Seperti kita ketahui, sejarah telah mencatat lumba2 sebagai spesies yang cerdas dan tak terhitung berapa kali menyelamatkan manusia mulai dari menyelamatkan manusia yg terapung2 di laut sampai menghalau Hiu yang akan menyerang manusia. Tentunya kita sudah sering mendengar kisah2 epic dari lumba2 ya kan..? tapi lain halnya di daerah taiji jepang, mimpi buruk dan horror terjadi setiap tahunnya disana...



Taiji, sebuah wilayah di jepang bisa dibilang adalah “mimpi buruk” untuk para lumba-lumba di planet ini, why? .. Ratusan dari ribuan lumba2 mati disana. Jika kita kesana maka yg akan kita temui pertama adalah tanda larangan masuk bertuliskan “Dilarang masuk, berbahaya !”. Banyak nelayan2 disana berjalan2 di sekitar kawasan bukit dengan pisau ditangan, padahal ini adalah kawasan taman nasional. Nelayan disana mengatakan “...jika dunia tahu apa yg kita lakukan disini, tempat ini akan ditutup..” dan bahkan jika kita kesana, polisi setempat segera menghimbau kita agar tidak mendatangi area terlarang tersebut.



Seorang aktivis perlindungan lumba2, Ric O Barry sangat terkejut mendengar berita dari seorang temannya yg berada di taiji.



Sebelumnya, Ric berkali2 masuk penjara karena berusaha menyelamatkan lumba2 yg ditangkap untuk pertunjukkan di amerika. Dan berkali2 pula ric tak pernah gentar untuk melawan mereka bahkan yg melibatkan orang pemerintahan sekalipun. Pada tahun 2003 Seorang rekan kerja ric, bernama Jane Tipson dari inggris yg juga seorang aktivis perlindungan lumba2 akhirnya ditemukan tewas dibunuh dengan dicekik setelah dia mencoba menggagalkan perdagangan lumba2 di Rusia untuk diperbudak. Jane adalah rekan kedua ric yg dibunuh, sebelumnya ada Jenny may yg juga tewas dengan cara yg sama.





Ric merasa bertanggung jawab.Pada tahun 1964 ada sebuah serial TV di amerika berjudul “Flipper”, yang akhirnya menciptakan industri multi jutaan dollar, acara ini yg menciptakan keinginan untuk berenang bersama lumba2, menciumnya, memeluknya dan menyayangi mereka sampai mati dan menurut Ric, itulah yg menyebabkan penangkapan.





Secara kolektif ada 5 lumba2 yg bermain di film ini, dan semuanya ric lah yg menangkapnya, tapi oleh ric, tentunya mereka (lumba2) ini diperlakukan dengan sangat hati2 dan penuh kasih sayang. Saat Flipper disiarkan secara premier di th 1964, Ric O Barry menjadi pelatih lumba2 yang paling terkenal di dunia.



Menurut ric, lumba2 memiliki intelejensi yg unik, setelah sekian lama dia bersama flipper akhirnya ric menyadari bahwa intelejensi “bukan manusia” yg dimiliki makhluk ini membuatnya tidak layak untuk dikurung, tapi pada saat itu ric tak bisa melakukan apa-apa. Suatu hari, akhirnya semua itu berakhir, seperti lumba2 lainnya, mereka kembali ke aquarium laut di Miami. Saat kita masuk, berjalan ke tempat hiburan ini dan musik dimainkan, kita melihat lumba2 itu tersenyum, melompat, sulit untuk melihat letak permasalahannya, tapi senyuman lumba2 adalah tipuan terhebat yg alam berikan pada mereka. Senyumnya membuat ilusi bahwa mereka selalu bahagia.



Menurut ric, pusat akuarium lumba2 dimanapun adalah balai ikan, dan jika kita pergi ke balai ikan manapun, kita akan melihat botol2 malox dan tagamet dan itu digunakan / mereka berikan terhadap lumba2 karena lumba2 itu sakit, karena mereka semua stres, kita harus melihat mereka di alam liar agar mengerti dan memahami mengapa pengurungan tidak baik untuk mereka.



