jawaban tersebut mengenyangkan Anda, terutama bila Anda memiliki latar belakang sains yang selalu mengedepankan kritisme?
Mungkin jawaban ini bisa memuaskan dahaga Anda.
Anda harus mengenal apa yang namanya mineral natrium karbonat dekahidrat (sodium carbonate decahydrate).
benda ini biasa digunakan orang Mesir kuno mengeringkan organ selama proses mumifikasi atau membuat mumi.
agar Anda dapat memahami ini lebih dalam TS sarankan Anda untuk mengunjungi TKP terlebih dahulu.
cek TKP
Nah setelah penjelasan di atas maka menjadi logislah bahwa manusiapun dapat menjadi batu bilamana ia terkena dampak dari yang namanya mineral natrium karbonat dekahidrat.
Jadi saat ibu si Malin mendoakan keburukan bagi Malin maka seketika itu juga mineral natrium karbonat dekahidrat mengguyur tubuhnya.
Mengenai bagaimana detil kejadiannya hanya mereka yang terlibat langsunglah yang lebih mengetahuinya, adapun kita yang terpisah oleh waktu hanya bisa melihat dari kacamata teori semata.
kedua: Bila memang batu di atas adalah Malin Kundang maka bagaimana menalarinya?
Bila orang yang mengandalkan dalil agama/ketuhanan maka ia akan berkata: "Apa yang tidak mungkin? Jangankan manusia jadi batu, tongkat jadi ular pun khan pernah terjadi di zaman Nabi Musa!"
It's cleared!
Namun apakah jawaban tersebut mengenyangkan Anda, terutama bila Anda memiliki latar belakang sains yang selalu mengedepankan kritisme?
Mungkin jawaban ini bisa memuaskan dahaga Anda.
Anda harus mengenal apa yang namanya mineral natrium karbonat dekahidrat (sodium carbonate decahydrate).
benda ini biasa digunakan orang Mesir kuno mengeringkan organ selama proses mumifikasi atau membuat mumi.
agar Anda dapat memahami ini lebih dalam TS sarankan Anda untuk mengunjungi TKP terlebih dahulu.
cek TKP
Nah setelah penjelasan di atas maka menjadi logislah bahwa manusiapun dapat menjadi batu bilamana ia terkena dampak dari yang namanya mineral natrium karbonat dekahidrat.
Jadi saat ibu si Malin mendoakan keburukan bagi Malin maka seketika itu juga mineral natrium karbonat dekahidrat mengguyur tubuhnya.
Mengenai bagaimana detil kejadiannya hanya mereka yang terlibat langsunglah yang lebih mengetahuinya, adapun kita yang terpisah oleh waktu hanya bisa melihat dari kacamata teori semata.
Semoga penjelasan sederhana TS dapat dipahami dengan baik oleh agan2 sekalian.
Update:
Update Jawaban TS pekan ini atas pertanyaan di trit ini.
Spoiler for ...:
Ada beberapa pertanyaan yang masuk di trit ini. Ada yang ragu ada pula yang yakin dan ada juga yang abu2. Intinya dari berbagai pertanyaan yang masuk TS tidak menjawab secara keseluruhan karena rata2 pertanyaannya sama. TS hanya menjawab pertanyaan yang memiliki arah yang sama, karena itu sekaligus menjawab pertanyaan yang lain yang memiliki maksud yang sama.
ngambangnya dimana?
kejadiannya khan di laut gan. Mineralnya ya berasal dari laut. Masa agan ga ngerti.
kadar mineral natrium karbonat dekahidrat malin kundang sangat tinggi gans.
untuk paham hal ini agan harus paham bagaimana asal pembentukan batu karang atau bebatuan di pinggir pantai. Itu semua awalnya dari garam yang mengandung mineral natrium karbonat dekahidrat gans.
Agan harus ingat bahwa air laut (cair) bisa jadi garam (padat) loh.
logikanya: benda cair bisa jadi batu masa si malin kundang ga bisa jadi batu?
ngga gitu kale gans. Itu sih kebangetan namanya.
Kejadiannya adalah Kapal Malin kundang teggelam lalu ia teggelam dan mati di dasar lautan mayatnya kemudian diawetkan secara alami oleh mineral natrium karbonat dekahidrat yang ada di laut. Setelah itu tubuhnya terdampar di laut.
Sebenarnya kisah ini pernah terjadi di jaman Nabi Musa. Khan pernah diceritakan bagaimana Jasad Firaun itu menjadi abadi, ia tidak terurai oleh lautan.
Di dalam bukunya, “al-Qur’an Dan Ilmu Modern”, Dr Morris Bukay[1] mengungkap kesesuaian informasi al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun Musa setelah ia tenggelam di laut dan realita di mana itu tercermin dengan masih eksisnya jasad Fir’aun Musa tersebut hingga saat ini. Ini merupakan pertanda kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala saat berfirman,
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” [QS.Yunus:92]
Dr. Bukay berkata, “Riwayat versi Taurat mengenai keluarnya bangsa Yahudi bersama Musa Alaihissalam dari Mesir menguatkan ‘statement’ yang menyatakan bahwa Mineptah, pengganti Ramses II adalah Fir’aun Mesir pada masa nabi Musa Alaihissalam. Penelitian medis terhadap mumi Mineptah membeberkan kepada kita informasi-informasi berguna lainnya mengenai dugaan sebab kematian Fir’aun ini.
Sesungguhnya kitab Taurat menyebutkan, jasad tersebut ditelan laut akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai apa yang terjadi terhadapnya setelah itu, Injil pun juga sama. Sedangkan al-Qur’an menyebutkan, jasad Fir’aun yang dilaknat itu akan diselamatkan dari air sebagaimana keterangan ayat di atas. Dalam hal ini, pemeriksaan medis terhadap mumi tersebut menunjukkan, jasad tersebut tidak berada lama di dalam air sebab tidak menunjukkan adanya tanda kerusakan total akibat terlalu lama berada di dalam air.[2]
Dr. Morris Bukay menyebutkan bahwa dalam sebuah penelitian medis dengan mengambil sampel organ tertentu dari jasad mumi tersebut pada tahun 1975 melalui bantuan Prof Michfl Durigon dan pemeriksaan yang detail dengan menggunakan mikroskop, bagian terkecil dalam organ itu masih dalam kondisi terpelihara secara sempurna. Ini menunjukkan, keterpeliharaan secara sempurna itu tidak mungkin terjadi andaikata jasad tersebut sempat tinggal beberapa lama di dalam air atau bahkan sekali pun berada lama di luar air sebelum terjadi proses pengawetan pertama.
Dr. Bukay juga menyebutkan, diri bersama tim telah melakukan banyak penelitian, di antaranya untuk mengetahui dugaan sebab kematian Fir’aun. Penelitian yang dilakukannya berjalan legal karena dibantu direktur laboratorium satelit di Paris, Ceccaldi dan prof. Durigan. Objek penelitian dititik beratkan pada salah satu orang di tengkorak kepala.
Mengenai hasilnya, Dr Bukay mengungkapkan, “Dari situ diketahui, bahwa semua penelitian itu sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan Fir’aun tewas ketika digulung gelombang…”[3]
Dr. Bukay menjelaskan sisi kemukjizatan masalah ini. Ia mengatakan, “Di zaman di mana al-Qur’an sampai kepada manusia melalui Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam, jasad-jasad para Fir’aun yang diragukan orang di zaman kontemporer ini apakah benar atau tidak ada kaitannya dengan saat keluarnya Musa, sudah lama terpendam di pekuburan lembah raja di Thoba, di pinggir lain dari sungai Nil di depan kota al-Aqshar saat ini.
Pada masa Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam segala sesuatu mengenai hal ini masih kabur. Jasad-jasad tersebut belum terungkap kecuali pada penghujung abad ke-19.[4] Dengan begitu, jasad Fir’aun Musa yang masih eksis hingga kini dinilai sebagai persaksian materil bagi sebuah jasad yang diawetkan milik seorang yang mengenal nabi Musa Alaihissalam, menentang permintaannya dan memburunya dalam pelarian serta mati saat pengejaran itu. Lalu Allah menyelamatkan jasadnya dari kerusakan total sehingga menjadi tanda kebesaran-Nya bagi umat manusia sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an al-Karim.[5]
Informasi sejarah mengenai nasib jasad Fir’aun tidak berada di tangan manusia mana pun ketika al-Qur’an turun atau pun setelah beberapa abad setelah turunnya. Akan tetapi ia dijelaskan di dalam Kitab Allah Subhanahu wa ta’ala sebelum lebih dari 1400 tahun lalu.
Seorang Professor Masuk Islam Karena Mumi Fir’aun
Professor Maurice Bucaille adalah seorang dokter ahli bedah terkemuka di dunia yang berasal dari Prancis. Ia mempunyai cerita yang sangat menakjubkan. Ia menjelaskan sebab musabab dirinya meninggalkan agama Katolik yang telah dianutnya bertahun-tahun, kemudian menyatakan dirinya memeluk agama Islam.
Setelah menyelesaikan study setingkat SMA-nya, ia menetapkan untuk mengambil jurusan kedokteran pada sebuah univertsitas di Prancis. Ia termasuk salah satu dari mahasiswa yang berprestasi hingga akhir tahun, karena kecerdasan dan keahlian yang dimilikinya, dia kemudian menjadi seorang dokter terkemuka di Prancis.
Prancis adalah negara yang terkenal sangat menjaga dan mementingkan barang-barang peninggalan kuno dibandingkan dengan negara yang lainnya, terutama pada masa kepemimpinan Fransu Metron tahun 1981.
Pada tahun itu, Prancis meminta ijin kepada Mesir agar mereka diberikan kesempatan untuk memeriksa dan meneliti mumi Fir’aunnya yang terkenal. Sebuah mumi yang tak asing dikalangan orang-orang Islam. Fir’aun ini adalah orang yang ditenggelamkan Allah dilaut merah, tatkala melakukan pengejaran terhadap nabi Musa Alaihissalam.
Permintaan Prancis ditanggapi oleh Mesir dengan mengizinkan Prancis untuk mengadakan penelitian. Mumi Fir’aun dipindahkan dengan menggunakan pesawat terbang. Setibanya di Prancis, kedatangan mumi tersebut disambut oleh Persiden Franso Metron beserta para menterinya seolah-olah dia masih hidup.
Mumi tersebut kemudian dipindahkan ke pusat barang-barang kuno milik Prancis untuk diserahkan kepada para ilmuwan dan dokter bedah, supaya mereka dapat mempelajari rahasia yang terkandung dari mumi tersebut, dan Profesor Professor Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim penelitian.
Semua tim peneliti bertugas untuk meneliti, memperbaiki tulang-tulang yang sudah rusak dan anggota tubuh yang lainnya. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Professor Maurice Bucaille, ia justru menyelidiki tentang rahasia kematian Fir’aun.
Pada suatu malam, ia memperoleh hasil penelitiannya; bahwa terdapat bekas garam yang menempel pada mayat mumi, sehingga dapat ia jadikan sebuah bukti yang nyata bahwa Fir’aun mati karena tenggelam dan mayatnya dapat di selamatkan, kemudian diawetkan pada saat kejadian.
Dari hasil penelitiannya, timbul beberapa pertanyaan yang susah untuk ia dapatkan jawabannya yaitu bagaimana mayat Fir’aun dapat diselamatkan, dan anggota tubuhnya masih tetap utuh, sedangkan kondisi mayat-mayat yang lainnya setelah diawetkan tidak seperti dirinya?
Namun sebelum ia selesai membuat kesimpulan, salah seorang temannya berbisik kepadanya dengan berkata: “Jangan terburu-buru seperti itu, karena orang-orang Islam telah mengetahui tentang hal ini.”
Mendengar pernyataan dari temannya itu, ia menolak keras atas pernyataan tersebut. Ia berkata: “Penemuan seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi canggih”.
Salah seorang temannya yang lain menanggapinya seraya berkata: “Al-Qur’an merekalah yang telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari tenggelam.” Mendengar penjelasan temannya itu, Bakay kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana hal ini bisa terjadi?
Sedangkan mumi ini sendiri baru ditemukan pada tahun 1898 atau kurang lebih baru dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al-Qur’an mereka sudah ada semenjak lebih dari seribu empat ratus tahun…!!!
Bagaimana akal manusia dapat mengetahuinya, padahal semua manusia -bukan hanya orang-orang Arab- belum ada yang mampu mengetahui bagaimana peradaban orang-orang Mesir di masa lampau dan bagaimana caranya mereka mengawetkan mayat, kecuali pada masa sepuluh tahun yang lalu?
Maurice duduk termenung di dekat mumi Fir’aun tersebut sambil memikirkan tentang bisikan yang telah ia dengar dari temannya; bahwasanya Al-Qur’an telah menceritakan kejadian itu, padahal kitab sucinya hanya menceritakan tentang tenggelamnya Fir’aun akan tetapi di dalamnya tidak di jelaskan tentang keadaannya sesudah tenggelam. Ia pun bergumam dalam kesendiriannya:
“Masuk akalkah bahwa jasad yang ada di depanku ini adalah Fir’aun Mesir yang telah mengusir Nabi Musa? Benarkah kalau Nabinya orang muslim yang bernama Muhammad itu sudah mengetahui tentang hal ini sejak 1400 tahun yang silam?
Berbagai pertanyaan yang belum sempat terjawab, membuat Professor Maurice tidak dapat tidur disetiap malam. Ia kemudian mengambil Kitab Taurat dan membacanya, sampai pada sebuah kalimat yang mengatakan: “Kemudian air itupun kembali pada keadaan sedia kala, kemudian air laut itupun menenggelamkan perahu-perahu beserta Fir’aun dan bala tentaranya, hingga tidak tersisa satupun diantara mereka.”
Lebih lengkap cek TKPcek TKP
-dari berbagai sumber-
Intinya semakin tinggi kadar mineral natrium karbonat dekahidrat maka tubuh manusia akan menjadi batu, semakin rendah ia maka ia hanya mengawetkan tubuh saja tanpa merubah bentuknya menjadi apa-apa.
Kisah Malin Kundang adalah kisah yang paling ekstrim mengenai mineral natrium karbonat dekahidrat.
Quote:
Original Posted By kansas.area►kurang mantap gan penjelasan nya
agak ngambang
agak ngambang
ngambangnya dimana?
Quote:
Original Posted By mangkelke►lah, terus mineral itu dari mana datangnya gan? masih belum masuk gan nalarnya..
biarkan lah dongeng tetap menjadi dongeng.. ketika kita banyak mempertanyakan kisah kisah tersebut..
biarkan kisah tersebut nyata dalam imajinasi kita, karena dengan gitu banyak hikmah yg dapat kita terma :-)
biarkan lah dongeng tetap menjadi dongeng.. ketika kita banyak mempertanyakan kisah kisah tersebut..
biarkan kisah tersebut nyata dalam imajinasi kita, karena dengan gitu banyak hikmah yg dapat kita terma :-)
kejadiannya khan di laut gan. Mineralnya ya berasal dari laut. Masa agan ga ngerti.
Quote:
Original Posted By marcotaslim►masih blom puas gan. itu kan juga bukan batu. tapi cuma mengeras kalo kena air danau nya. sedangkan patung itu. bener2 batu gan. musti pake palu baru bisa ancur.
kadar mineral natrium karbonat dekahidrat malin kundang sangat tinggi gans.
untuk paham hal ini agan harus paham bagaimana asal pembentukan batu karang atau bebatuan di pinggir pantai. Itu semua awalnya dari garam yang mengandung mineral natrium karbonat dekahidrat gans.
Agan harus ingat bahwa air laut (cair) bisa jadi garam (padat) loh.
logikanya: benda cair bisa jadi batu masa si malin kundang ga bisa jadi batu?
Quote:
Original Posted By patriaprathama►jadi sangkut paut nya ke danau tanzania yang di repost2 dari tadi... 
berarti teori nya adalah:
1. ibu nya malin kundang dendam sama anak nya
2. ibu nya malin kundang cari cara supaya bikin anaknya kapok
3. ibu nya malin kundang dapet info adanya danau yang bisa merubah benda hidup jadi batu karena mengandung mineral natrium karbonat dekahidrat (sodium carbonate decahydrate)
4. ibu nya malin kundang siram anaknya pake cairan itu


berarti teori nya adalah:
1. ibu nya malin kundang dendam sama anak nya

2. ibu nya malin kundang cari cara supaya bikin anaknya kapok

3. ibu nya malin kundang dapet info adanya danau yang bisa merubah benda hidup jadi batu karena mengandung mineral natrium karbonat dekahidrat (sodium carbonate decahydrate)

4. ibu nya malin kundang siram anaknya pake cairan itu


ngga gitu kale gans. Itu sih kebangetan namanya.
Kejadiannya adalah Kapal Malin kundang teggelam lalu ia teggelam dan mati di dasar lautan mayatnya kemudian diawetkan secara alami oleh mineral natrium karbonat dekahidrat yang ada di laut. Setelah itu tubuhnya terdampar di laut.
Sebenarnya kisah ini pernah terjadi di jaman Nabi Musa. Khan pernah diceritakan bagaimana Jasad Firaun itu menjadi abadi, ia tidak terurai oleh lautan.
Spoiler for cek tkp:
Di dalam bukunya, “al-Qur’an Dan Ilmu Modern”, Dr Morris Bukay[1] mengungkap kesesuaian informasi al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun Musa setelah ia tenggelam di laut dan realita di mana itu tercermin dengan masih eksisnya jasad Fir’aun Musa tersebut hingga saat ini. Ini merupakan pertanda kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala saat berfirman,
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” [QS.Yunus:92]
Dr. Bukay berkata, “Riwayat versi Taurat mengenai keluarnya bangsa Yahudi bersama Musa Alaihissalam dari Mesir menguatkan ‘statement’ yang menyatakan bahwa Mineptah, pengganti Ramses II adalah Fir’aun Mesir pada masa nabi Musa Alaihissalam. Penelitian medis terhadap mumi Mineptah membeberkan kepada kita informasi-informasi berguna lainnya mengenai dugaan sebab kematian Fir’aun ini.
Sesungguhnya kitab Taurat menyebutkan, jasad tersebut ditelan laut akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai apa yang terjadi terhadapnya setelah itu, Injil pun juga sama. Sedangkan al-Qur’an menyebutkan, jasad Fir’aun yang dilaknat itu akan diselamatkan dari air sebagaimana keterangan ayat di atas. Dalam hal ini, pemeriksaan medis terhadap mumi tersebut menunjukkan, jasad tersebut tidak berada lama di dalam air sebab tidak menunjukkan adanya tanda kerusakan total akibat terlalu lama berada di dalam air.[2]
Dr. Morris Bukay menyebutkan bahwa dalam sebuah penelitian medis dengan mengambil sampel organ tertentu dari jasad mumi tersebut pada tahun 1975 melalui bantuan Prof Michfl Durigon dan pemeriksaan yang detail dengan menggunakan mikroskop, bagian terkecil dalam organ itu masih dalam kondisi terpelihara secara sempurna. Ini menunjukkan, keterpeliharaan secara sempurna itu tidak mungkin terjadi andaikata jasad tersebut sempat tinggal beberapa lama di dalam air atau bahkan sekali pun berada lama di luar air sebelum terjadi proses pengawetan pertama.
Dr. Bukay juga menyebutkan, diri bersama tim telah melakukan banyak penelitian, di antaranya untuk mengetahui dugaan sebab kematian Fir’aun. Penelitian yang dilakukannya berjalan legal karena dibantu direktur laboratorium satelit di Paris, Ceccaldi dan prof. Durigan. Objek penelitian dititik beratkan pada salah satu orang di tengkorak kepala.
Mengenai hasilnya, Dr Bukay mengungkapkan, “Dari situ diketahui, bahwa semua penelitian itu sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan Fir’aun tewas ketika digulung gelombang…”[3]
Dr. Bukay menjelaskan sisi kemukjizatan masalah ini. Ia mengatakan, “Di zaman di mana al-Qur’an sampai kepada manusia melalui Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam, jasad-jasad para Fir’aun yang diragukan orang di zaman kontemporer ini apakah benar atau tidak ada kaitannya dengan saat keluarnya Musa, sudah lama terpendam di pekuburan lembah raja di Thoba, di pinggir lain dari sungai Nil di depan kota al-Aqshar saat ini.
Pada masa Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam segala sesuatu mengenai hal ini masih kabur. Jasad-jasad tersebut belum terungkap kecuali pada penghujung abad ke-19.[4] Dengan begitu, jasad Fir’aun Musa yang masih eksis hingga kini dinilai sebagai persaksian materil bagi sebuah jasad yang diawetkan milik seorang yang mengenal nabi Musa Alaihissalam, menentang permintaannya dan memburunya dalam pelarian serta mati saat pengejaran itu. Lalu Allah menyelamatkan jasadnya dari kerusakan total sehingga menjadi tanda kebesaran-Nya bagi umat manusia sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an al-Karim.[5]
Informasi sejarah mengenai nasib jasad Fir’aun tidak berada di tangan manusia mana pun ketika al-Qur’an turun atau pun setelah beberapa abad setelah turunnya. Akan tetapi ia dijelaskan di dalam Kitab Allah Subhanahu wa ta’ala sebelum lebih dari 1400 tahun lalu.
Seorang Professor Masuk Islam Karena Mumi Fir’aun
Professor Maurice Bucaille adalah seorang dokter ahli bedah terkemuka di dunia yang berasal dari Prancis. Ia mempunyai cerita yang sangat menakjubkan. Ia menjelaskan sebab musabab dirinya meninggalkan agama Katolik yang telah dianutnya bertahun-tahun, kemudian menyatakan dirinya memeluk agama Islam.
Setelah menyelesaikan study setingkat SMA-nya, ia menetapkan untuk mengambil jurusan kedokteran pada sebuah univertsitas di Prancis. Ia termasuk salah satu dari mahasiswa yang berprestasi hingga akhir tahun, karena kecerdasan dan keahlian yang dimilikinya, dia kemudian menjadi seorang dokter terkemuka di Prancis.
Prancis adalah negara yang terkenal sangat menjaga dan mementingkan barang-barang peninggalan kuno dibandingkan dengan negara yang lainnya, terutama pada masa kepemimpinan Fransu Metron tahun 1981.
Pada tahun itu, Prancis meminta ijin kepada Mesir agar mereka diberikan kesempatan untuk memeriksa dan meneliti mumi Fir’aunnya yang terkenal. Sebuah mumi yang tak asing dikalangan orang-orang Islam. Fir’aun ini adalah orang yang ditenggelamkan Allah dilaut merah, tatkala melakukan pengejaran terhadap nabi Musa Alaihissalam.
Permintaan Prancis ditanggapi oleh Mesir dengan mengizinkan Prancis untuk mengadakan penelitian. Mumi Fir’aun dipindahkan dengan menggunakan pesawat terbang. Setibanya di Prancis, kedatangan mumi tersebut disambut oleh Persiden Franso Metron beserta para menterinya seolah-olah dia masih hidup.
Mumi tersebut kemudian dipindahkan ke pusat barang-barang kuno milik Prancis untuk diserahkan kepada para ilmuwan dan dokter bedah, supaya mereka dapat mempelajari rahasia yang terkandung dari mumi tersebut, dan Profesor Professor Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim penelitian.
Semua tim peneliti bertugas untuk meneliti, memperbaiki tulang-tulang yang sudah rusak dan anggota tubuh yang lainnya. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Professor Maurice Bucaille, ia justru menyelidiki tentang rahasia kematian Fir’aun.
Pada suatu malam, ia memperoleh hasil penelitiannya; bahwa terdapat bekas garam yang menempel pada mayat mumi, sehingga dapat ia jadikan sebuah bukti yang nyata bahwa Fir’aun mati karena tenggelam dan mayatnya dapat di selamatkan, kemudian diawetkan pada saat kejadian.
Dari hasil penelitiannya, timbul beberapa pertanyaan yang susah untuk ia dapatkan jawabannya yaitu bagaimana mayat Fir’aun dapat diselamatkan, dan anggota tubuhnya masih tetap utuh, sedangkan kondisi mayat-mayat yang lainnya setelah diawetkan tidak seperti dirinya?
Namun sebelum ia selesai membuat kesimpulan, salah seorang temannya berbisik kepadanya dengan berkata: “Jangan terburu-buru seperti itu, karena orang-orang Islam telah mengetahui tentang hal ini.”
Mendengar pernyataan dari temannya itu, ia menolak keras atas pernyataan tersebut. Ia berkata: “Penemuan seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi canggih”.
Salah seorang temannya yang lain menanggapinya seraya berkata: “Al-Qur’an merekalah yang telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari tenggelam.” Mendengar penjelasan temannya itu, Bakay kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana hal ini bisa terjadi?
Sedangkan mumi ini sendiri baru ditemukan pada tahun 1898 atau kurang lebih baru dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al-Qur’an mereka sudah ada semenjak lebih dari seribu empat ratus tahun…!!!
Bagaimana akal manusia dapat mengetahuinya, padahal semua manusia -bukan hanya orang-orang Arab- belum ada yang mampu mengetahui bagaimana peradaban orang-orang Mesir di masa lampau dan bagaimana caranya mereka mengawetkan mayat, kecuali pada masa sepuluh tahun yang lalu?
Maurice duduk termenung di dekat mumi Fir’aun tersebut sambil memikirkan tentang bisikan yang telah ia dengar dari temannya; bahwasanya Al-Qur’an telah menceritakan kejadian itu, padahal kitab sucinya hanya menceritakan tentang tenggelamnya Fir’aun akan tetapi di dalamnya tidak di jelaskan tentang keadaannya sesudah tenggelam. Ia pun bergumam dalam kesendiriannya:
“Masuk akalkah bahwa jasad yang ada di depanku ini adalah Fir’aun Mesir yang telah mengusir Nabi Musa? Benarkah kalau Nabinya orang muslim yang bernama Muhammad itu sudah mengetahui tentang hal ini sejak 1400 tahun yang silam?
Berbagai pertanyaan yang belum sempat terjawab, membuat Professor Maurice tidak dapat tidur disetiap malam. Ia kemudian mengambil Kitab Taurat dan membacanya, sampai pada sebuah kalimat yang mengatakan: “Kemudian air itupun kembali pada keadaan sedia kala, kemudian air laut itupun menenggelamkan perahu-perahu beserta Fir’aun dan bala tentaranya, hingga tidak tersisa satupun diantara mereka.”
Lebih lengkap cek TKPcek TKP
-dari berbagai sumber-
Intinya semakin tinggi kadar mineral natrium karbonat dekahidrat maka tubuh manusia akan menjadi batu, semakin rendah ia maka ia hanya mengawetkan tubuh saja tanpa merubah bentuknya menjadi apa-apa.
Kisah Malin Kundang adalah kisah yang paling ekstrim mengenai mineral natrium karbonat dekahidrat.
Special Joke bagi yang ngasih


Spoiler for ...:
Janganlah si malin yang jadi batu, agan ngga usah2 jauh2 deh dengan kisah ini. Sekarang lakukan eksperimen terdekat aja.
Coba agan liat gambar/cerita vulgar sambil pegan celana agan. Perhatikan apa yang terjadi.
Yang lembek jadi keras khan!
tahu ngga kerasnya kenapa? ya karena ada cairan brayy
Yang gitu aja bisa apalagi si malin kundang...
Coba agan liat gambar/cerita vulgar sambil pegan celana agan. Perhatikan apa yang terjadi.

Yang lembek jadi keras khan!

tahu ngga kerasnya kenapa? ya karena ada cairan brayy

Yang gitu aja bisa apalagi si malin kundang...

Diubah oleh keybrain 08-10-2013 10:54
0
68.1K
Kutip
95
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan