Selamat Siang Agan2 Semua..
Quote:
Dari dulu ane selalu berpikir dengan sangat keras, ada ga sih cara bikin anak yang biasa2 aja jadi seorang yang jenius? ane guru, jd kayanya udah jadi panggilan hati bwt mikirin hal2 kaya gini, sampe suatu hari di timeline ane, ngeliat sebuat gambar kaya gitu, so ane langsung searching2 deh di google.. and here are what I found...

Quote:
ini orang nya gan, namanya László Polgár, seorang hungarian psychologist, 40 tahun lalu, dia waktu masih single, dia bikin sebuah percobaan akademis lalu menulis sebuah buku tentang bagaimana membesarkan seorang anak jenius, judulnya "Bring Up Genius". Dia berpikir sekolah umum itu hanya bisa memproduksi anak yang biasa2 saja. klo pun ada anak yang jenius, itu cuma kuasa tuhan saja. Dia ga terima, dia yakin bahwa dia bisa bikin anak yang sekalipun biasa2 aja, bisa menjadi seorang jenius, setelah membaca begitu banyak biografi orang2 yang punya intelegensi tinggi, dia menemukan sebuah silverlining nya, sebuah kesamaan, mereka menemukan passion nya sejak awal usia mereka, jadi mereka menekuni hanya beberapa bidang saja,. Seperti juga yang dilakukan bapaknya Serena and Venus Williams.
Tapi sebelum lanjut lebih jauh. sebener nya apa sih definis jenius itu?
Quote:
Genius means a person with exceptional ability, jenius itu artinya orang yang punya kemampuan yang diatas rata2. diatas rata2 nya dalam artian dalam umuran meraka, misalkan anak 12 tahun yang sudah mampu mengikuti pelajar sekolah menengah atau bahkan kuliah. ga hanya hitung2an, tapi bisa dalam komunikasi verbal, seni bahkan olahraga.
Intinya...
Jadi gimana sih caranya bikin anak itu jadi jenius?
Quote:
si László Polgár itu udah ngajarin putrinya catur sejak umur empat tahun, itu pun bukan dia yang maksa, tapi putri nya sendiri lah yang tertarik duluan ma catur, dia berpikir catur adalah cara yang tepat untuk membuat protogenius. catur itu seni, ilmu pengetahuan, dan seperti olahraga lainya, menghasilkan hasil yang objektif yang dapat diukur dari waktu ke waktu. jadi diajarin tuh putrinya yg masih 4 tahun itu maen catur, lalu si laszlo mulai mempelajari strategi2 catur dan semua hal yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi seorang master. jadi peran orang tua itu penting gan, tugas si anak itu adalah menemukan passionnya, ketertarikan nya, setelah itu tugas orang tua lah yang fasilitasi si anak dalam belajar. dalam kasus si Laszlo ini, dia sendiri yang mengHome schooled anaknya di rumah. dia yang ngajarin
.
Quote:
"My father is a visionary," Susan says. "He always thinks big, and he thinks people can do a lot more than they actually do." kata anak nya gitu gan. bisa disimpulkan menjadi orang tua yang cerdas dan berwawasan luas serta positive adalah penting perannya dalam membesarkan anak jenius. "My dad believed in optimizing early childhood instead of wasting time playing outside or watching TV," Susan says. meding mengoptimalkan belajar dari usia dini dari pada main diluar atau nonton tv. loh bukan nya ntar anak nya bete? kalupun ingin hiburan, pilih hiburan yang ada nilai belajar nya. si Laszlo ini ngajak anak nya berenang, main ping pong dan mendongengkan joke2 cerdas cm biar anak nya ketawa.
Quote:
Motivasi seorang anak dalam menjadi yang terbaik dari yang baik juga penting, cuma masalahnya, walaupun orang tua memaksa, dengan sekuat tenaga menyuruh anaknya mencapai beberapa hal seperti keinginan si orang tua, belum tentu si anak mau mengikuti, jadi yang seperti yang diutarakan di atas,pandu si anak menemukan bakat nya, ketertarikannya, fasilitasi mereka, lalu biarkan mereka berkembang.
Quote:
Memang ini merupakan an old debate, dari dulu dibahas, sebener nya talenta atau latihan yang penting, tapi inti nya dua2 nya penting. 50% nature 50% nurture. Anders Ericsson meneliti serta mencari tau tentang teori nya si Laszlo, menyimpulkan bahwa latihan teratur dan terus menerus merupakan kunci kesuksesan, cuma masalah waktu gan, jd gini kita sebut saja cristiano ronaldo itu punya bakat, tetapi latihan lah yang menyempurnakan dia. sesorang yang biasa2 saja. mungkin bisa jadi seperti cr7 tapi dengan jadwal latihan yang lebih lama. mungkin pada usia 25 tahun, orang itu baru bisa jadi seperti CR7 yang umur 16 tahun, tertinggal 9 tahun.
Quote:
lalu jangan pernah memuji si anak karena memperoleh hasilnya bagus, tetapi puji proses nya dalam mencapai hasil tersebut. "kamu hebat, nilai nya 10" akan membuat si anak malas ketika dihadapkan ketantangan yang lebih sulit. mereka terkesan akan melakukan segala cara dalam mencapai nilai 10 tadi. bisa jadi mencontek. tetapi ketika dipuji "hebat kamu, belajar setiap hari agar nilainya bagus".
Quote:
terakhir, latih anak untuk menjadi seorang yang kreatif. selalu bisa melihat maslah dari sudut pandang yang berbeda, menyelesaikan masalah tidak melulu dengan satu cara. jadi ketika dihadapkan kepada masalah, mereka akan berpikir "ada berapa cara sih melihat masalah ini?, yang bener nih masalahnya kaya gini? trus ada berapa cara yah bwt nyelesain nya?". bukan nya " duh dulu gw diajarinnya gimana yah bwt nyelesain ni maslah". jadi didik anak untuk melihat inti masalah, the framework nya.
Ribet yah gan... tapi klo kata pak anies baswedan, berapa pun biaya dan effort yang dikelurkan dalam mendidik seorang anak, masih jauh lebih murah ketimbang membiarkan seorang anak tidak terdidik.
tulisan ane diatas dirangkum dalam berbagai sumber.
Sumber
sumber
sumber
silahkan dikomentari, maaf sebelum nya, ane ga bermaksud sok tau, atau menggurui. silahkan klo agan mau sharing. nanti ane pejeng di sini biar yang lain juga bisa ngambil manfaatnya.
Quote:
I might have failed to be a genius, but I still have chance to raise one, my child.