Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bryanrafarellioAvatar border
TS
bryanrafarellio
Dusta 3: Allah Kejam


YANG DIPERCAYAI ORANG

”Jiwa orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat, masuk langsung sesudah kematian ke dunia orang mati, di mana mereka mengalami siksa neraka, ’api abadi’.”(Katekismus Gereja Katolik) Ada juga pemimpin agama yang mengatakan bahwa neraka adalah keadaan terasing dan terpisah dari Allah.

KEBENARAN DARI ALKITAB

”Jiwa yang berbuat dosa—jiwa itulah yang akan mati.” (Yehezkiel 18:4) Orang mati ”sama sekali tidak sadar akan apa pun”. (Pengkhotbah 9:5) Apakah jiwa yang mati dan tidak sadar bisa merasa menderita karena disiksa dalam ”api abadi” atau karena terpisah selamanya dari Allah?

Dalam Alkitab, kata Ibrani dan Yunani yang sering diterjemahkan menjadi ”neraka” sebenarnya memaksudkan kuburan manusia. Misalnya, ketika Ayub menderita penyakit parah, ia berdoa, ”Andaikan Engkau dapat menyembunyikan aku dalam kubur [”dalam neraka, ” Douay-Rheims Version].” (Ayub 14:13, Kitab Suci Komunitas Kristiani) Kalau neraka adalah tempat penyiksaan atau keadaan terasing dari Allah, Ayub tidak mungkin ingin beristirahat di sana.

MENGAPA KEBENARAN INI PENTING

Kalau Allah kejam, kita tidak akan mau mendekati Dia; kita akan menjauhi Dia. ”Sejak kecil saya diajar tentang neraka,” kata Maria, yang tinggal di Meksiko. ”Saya ketakutan sampai-sampai saya tidak bisa membayangkan kalau Allah punya sifat-sifat baik. Saya pikir dia pemarah dan kaku.”

Kata-kata Alkitab yang jelas tentang penghakiman Allah dan keadaan orang mati mengubah pendapat Maria tentang Allah. ”Saya tadinya sangat terbeban secara emosi, tapi sekarang saya merasa lega,” katanya. ”Saya mulai percaya bahwa Allah menginginkan yang terbaik bagi kita, bahwa Dia mengasihi kita, dan bahwa saya bisa mengasihi Dia. Dia seperti ayah yang menggandeng tangan anak-anaknya dan menginginkan yang terbaik bagi mereka.”—Yesaya 41:13.

Banyak orang berusaha mati-matian untuk hidup saleh karena takut masuk neraka. Tetapi, Allah tidak mau Anda melayani-Nya karena ketakutan. Apa yang Allah inginkan? Yesus mengatakan, ”Engkau harus mengasihi Yehuwa, Allahmu.” (Markus 12:29, 30) Selain itu, jika kita tahu Allah itu adil, kita bisa yakin bahwa Allah akan menghakimi kita dengan adil. Seperti teman Ayub, Elihu, kita bisa dengan yakin mengatakan, ”Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.”—Ayub 34:10, TB.
0
1.3K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan