Jakarta, tribunrakyat.com – Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu Jakarta Utara Muhammad Huda menyesalkan sikap dan pernyataan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama yang menyatakan warga Kp kandang harus pulang Kampung.

“Pernyataan Ahok sungguh sangat menyayat suasana kebatinan warga DKI yang lagi tertimpa musibah kebakaran,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Menurut Huda atau kerap disapa Ahonk. statemen Ahok dinilai arogan dan seakan-akan tidak memiliki empati terhadap warganya yang mayoritas warganya adalah pendukung dia saat menjadi calon Wakil Gubernur.

“Seharusnya dicarikan solusi buat saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, bukan malah mencari masalah,” terangnya.

Ahonk menuturkan apabila hal itu menimpa pada keluarga dan dirinya (Ahok) dan bagaimana Ahok diusir suruh pulang kampung ke Bangka Belitung.

“Apakah dia mau jika diusir dari Jakarta. Seharusnya sebagai pemimpin itu yang bijaksana menyikapi musibah yang menimpa warganya,” tegasnya.

Dikatakannya, bahwa persoalan itu adalah cerminan kegagalan dan tidak meratanya ekonomi di Indonesia sehingga masyarakat berduyun-duyun ke Kota. Karena masih carut-marutnya permasalahan agararia di Indonesia.

“Dan kita ketahui bahwa persoalan di Jakarta tidak terlepas dari persoalan nasional,” cetusnya.

Maka itu, lanjut Ahonk, yang perlu pemerintah jalankan adalah sebuah komitmen dan secara arif dan bijakasana untuk menegakkan pasal 33 UUD’45 dan bukan justru pemerintah berdiri sebagai garda paling depan untuk membela para pengusaha dan pemilik modal yang selalu menempatkan rakyat sebagai pihak yang paling salah dan selalu dirugikan.

“Rakyat jangan dijadikan korban pengusiran ditanah airnya sendiri baik di desa-desa maupun di perkotaan,” tukasnya.

Seperti diketahui pernyataan Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku kesulitan untuk membenahi ratusan rumah yang terbakar di kawasan padat penduduk Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pasalnya, ratusan rumah yang ada merupakan bangunan liar yang tidak memiliki izin.

“Ya pasti sulitlah, mungkin sebagian harus pulang kampung. Sebagian mau cari tempat sewa lagi. Sulit mau cari Kelapa Gading. Ya sulit dong maunya di Kelapa Gading, ya susah. Pak Wali Kota (Jakarta Utara) lagi ngurusin ini malah,” ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/10/2013).

Kecuali, kata Ahok, tanah yang mereka huni di Kelapa Gading itu adalah milik sendiri. Maka, Pemprov pun akan mengusahakan untuk membangun kampung deret. “Model kebakaran di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Kalau tanah orang, kita dituntut kan. Yang penting kemanusiaannya dulu,” terang dia.

Dengan kondisi yang ada saat ini, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku kepayahan untuk mencarikan solusi yang tepat bagi warganya.

“Bukan tanah dia, tanah orang. Itu memang lucu. Atas nama kasihan sama orang, tapi ambil hak orang. Tapi yang pasti saya kira swasta mau bantu kerahiman atau apalah nanti,” tandasnya.(eko2013)

akarta (SI Online) - Sejak kebakaran hebat melanda kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara pada Selasa (1/10/2013) lalu, hingga saat ini setidaknya ada 1225 rumah ludesdan sebuah masjid terbakar oleh si jago merah.

Agar bisa tetap beribadah, warga Kelapa Gading saat ini sedang membangun kembali masjidnya yang terbakar, Masjid Jami Tanbihul Ghafilin adalah satu-satunya masjid di kawasan tersebut. Masjid itupun saat ini menjadi posko bantuan yang digalang oleh Front Pembela Islam (FPI). Masyarakat mempercayakan secara penuh masjid tersebut digunakan sebagai posko kepada relawan FPI karena dianggap tidak memiliki kepentingan politik.