Di alam liar, mereka bepergian bisa sampai sejauh 40 mil setiap harinya. Mereka berenang di satu tempat di pagi hari dan satu jam kemudian mereka bisa pergi sejauh 25 mil, mencari makan dan bersosialisasi. Lumba2 adalah makhluk akustik, itu adalah indera utama mereka. Sonar terbaik yg diciptakan manusia adalah tak lebih dari sekedar mainan jika dibandingkan dengan sonar lumba2 ini. Ketika kita berada di air, lumba2 ini bisa melihat layaknya penglihatan sinar X yg tembus pandang. Mereka bisa melihat denyutan jantung kita, mereka bisa melihat tulang kita, bahkan mereka bisa melihat apakah kita hamil. Mereka banyak mendapat informasi dari suara mereka.



Ketika lumba2 ditangkap dan ditaruh di tangki dengan dikelilingi stadium dengan penuh orang2 yg berteriak akan terjadi seperti yg terjadi di akuarium nasional di baltimore, saat pertama kali dibuka, lumba2 itu banyak yg mati, dan kemudian mereka mengetahui penyebabnya, sistem penyaringan menghasilkan suara yg ribut, stres lah yg membunuh mereka. Jadi mereka sangat sensitif terhadap bunyi. Dan itulah penyebab kematian mereka di Taiji.

Di taiji, puluhan kapal nelayan menghadang lumba2 di rute yg sudah lama mereka lewati untuk bermigrasi, nelayan2 ini menunggu lumba2 datang. Kemudian kapal2 itu memasang tiang2 panjang di air yg terdapat roda di bagian bawahnya,dan mereka memukul mukul tiang2 itu dengan palu, mereka membuat dinding suara untuk menakuti lumba2 tersebut. Ada sekitar ratusan lumba2 yg berenang ke tepi pantai dan mereka semua berlari untuk menyelamatkan diri, lari dari dinding suara ini. Setelah mereka berhasil digiring sampai di laguna, mereka benar2 ketakutan, stres mencapai batas maksimum, para nelayan itu mengunci mereka kemudian mereka pulang.



Besok paginya semua pelatih lumba2 berdatangan, memilih mana yg diinginkannya untuk akuarium lumba2. Mereka sebagian besar mencari lumba2 hidung botol, mereka mencari Flipper. Kemudian mereka mengoleksi betina muda dan kemudian mereka diterbangkan ke seluruh penjuru dunia.
Taiji adalah supplier tebesar untuk akuarium laut dan program berenang dengan lumba2 diseluruh dunia. Tiap lumba2 ini dijual paling mahal seharga US$150.000. Museum paus taiji membuat kesepakatan dengan kota dan nelayan untuk membagi keuntungannya.



Semua orang bisa menyaksikan penangkapan ini dari pinggir jalan, tetapi Ric ditunjukkan pada sebuah lokasi dimana mereka membawa kapal di sekitar teluk rahasia dimana mereka tak ada yg bisa melihat apa yg terjadi pada lumba2 yg tak terseleksi, mereka dibantai dan dijual dagingnya. Penangkapan ini dimulai pada bulan september dan berlangsung hingga Maret.Sekitar 23.000 ekor lumba2 dan paus yg dibantai setiap tahunnya di jepang.





Industri penangkapan lah yg membuat pembantaian ini terus berlanjut, dengan memberi upah pada nelayan untuk kelakuan buruknya.Mereka Cuma mendapat $600 untuk lumba2 yg mati, tapi mereka bisa mendapat lebih dari $150.000 untuk lumba2 yg hidup. Padahal ada banyak grup komunitas konservasi di jepang, seperti : World Wildlife Fund, Greenpeace, International Fund for Animal Welfare, mereka semua menghasilkan ratusan juta dollar, disini terjadi pembantaian lumba2 terbesar di dunia lantas dimana mereka semua..?

Ada sebuah organisasi resmi dan diakui PBB yg bernama IWC (International Whaling Commission) yg mengatur regulasi tentang perlindungan spesies Cetacea di laut. Tapi karena beberapa alasan, cetacea kecil seperti lumba2 tidak dilindungi.

Alasan mengapa cetacea kecil tidak populer di kalangan IWC adalah karena persatuan hewan paus yg mengaturnya jelas memiliki ketertarikan paling besar untuk meninggalkan itu, khususnya jika mereka “memakannya”. Joji Marshita adalah Komisioner Deputi jepang untuk masalah paus,dan yang bertanggung jawab memberi penjelasan kebijakan jepang terhadap paus.

IWC melarang pengkomersialan paus pada tahun 1986, 1 tahun kemudian, jepang meresponnya dengan membunuh lumba2 tiga kali lebih banyak dan memulai program penelitian pada paus besar.

Ada sebuah klausa di IWC dimana mengijinkan sebuah negara untuk menggunakann paus untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan jepang memutuskan itu adalah kelemahannya. Saat ini jepang punya program penelitian yg melibatkan pembunuhan paus minke, paus sei dan paus bungkuk. Anehnya mereka bicara masalah 1000 paus di antartika, mereka tidak membicarakan masalah 23.000 ekor yang dibantai di taiji setiap tahunnya !.

Ric dan sejumlah sukarelawan dengan dibantu oleh rekannya yg bekerja di industri film hollywood bagian special effect memutuskan untuk mengakhiri mimpi buruk ini, dengan bantuan rekannya yg bekerja di industri film hollywood, ric mendapatkan peralatan2 canggih, hydrophone bawah air untuk pengamatan, dan dokumentasi di lokasi pembantaian, sekaligus peralatan kamuflase untuk menyembunyikan kamera2 bawah air. Demi menunjukkannya pada dunia apa yg sebenarnya terjadi di taiji.



Diluar taiji, bahkan banyak penduduk jepang tidak mengetahui akan hal ini, para nelayan di taiji mengatakan “ini adalah tradisi kami, ini adalah budaya kami, kalian tidak akan pernah mengerti kami, kalian memakan sapi, kami memakan lumba2..” tapi kenyataannya itu adalah Kebohongan besar ! . Bagaimana mungkin itu bisa menjadi budaya / tradisi mereka jika banyak orang2 jepang tidak tahu masalah ini..?! Di tokyo, kyoto dan osaka banyak dari penduduk jepang disana ketika diajukan pertanyaan “apakah anda tahu tentang 23.000 lumba2 dibunuh di jepang untuk dimakan..?” bahkan mereka semua mengutuk dan terkejut ketika diajukan pertanyaan seperti itu, mereka tidak percaya dan tidak membenarkan lumba2 untuk dimakan, dan berharap harus dihentikan jika memang terjadi demikian.

Hideki Moronuki, Deputi perikanan jepang dipecat pada th 2008

Private Space (sebutan nelayan untuk laguna lokasi pembantaian) telah dicopot dari posisinya di teluk.

Daging lumba2 telah dihapus dari program makan siang di taiji berkat aksi dari kedua dewan kota, Hisato Ryono dan Junichiro Yamashita

Republik Dominika (yg sebelumnya mendukung jepang) mengundurkan diri dari IWC

Kemudian Jepang merekrut negara2 berikut dalam agenda komunitas pausnya : Kamboja, Ekuador, Eritrea, Bissau Gini, Kiribati, Laos, Republik Pulau Marshall.

"Manusia tak akan pernah hidup makmur jika yg mereka inginkan hanyalah mendominasi planet ini, kecuali jika mereka mau berbagi dengan semua makhluk hidup yg tinggal di dalamnya."