- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Seputar kemajuan pembangunan infrastruktur Jabar (tol,bandara,dll)


TS
sicodir123
Seputar kemajuan pembangunan infrastruktur Jabar (tol,bandara,dll)
добро пожаловать в моей темы
salam sejahtera bagi para kaskuser. kali ini ane mau berbagi pengetahuan bagi agan- agan yang belum tahu.
pastinya no


langsung saja pada pembahasan, cheekidot

Perkembangan globalisasi ini semakin hari semakin memaksa banyak bidang berkembang untuk menunjang kenaikan persentase ekonomi suatu daerah bahkan negara. dalam hal ini meliputi bidang infrastruktur yang antara lain yang sedang di kembangkan di daerah jabar adalah tol dan bandara.
kita mulai dari :
Spoiler for Tol cipal (cikampek-palimanan):
Tol cipal (cikampek-palimanan)



Jakarta - PT Lintas Marga Sedaya secara resmi Kamis memulai pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan, Jawa Barat yang dianggarkan menelan biaya Rp12,5 triliun.
Pembangunan jalan tol sepanjang 116 km itu akan didanai Lintas Marga Sedaya dari ekuitas dan utang dengan rasio 30:70, kata Lintas Marga Sedaya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dengan komposisi 30 persen berbanding 70 persen, maka dana bersumber dari ekuitas akan sebesar Rp3,7 triliun dan Rp8,8 triliun dari utang.
Proyek jalan tol ini telah mendapat tanggapan positif dari sejumlah lembaga keuangan menyusul adanya pembaruan perjanjian kontrak antara Lintas Marga Sedaya dan pemerintah yang menegaskan bahwa proyek ini semakin layak untuk mendapatkan pinjaman bank (bankable).
Ruas jalan tol Cikampek-Palimanan merupakan bagian penting dari ruas jalan tol lintas Jawa yang akan mengoptimalkan distribusi barang dan transportasi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pencanganan pembangunan ruas tol itu digelar hari ini, menyusul penandatanganan Perjanjian Pengusaha Jalan Tol (PPJT) yang terbaru antara Lintas Marga Sedaya dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada 28 Oktober 2011. Konstruksi jalan tol sepanjang 116 km itu akan dimulai dari persimpangan Cikopo Kabupaten Purwakarta.
Acara pencanangan dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Menteri Kerja Raya Malaysia Datuk Seri Shaziman Bin Abu Mansor, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala BPJT Ahmad Ghani Ghazali, serta pimpinan dan anggota Komisi V DPR dan DPD.
Direktur Utama Lintas Marga Sedaya Muhammad Fadzil mengatakan, pembangunan proyek tersebut dapat mulai dilaksanakan berkat dukungan dari semua pihak yang memiliki semangat kerjasama "Public Private Partnership (PPP)"yang kuat.
"LMS juga akan menerapkan beberapa perencanaan lingkungan yang tertera dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah disetujui oleh instansi terkait," kata Fadzil.
Sebagai bagian dari komitmen untuk menyediakan jalan tol yang ramah lingkungan bagi masyarakat, LMS berencana untuk menanam lebih dari 25.000 pohon sepanjang jalur Cikampek - Palimanan. Jumlah ini meliputi 80 jenis pohon yang berbeda termasuk pohon trembesi, palem, bambu betung, kayu manis, mahoni dan lainnya.
"Kami sepenuhnya mendukung program infrastruktur pemerintah melalui skema Public Private Partnership, dengan menyediakan jalan tol yang berkualitas dan ramah lingkungan untuk masyarakat," tambah Fadzil.
Pemerintah telah mengakuisisi 93 persen lahan untuk kepentingan pembangunan proyek jalan tol tersebut. Tujuh persen sisa lahan yang harus diakusisi sebagian besar terletak di Kabupaten Cirebon. Sampai sekarang proses akuisisi dari sisa lahan tersebut telah menunjukkan kemajuan yang positif dan tidak akan berdampak terhadap program pembangunan proyek secara keseluruhan.
Jalan tol Cikampek-Palimanan akan dapat mengurangi waktu tempuh serta biaya perjalanan para pengguna jalan. Begitu jalan tol ini beroperasi, masyarakat dapat menempuh rute Cikampek-Palimanan dalam waktu satu jam lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan jalur Pantura yang biasanya memakan waktu hingga dua atau tiga jam dalam kondisi normal.
Selain itu, jalan tol ini akan membuka akses yang lebih luas kepada daerah-daerah potensial di Jawa Barat seperti Cikopo, Kalijati, Subang, Cikedung, Kertajati dan Sumberjaya. Diharapkan jalan tol itu akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat terutama dalam meningkatkan lapangan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Pembangunan jalan tol itu akan dilaksanakan dalam satu periode kerja yang terdiri atas enam ruas jalan tol. Jalan tol ini dijadwalkan untuk rampung pada bulan September 2014.
Setelah pencanangan pembangunan ini, LMS akan memulai beberapa pekerjaan awal untuk persiapan konstruksi, termasuk survei topografi dan land clearing. Perusahaan juga akan melakukan perencanaan kerja konstruksi yang merupakan tahap penting dari pembangunan jalan tol ini, bersama dengan kontraktor, konsultan dan project manageryang telah ditunjuk.
Desain pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan ini telah disesuaikan dengan standar jalan tol Indonesia yang mengedepankan prinsip kualitas, keamanan, serta ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia untuk menyediakan infrastruktur berkualitas yang ramah lingkungan bagi masyarakat.
LMS didirikan khusus untuk menangani proyek pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan. LMS adalah anak perusahaan Plus Expressways Berhad yang memegang 55 persen dari total saham. Plus Expressways Berhad adalah anak perusahaan UEM Group Berhad (Malaysia).
LMS bermitra dengan perusahaan lokal, PT Baskhara Utama Sedaya, sebuah konsorsium yang terdiri dari PT Interra Indo Resources, PT Bukaka Teknik Utama, dan PT Baskhara Lokabuana, memegang 45 persen saham LMS.
hambatan
Target penyelesaian jalan Tol Cikampek-Palimanan pada 2015 bisa tertunda karena masalah pembebasan lahan di Cirebon. "Di Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu berjalan sesuai jadwal," kata Ketua Panitia Pembebasan Tanah (TPT) Eten Roseli kepada wartawan di Cirebon.
Menurut Eten, pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan merupakan proyek nasional. Tujuannya untuk mendongkrak ekonomi daerah setempat, selain itu mempermudah arus lalu lintas sepanjang jalur utama Pantura.
Karena itu, Eten, menyesalkan pembebasan lahan di Palimanan yang menghambat proyek nasional tersebut.
Pembebasan jalan tol Cirebon-Palimanan dilakukan secara kondusif, semua pihak di empat kabupaten sudah memahami kepentingan nasional, kebutuhan jalan penghubung menghindari kepadatan kendaraan sangat penting.
"Hanya di Kabupaten Cirebon pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sekitar tujuh kilometer terhambat, sedangkan daerah lain berjalan aman dan lancar," katanya.
Jalan tol Cikampek-Palimanan sangat menguntungkan dan memudahkan mobilitas barang dan jasa, pertumbuhan ekonomi Pantura mulai dari Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka akan meningkat.
"Pembangunan jalan tol Cikapali memudahkan lima Kabupaten, seperti dari Subang harus menuju Pamanukan yang jarak tempunya cukup jauh, namun setelah selesai jalan tol Cipali akan ada jalan baru yang membuka hubungan Kabupaten tersebut,"katanya.
Proyek tol Cikampek-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 kilometer ditargetkan rampung pada Juni 2015. Saat ini proses pembangunan mulai berjalan setelah pinjaman tahap awal senilai Rp 1 triliun dari total kebutuhan Rp 8,8 triliun sudah dicairkan.
Edwin perwakilan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menuturkan, pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan akan membuka peluang usaha lima Kabupaten, selain itu mempermudah jarak Jakarta-Cirebon.
Dampak positif-negatif
Pembangunan jalan tol cipal sudah di mulai, maka akan terjadi dampak positif dan negatif dalam pembangunannya. Seperti yang sudah di analisis oleh pengamat-pengamat yang sebagaimana adalah :
1. Cirebon akan bertambah perekonomiannya dikarekan sebagai poros utama penghubung provinsi jabar dan jateng, apalagi dengan di sokong dengan jalan tol, yang semakin mudah untuk mengakses daerah cirebon.
2. Daerah yang di lalu jalan tol cipal bisa menedepankan sektor pariwisata sebagai penunjang perkembangan perekonomian daerah tersebut.
3. Dengan adanya tol cipal maka bandara internasional kerta jati majalengka semakin mudah di akses sehingga bisa menjadi salah satu tujuan pendaratan pesawat internasional.
Spoiler for Bandara internasional kerta jati majalengka:



Bandar Udara Internasional Kertajati adalah bandar udara yang dibangun di daerah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesiaseluas keseluruhannya 5000 ha dalam tahap awal akan dipergunakan hanya 646 ha .
Bandar udara ini tidak sama dengan Bandar Udara Internasional Karawang, yang akan dibangun setelah tahun 2015 sebagai pelengkapBandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Bandar udara Majalengka berlokasi di Kabupaten Majalengka, sekitar 100 kilometer di tmurBandung. Bandar udara ini dibangun untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, tetapi juga melayani daerah di sekitar Cirebon. Proyek ini diperkirakan menghabiskan biaya Rp 25,4 triliun. Per Februari 2011, konstruksi belum dimulai, tetapi mereka telah membersihkan 1.800 hektar untuk membangun bandar udara, sedangkan 500 hektar sekarang siap untuk dilakukannya proses pembangunan bandara. Sementara itu, jalan tol yang akan memberikan akses ke bandar udara baru sekarang telah dimulai pengerjaaan konstruksinya pada tahun 2011.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyusun masterplan sisi kawasan Bandara Internasional Kertajati. Diharapkan, sisi kawasan yang juga dikenal dengan Aero City Bandara Kertajati itu bisa setara dengan aero city bandara Amsterdam di Belanda.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Permukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat Eddy M. Nasution, “Pembangunan bandara Kertajati terbagi dalam tiga bagian, yakni sisi udara, darat, dan aero city. Pihak kami bertanggung jawab menyusun masterplan aero city bandara yang lokasinya berada di Kabupaten Majalengka itu. Untuk sisi udara tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan sisi daratnya akan dikerjasamakan kepada swasta," kata Eddy ditemui di Gedung Sate.
Dalam penyusunan masterplan tersebut, pihaknya mengaku terinspirasi dengan aero city bandara Amsterdam di Belanda. Menurutnya, aero city bandara negeri kincir angin itu sangat representatif baik dari sisi moda transportasi, akomodasi, hingga berbagai sarana pendukung lainnya.
"Di sana, orang mau naik apa tinggal pilih, ada bis, kereta, semua langsung terhubung dengan bandara. Tidak hanya antarmodanya, di kawasan bandara pun ada hotel, tempat makan, hingga supermarket," paparnya.
Pihaknya pun mengaku sangat tertarik dengan konsep aero city bandara Amsterdam itu. Dia pun berharap, masterplan aero city bandara Kertajati bisa setara dengan bandara Amsterdam.
Lebih jauh dia katakan, harapannya itu semata-mata didasari keinginannya untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat yang menggunakan bandara Kertajati. "Istilahnya, one stop service, sehingga masyarakat pun akan terlayani dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Denny Juanda, nantinya aero city akan dibagi menjadi beberapa zona, diantaranya zona pemukiman, zona ekonomi, hingga zona industri. "Jadi bisa saja di sana nanti ada pabrik tekstil atau pabrik apapun yang menunjang operasional bandara," katanya kepada wartawan.
Dikatakannya, proyek pembangunan bandara dan aero city ini akan dibangun di atas lahan seluas lima ribu hektar, dengan rincian 3.200 hektar untuk aero city dan 1.800 hektar untuk bandara. Disamping pembangunan fisik dan infrastruktur, yang juga harus diperhatikan, kata Denny adalah kepentingan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, diperlukan pembangunan sekolah yang berkaitan dengan penerbangan bagi masyarakat. Selain itu, harus ada keseimbangan pembangunan antara pusat kota di kawasan bandara dengan daerah sekitar. "Jangan sampai di kawasan sekitar bandara begitu hiruk pikuk dengan kegiatan, namun kawasan sekitarnya, masih dikelilingi dengan pesawahan," pungkasnya.
Spoiler for akan terhubung:
Tol cisumdawu (cileunyi-sumedang-dawuan)



Rencana pembangunan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi –Sumedang –Dawuan) direncanakan sepanjang 60,11 Km sebagai upaya Pemerintah Pusat dan Propinsi Jawa Barat untuk pengembangan wilayah Jawa Barat bagian tengah dan timur, khususnya mendukung PKN Cirebon (Wilayah Jawa Barat bagian Tengah dan Timur,rencana pembanguan Pelabuhan Cirebon dan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka),
terbagi dalam 6(enam) segmen yaitu :
Cileunyi–Tanjungsari : 9,80 Km
Tanjungsari–Sumedang : 17,51 Km
Sumedang-Cimalaka : 3,73 Km
Cimalaka-Legok : 6,96 Km
Legok-Ujungjaya : 16,35 Km
Ujungjaya-Kertajati : 4,00 Km
Kebutuhan lahan untuk tol Cisumdawu dengan asumsi Lebar ruang milik jalan (rumija) + 60m dan panjang + 60,11 km adalah : 360,60 ha, dimana kondisi lahan yang terlewati Tol Cisundawu adalah sebagian besar berupa lahan tegalan/kebun/sawah dan sebagian kecil perkampungan.
Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Sumedang dalam mendukung Jalan Tol Cisumdawu adalah
- Pengembangan lokasi perumahan di daerah Sukasari, Tanjungsari, Pamulihan, Rancakalong dan sebagian Cimanggung
- Pengembangan kawasan industri di daerah Ujungjaya
- Pengembangan kawasan pertanian dan pariwisata.
Kini penggarap proyek Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) yakni PT Jasa Sarana optimistis pembangunan jalan tol tuntas tepat waktu. Ditargetkan Tol Cisundawu rampung 2016.
PT Jasa Sarana selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jabar sejak akhir Juli 2013 lalu sudah memulai melaksanakan pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) kepada masyarakat pemilik lahan. Sementara ini pembayaran UGR sebesar Rp 19,20 miliar dialokasikan untuk seksi III (Sumedang-Cimalaka) dengan panjang 3,750 kilometer dan luas lahan 100,2 hektar. Keberadan Tol Cisundawu guna mendukung sarana infrastruktur Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Diharapkan pembangunannnya tuntas pada 2016," kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono di Bandung, Senin (5/8/2013).
Setelah melalui proses tahapan pengadaan tanah, PT Jasa Sarana mendapat mandat dari Pemprov Jawa Barat melaksanakan pendanaan dan pengadaan tanah jalan tol Cisumdawu. Saat ini pihaknya mulai membayarkan Uang Ganti Rugi (UGR) kepada masyarakat sekitar yang lahan tanahnya terkena proyek pembangunan jalan tol. PT Jasa Sarana melalui Tim Pembebasan Tanah (TPT) Kementrian PU dan Panitia Penyedia Tanah (P2T) Kabupaten Sumedang yang ditugaskan Kementrian Pekerjaan Umum (PU) RI, sudah merealisasikan pembayaran UGR pengadaan tanah proyek Tol Cisumdawu seksi III.
"Jasa Sarana akan melakukan pengadaan tanah untuk seksi tiga hingga seksi enam. Pembayaran UGR sudah dimulai sejak 31 Juli 2013," jelasnya.
Soko menegaskan, pada 2 Agustus 2013 lalu prosesnya sudah mencapai 120 bidang yang diberikan ganti ruginya atau kurang lebih lahan yang sudah dibayar mencapai 122.749 meter persegi.
Lebih lanjut ia menuturkan, pembayaran UGR ini diharapkan bisa mendorong percepatan penyelesaian pengadaan tanah jalan tol Cisumdawu dari Seksi I hingga seksi VI. Selama ini, menurut dia, pihaknya mengalami sejumlah kendala teknis perihal pembebasan lahan. "Tapi karena kesadaran semua pihak tentang pentingnya pembangunan jalan tol tersebut, pelaksanaan UGR bisa dilakukan," papar Soko.
Dampak positif - negatif
Banyak pengamat memprediksi sumedang akan menjadi kota mati seiring pembangunan tol cisumdawu yang juga akan menyambung ke tol dawuan-cirebon. Dengan adanya prediksi pengamat perekonomian bagi daerah sumedang sebagaimana adalah :
1. Perkembangan ekonomi akan semakin menurun seiring sumedang adalah poros utama lalu lintas dari bandung menuju cirebon.
2. Penjualan makanan khas tahu sumedang juga akan mengurangi penurunan,karna sistem penjualannya menjajagi jalan-jalan utama.
3. Pengusaha pengusaha mikro akan mulai menurun omzet setiap harinya karna lalu lintas jalan semakin sepi.
Tetapi tenang saja pemerintah daerah sumedang memiliki jalan keluar untuk mengatasi semuanya. Dimulai pengoptimalan bidang pariwisata dengan tujuan utuma membantu menaikan perkembangan ekonomi daerah.
Spoiler for penghubung jabar-jateng:
Penghubung jabar – jateng
Tol palkanci
Jalan tol Palimanan–Kanci (Palikanci)

tol ini mulai beroperasi sejak tahun 1997. Jalan tol ini membentang sepanjang 26,3 kilometer dan memiliki 2x2 lajur. Saat ini Jalan tol Palikanci tidak hanya menghubungkan Palimanan dengan Kanci, namun tol tersambung langsung dengan Jalan Tol Kanci-Pejagan yang dioperasikan oleh perusahaan swasta.
Selan menjadi bagian dari Trans Jawa, Jalan Tol Palikanci juga menjadi urat nadi bagi transportasi jalur Pantura, khususnya di wilayah Cirebon, karena dengan adanya tol ini kendaraan tidak perlu melalui Kota Cirebon dan dapat menghemat waktu serta biaya operasional kendaraan.
Tol ini sebelumnya dimiliki oleh PT Bakrieland Development Tbk. Perseroan secara resmi mengumumkan bahwa ruas tol ini dijual bersama anak usahanya yaitu PT Bakrie Toll Road kepada MNC Group.
Direktur Utama Bakrieland Development, Ambono Janurianto, mengatakan, selama ini kinerja perseroan terbebani dengan beban utang Bakrie Toll Road.
Bakrie Toll Road yang memegang konsesi untuk ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Cimanggis-Cibitung, dan Ciawi-Sukabumi ini mengontribusi rasio utang Bakrieland cukup besar.
"Sekitar 40 persen rasio utang Bakrieland itu ditunjang oleh jalan tol," ujar Ambono dalam paparan publik Bakrieland Development di Jakarta, Desember lalu.
Ambono menuturkan, pemasukan dari jalan tol ini hanya sekitar Rp100 miliar. Padahal, ada beban utang yang harus dibayarkan senilai Rp150 miliar setiap tahunnya. Bahkan, ia mengungkapkan, penghasilan tersebut tidak cukup untuk membiayai bunga utang.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali, kepada VIVAnews, mengatakan, sedikitnya kendaraan yang lewat di jalan tol ini, karena belum terhubungnya tol tersebut dengan ruas Trans Jawa lainnya dan akibat kondisi jalan yang jelek.
Tol palkanci
Jalan tol Palimanan–Kanci (Palikanci)

tol ini mulai beroperasi sejak tahun 1997. Jalan tol ini membentang sepanjang 26,3 kilometer dan memiliki 2x2 lajur. Saat ini Jalan tol Palikanci tidak hanya menghubungkan Palimanan dengan Kanci, namun tol tersambung langsung dengan Jalan Tol Kanci-Pejagan yang dioperasikan oleh perusahaan swasta.
Selan menjadi bagian dari Trans Jawa, Jalan Tol Palikanci juga menjadi urat nadi bagi transportasi jalur Pantura, khususnya di wilayah Cirebon, karena dengan adanya tol ini kendaraan tidak perlu melalui Kota Cirebon dan dapat menghemat waktu serta biaya operasional kendaraan.
Tol ini sebelumnya dimiliki oleh PT Bakrieland Development Tbk. Perseroan secara resmi mengumumkan bahwa ruas tol ini dijual bersama anak usahanya yaitu PT Bakrie Toll Road kepada MNC Group.
Direktur Utama Bakrieland Development, Ambono Janurianto, mengatakan, selama ini kinerja perseroan terbebani dengan beban utang Bakrie Toll Road.
Bakrie Toll Road yang memegang konsesi untuk ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Cimanggis-Cibitung, dan Ciawi-Sukabumi ini mengontribusi rasio utang Bakrieland cukup besar.
"Sekitar 40 persen rasio utang Bakrieland itu ditunjang oleh jalan tol," ujar Ambono dalam paparan publik Bakrieland Development di Jakarta, Desember lalu.
Ambono menuturkan, pemasukan dari jalan tol ini hanya sekitar Rp100 miliar. Padahal, ada beban utang yang harus dibayarkan senilai Rp150 miliar setiap tahunnya. Bahkan, ia mengungkapkan, penghasilan tersebut tidak cukup untuk membiayai bunga utang.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali, kepada VIVAnews, mengatakan, sedikitnya kendaraan yang lewat di jalan tol ini, karena belum terhubungnya tol tersebut dengan ruas Trans Jawa lainnya dan akibat kondisi jalan yang jelek.
Spoiler for selanjutnya:
sekian dari saya kurang lebihnya nanti bisa di tambahkan
bantu 

menolak





Увидимся на другое время
Diubah oleh sicodir123 12-10-2013 06:08
0
11.2K
Kutip
49
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan